Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1573

Cek Dulu Kebenarannya Sebelum Mengharamkannya

$
0
0
Kadang-kadang isu terhadap sebuah produk menjadi besar padahal muasalnya sederhana saja. Seperti waktu sebuah merek kecap dikatakan oleh ibu saya sebagai “kecap yang berbahaya”. Kalau ditanya siapa yang mengatakan, beliau hanya bisa mengatakan sumbernya dari seorang kerabat. Kalau ditanya apa alasannya, beliau tidak bisa menjelaskannya. Kalimat pamungkasnya adalah, “Pokoknya jangan dibeli!” Titik.



Saya bingung sendiri. Isu seperti ini tidak bisa serta-merta saya percayai karena televisi tidak heboh memberitakannya. Pun lini masa media sosial juga tidak ramai dengan perbincangan emak-emak tentang produk ini. Usut punya usut ternyata tidak seperti itu sebenarnya.

Jadi, di negeri Matahari Terbit sana, kandungan zat tambahan yang berasal dari bahan kimia dalam kecap itu dibolehkan dalam kadar tertentu. Kadar itu lebih rendah daripada yang diperbolehkan beredar di Indonesia. Nah, kecap yang seharusnya untuk konsumsi orang Indonesia diekspor ke Jepang. Jelaslah kandungannya lebih tinggi. Kedapatanlah sama pihak yang berwenang di sana lalu dilaranglah kecap merek itu masuk. Entah bagaimana ceritanya produsen dari negara kita segegabah itu. Kalau di Indonesia, dengan kadar zat tambahan tersebut yang ada dalam kandungan kecapnya, masih bisa beredar, di Jepang sudah tidak boleh. Sudah dianggap membahayakan (longgar sekali, kan negara kita?)

Nah, isu inilah yang berkembang yang kemudian beredar ke mana-mana tanpa argumen yang jelas. Pokoknya jangan beli. Berbahaya. Itu saja. Padahal kan tidak sesederhana itu. Kita harus menelaah penyebab pernyataan itu ada. Kalau benar, no problem. Lha kalau salah? Jadinya fitnah, kan? Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan, teman!

Sepertinya begitu pun yang dialami Natur-E. Keraguan bahwa Natur-E mengandung minyak babi berkembang dari pertanyaan mengenai dari bahan apakah kandungan gelatin yang terdapat pada Natur-E. Gelatin adalah zat kimia padat, tembus cahaya, tak berwarna, rapuh, dan tak berasa yang didapatkan dari kolagen yang berasal dari berbagai produk sampingan hewan (Wikipedia). Bahan baku gelatin adalah tulang sapi, domba, unggas, babi, ikan, dan lain-lain namun banyak produk yang menggunakan gelatin dari babi. Maka wajar saja ada yang mempertanyakannya karena muslim Indonesia sangat peduli akan hal ini sebab tak mau melanggar aturan agama.


Lalu, bagaimana dengan gelatin yang terkandung dalam Natur-E? Mulanya, saya berpikir positif saja. Saya pikir tak mungkinlah ada brand yang bertahan lebih dari 40 tahun mau menjatuhkan dirinya sendiri dengan memakai gelatin yang berasal dari minyak babi. Masih lekat dalam ingatan saya iklan produk ini pada majalah milik ibu saya. Ibu saya berlangganan majalah wanita saat saya masih kecil, kira-kira akhir tahun 1970-an – awal tahun 1980-an. Saat itu produk Natur-E masih yang berupa vitamin. Sekarang produknya sudah bervariasi. Bukan hanya perawatan dari dalam (yang diminum), juga ada perawatan dari luar untuk kulit dan wajah.

Saat mencari tahu, saya mendapatkan jawabannya. Gelatin yang terdapat pada Natur-E Soft Capsule berasal dari tulang rawan sapi yang berarti halal dikonsumsi. Selain itu Natur-E juga merupakan produk bersertifkasi halal dari MUI. Bahkan merupakan satu-satunya produsen vitamin E di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi halal dari MUI untuk proses produksinya – mulai dari pemilihan bahannya, jalannya produksi sampai pengemasannya. Nah!

Produk ini erat sekali kaitannya dengan vitamin E yang penting bagi tubuh. Vitamin E penting untuk menunjang kinerja organ tubuh. Zat ini memiliki efek antioksidan yang mampu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Di sebuah website disebutkan bahwa: “manfaat suplemen vitamin E yang selama ini dikaitkan dengan kulit dan kesuburan masih belum bisa dipastikan sepenuhnya”. Entahlah, ya. Yang jelas kalau sampai bisa bertahan lebih dari 40 tahun, berarti banyak orang yang mendapatkan manfaatnya dari produk ini seperti yang dijanjikan: “inspirasi kecantikan dalam dan luar”. Ini opini saya, sih. Menurutmu bagaimana?


Makassar, 16 Maret 2017

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1573

Trending Articles