Dulu tak pernah terbayangkan kalau saya akan berteman dengan banyak orang dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan dari penjuru bumi lain. Saya kini memperoleh banyak kawan baru, kebanyakan dari kalangan blogger dan beberapa dari mereka menghubungi saya ketika berkesempatan ke kota Makassar. Lalu kami pun kopdar (kopi darat). Aih, senangnya!
Hingga kini, saya sudah beberapa kali kopdar dengan teman-teman blogger. Rata-rata datang dari pulau Jawa. Sekali waktu saya pernah kopdar dengan Kak Imelda Coutrier – blogger asal Indonesia yang kini menetap di Jepang. Senangnyaa.
Bulan lalu, saya kopdar dengan Mbak Ida Nur Laila, blogger dan penulis buku yang tinggal di Yogyakarta. Mbak Ida sedang menemani suaminya – Pak Cahyadi Takariawan di Makassar. Pak Cah, pasti banyak yang mengenalnya. Beliau seorang tokoh di suatu partai politik yang juga suka menulis. Kurang lebih ada 40-an judul buku ditulisnya. Salah satu buku yang ditulisnya adalah “Bahagiakan Diri Bersama Satu Istri” (review-nya bisa dibaca di sini). Buku ini konon mengundang pro dan kontra.
![]() |
Makassar, 19 Oktober 2015 |
Mbak Ida sendiri sudah menulis beberapa buku. Salah satu buku karyanya saya punyai, judulnya Menyayangi Anak Sepenuh Hati. Buku ini hadiah giveaway di blog Mbak Ida 1 atau 2 tahun lalu (saya lupa tepatnya kapan). Selain sebagai penulis buku dan blogger, Mbak Ida ini apoteker, pengelola Balai Belajar Masyarakat, konsultan dan trainer di Jogja Family Center, dan mengelola grup dan kelas menulis. Keren ya, sebagai ibu rumah tangga yang dikaruniai 6 anak dengan aktifitas yang beragam, masih bisa menulis juga.
Saya suka membaca tulisan-tulisan di blognya. Isi blognya banyak yang mengupas permasalahan kehidupan keluarga, ada pula cerita-cerita tentang keluarganya. Caranya meninjau permasalahan di blog dan di buku Menyayangi Anak Sepenuh Hati membuat saya membayangkan sosok keibuan yang hangat dan lembut, serta sosok istri yang amat mengerti suami.
Ketika takdir mempertemukan kami, terasa kelembutan dari sosok Mbak Ida Nur Laila. Seperti pada umumnya dengan teman-teman blogger yang sudah bertemu dengan saya, Mbak Ida juga sosok yang hangat. Kami bisa langsung ngobrol dengan akrab layaknya dua orang yang sudah pernah bertemu sebelumnya. Blog mempertemukan obrolan kami hingga obrolan mengalir lincah ke banyak arah.
Saya baru bisa menyambangi Mbak Ida ketika Mbak Ida sekeluarga hendak check out dari sebuah hotel di bilangan Pantai Losari. Selain dengan Mbak Ida, saya berkenalan juga dengan Pak Cah dan putri ke-4, serta si bungsu Revo. Senangnya, bisa mengunjunginya hari itu mengingat beberapa hari sebelumnya kondisi tubuh saya sedang tidak fit.
Tak terasa, kami harus berpisah namun Mbak Ida mengabari kalau dirinya akan ke Makassar lagi untuk mengisi seminar yang akan berlangsung tanggal 29 November. Seminar bertajuk Wonderful Family – Meremajakan Cinta dengan Pasangan ini menampilkan Mbak Ida bersama sang suami sebagai nara sumbernya. Wow, ini cocok buat mereka yang sudah menikah beberapa tahun, supaya menjadi pengantin baru lagi. Berminat?
Makassar, 14 November 2015