Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1573

Cara Menggugah Kepedulian Anak Menuju Keberlanjutan dan Ekonomi Sirkular

$
0
0

Cara Menggugah Kepedulian Anak Menuju Keberlanjutan dan Ekonomi Sirkular– Dunia saat ini sedang riuh dengan isu “keberlanjutan” yang lazim disebut dengan suistanabilitydalam bahasa Inggris dan isu ekonomi sirkular. Terkait hal-hal urgent dalam kehidupan manusia, sudah mulai dipikirkan bagaimana kerbelanjutannya kelak, bukan sekadar “berakhir” pada kita, saat kita mati tetapi bagaimana anak-cucu kita bisa hidup dengan layak atau bahkan lebih baik. Bukankah keinginan semua orang adalah agar anaknya berkehidupan lebih baik daripada dirinya?

Keberlanjutan Lingkungan

Apa Itu Berkelanjutan?

 

Menurut Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan (UNCED) tahun 1992[1], definisi keberlanjutan adalah “pengembangan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, dengan memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial secara seimbang“.

Bisa dilihat ya, definisinya menegaskan betapa pentingnya mencapai keseimbangan antara 3 aspek utama, yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial, dalam upaya mencapai keberlanjutan global. Lalu, apakah kita memikirkan 3 aspek dan keberlanjutan dalam mengupayakan anak kita lebih baik daripada kita?

 

Apa Itu Ekonomi Sirkular?

 

Masih nyambung dengan isu sustainability, ada pula isu ekonomi sirkular (circular economy). Ekonomi sirkular adalah konsep memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang (resource efficiency)[2].

Dalam salah satu artikel di website bi.go.id[3] disebutkan bahwa suatu produk dapat dengan mudah diubah menjadi produk berbeda dengan manfaat berbeda, disesuaikan dengan keinginan konsumen. Pembeda antara konsep ekonomi konvensional atau linear dan ekonomi sirkular adalah bahwa ekonomi sirkular menargetkan hubungan yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi yang berkualitas (termasuk well-being) dan batas toleransi regenerasi alamalias ramah lingkungan.

Sampai di sini, terlihat benang merahnya pada aspek lingkungan, kan?

Hal-hal ini membuat saya berpikir, seharusnya menjadi tantangan bersama bagi kita semua untuk mempersiapkan buah hati dalam mencintai lingkungan dan mampu menjadi orang yang bermanfaat bagi lingkungan, minimal untuk dirinya sendiri. Sesederhana membuang sampah pada tempatnya, mengupayakan semaksimal mungkin untuk meminimalkan penggunaan plastik atau menggunakan jasa bank sampah dalam “menyalurkan” sampahnya.

 

Mengajarkan Anak Peduli Lingkungan

 

Fimela.com pernah menayangkan artikel berjudul 8 Cara Mengajarkan Anak Peduli Lingkungan Hidup untuk Masa Depan yang Lebih Baik[4]. Ke-8 cara yang dimaksud adalah:

  1. Memberi contoh, misalnya buang sampah pada tempatnya, memilah sampah, atau bercocok tanam.
  2. Ajak jalan-jalan untuk mengenal alam lebih dekat sembari memberi pemahaman mengenai dampak buruk sampah yang dibuang sembarangan.
  3. Ajarkan melakukan reduce, reuse and recycle. Contohnya menggunakan wadah yang bisa didaur ulang dan menggunakan barang-barang yang bisa digunakan kembali.
  4. Beri tugas harian, semisal dengan mengklasifikasikan barang-barang daur ulang.
  5. Ajak bekerja sama dalam sebuah proyek, contohnya membuat kompos atau taman.
  6. Ajar memanfaatkan air sebaik-baiknya, misalnya menutup keran air segera setelah menyikat gigi.
  7. Ajarkan hemat listrik. Contohnya dengan mematikan lampu ketika berada di luar rumah.
  8. Menyumbangkan barang layak pakai yang sudah tidak terpakai. Ajak pula anak melakukannya sehingga menyadari pentingnya berbagi kepada orang lain yang lebih membutuhkan.

Nah, kedelapan hal ini jika dilakukan secara rutin akan membentuk kebiasaan baik anak terhadap lingkungan. Di samping itu, masih ada satu cara lagi yang bisa digunakan untuk mengenalkan anak pada lingkungan, yaitu bermain game.

 

Permainan Lingkungan (Enviromental Games) di MortgageCalculator.org

 

Akan sangat mudah bagi setiap orang untuk memahami pengetahuan baru jika cara atau metodenya menyenangkan. Bagi anak-anak, mereka sesungguhnya belajar dengan cara bermain, termasuk game elektronik atau video game.

Mortgage Calculator menyediakan banyak onlinevideogame wirausaha, bisnis, dan manajemen uang gratis untuk anak-anak, lho. Enviromental game yang bisa mengajarkan anak untuk menjaga lingkungan menjadi salah satu concern-nya juga. Alasannya adalah bahwa lingkungan kerja adalah bagian dari lingkungan alam. Sebagian besar bisnis bergantung pada sumber daya alam untuk sebagian rantai pasokan atau distribusi mereka.

 

Contoh Enviromental Game di Website Mortgage Calculator

 

Ada 5 game online lingkungan yang disediakan Mortgage Calculator saat ini, yaitu: Wind and Solar, Lumberjack Master, Idle Forest, Sort The Trash, dan Twin The Bin. Mari kita lihat 3 di antaranya:

Enviromental Game

1. Wind and Solar

Dalam permainan Wind and Solar, user memainkan bilah kincir dan panel surya (solar panel) dengan tujuan memaksimalkan tangkapan sinar matahari di panel surya dan meminimalkan keberadaan panel surya di bawah awan. Hasil akhirnya menunjukkan berapa besar energi listrik yang dihasilkan. Melalui permainan ini anak dapat belajar mengenai pembangkit listrik tenaga surya.

 

2. Sort The Trash

Cara bermain Sort The Trash adalah dengan menggerakkan tempat sampah dari satu sisi ke sisi lain untuk mengumpulkan barang daur ulang seperti botol, karton, dan kaleng. Gerakkan pula untuk menghindari masuknya baterai, sedotan, kantong plastik, dan barang kompos seperti apel, telur, pisang, atau cangkir kopi dari kertas bekas ke dalam tempat sampah. Jangan sampai luput dalam memasukkan barang daur ulang ke dalam tempat sampah. Jangan pula mengumpulkan barang yang tidak dapat didaur ulang. Melalui permainan ini anak bisa mempelajari jenis-jenis sampah non organik yang bisa didaur ulang dan jenis sampah organik.

Mortgage Calculator

3. Twin The Bin

Twin The Bin mengajak pemainnya untuk memindahkan tempat sampah daur ulang melintasi layar untuk mengumpulkan jenis sampah tertentu yang dapat didaur ulang. Di awal setiap putaran, ada petunjuk tentang jenis sampah apa yang harus dikumpulkan. Dalam  setiap putaran gamer diperintahkan untuk mengumpulkan barang-barang plastik, kaca, kertas, atau organik. Sampah bergerak melintasi bagian atas layar pada sabuk konveyor, di mana 4 perosotan secara berkala mendorong sampah jatuh ke bawah. Pindahkan tempat sampah dari satu sisi ke sisi lain sembari mengumpulkan jenis khusus yang disebutkan pada awal putaran permainan. Hindari memasukkan benda yang tidak disebutkan ke tempat sampah karena akan menyebabkan pengurangan poin. Game ini mengajarkan anak untuk mengenali dan memilah-milah jenis-jenis sampah daur ulang dan mengasah kejelian.

Enviromental Game at Mortgage


Saat ini isu lingkungan memang sudah menjadi bagian dari topik pendidikan di jenjang sekolah dasar namun tak ada salahnya memperkenalkan anak mengenai isu lingkungan ini melalui permainan. Anak-anak yang sudah memahami mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan segala aspek terkait lingkungan akan tumbuh menjadi orang dewasa yang peduli terhadap lingkungan.

Tentunya besar peran orang tua dan guru dalam mendukung mereka untuk menjadi orang-orang yang aware dan care terhadap lingkungan. Harapannya, jika sudah menjadi karakter, anak-anak kita akan meneruskan isu keberlanjutan dan ekonomi sirkular yang digaungkan saat ini dan menjadi penjaga bumi dari bencana yang lebih besar. Setuju?

Makassar, 2 Juli 2023


Catatan Kaki

[1] https://palmoilina.asia/sawit-hub/konsep-dan-definisi-sustainable/, diakses 1 Juli, pukul 19:55 WITA.

[2] https://www.bi.go.id/id/bi-institute/BI-Epsilon/Pages/Ekonomi-Sirkular-dan-Anti-Hedonism-Tak-Sekadar-Mimpi.aspx, diakses 1 Juli, pukul 20:00 WITA.

[3] Idem.

[4] https://www.fimela.com/parenting/read/4857313/8-cara-mengajarkan-anak-peduli-lingkungan-hidup-untuk-masa-depan-yang-lebih-baik, diakses 1 Juli, pukul 23:00 WITA.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1573

Trending Articles