Rumah singgah bagi pasien yang tidak punya tempat menginap di sebuah kota, pernah saya tonton idenya di film berjudul Pinky Promise. Pinky Promise adalah sebuah film yang menceritakan mengenai kisah para perempuan survivor kanker di Jakarta. Salah seorang dari mereka bercita-cita membangun rumah singgah bagi para pasien yang harus berobat ke Jakarta tetapi tidak memiliki kerabat yang rumahnya bisa ditempati menginap.
Rupanya di Makassar sudah ada rumah singgah serupa itu juga. Rumah Singgah ini menjadi penyebab yang membuat saya terpukau dengan “keajaiban teknologi” yang menghubungkan orang-orang dengan cara tak terduga. Bagaimana bisa? Ceritanya saya share di bawah, ya.
Yang menggagas Rumah Singgah Pasien yang saya maksud adalah IZI – Inisiatif Zakat Indonesia. Letaknya di Perumdos UNHASTamalanrea Blok GB 21. Saya mengetahuinya dari Pak Ramli – salah seorang penggiat zakat dari IZI Perwakilan Sulawesi Selatan saat ia share kepada saya perihal Pak Eko ini:
Sepenggal kisah Pak Eko dan Keluarganya
Salah satu penghuni Rumah Singgah Pasien IZI Sulsel
Pak Eko dan Istrinya Fatimah adalah warga Blitar Jawa Timur yang sejak 20 tahun lalu meninggalkan kampung halamannya dan merantau ke Kabupaten Buol di Selawesi Tengah untuk mencari sesuap nasi. Di Boul Pak Eko beserta Istri dan kedua anaknya tinggal di gubuk sederhana di atas lahan transmigrasi. Profesi sehari-harinya adalah kebun, penghasilannya tak menentu karena hanya mengandalkan hasil kebunnya.
Sejak 8 bulan terakhir ini Pak Eko sudah tidak bisa lagi beraktivitas seperti biasanya karena mengalami kecelakaan, tertimpa pohon saat hendak memperbaiki rumahnya yang sudah mulai rapuh. Akibat kecelakaan itu, tulang bagian pinggul dan tulang pipi patah. Pak Eko juga mengalami infeksi saluran pencernaan. Akibatnya, ia sudah 2 kali diopersai di RSUD Buol namun tak kunjung membaik. Dengan kondisi ini akhirnya mereka dirujuk ke rumah sakit yang ada di Palu tapi melihat kondisinya yang cukup parah dan harus ditangani secara serius maka pihak rumah sakit di sana merujuknya ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo di Makassar, Sulawesi Selatan.
![]() |
Pak Eko dan istrinya |
Pak Eko Ke Makassar hanya di temani oleh istri tercintanya – Ibu Fatimah. Mereka awalnya tidak mau dirujuk ke RSWS Makassar dan memilih kembali ke Boul dengan alasan tidak pernah menginjakkan kaki di Tanah Daeng sebelumnya dan tak memiliki satu pun sanak keluarga di Makassar. Namun dengan bantuan teman-teman IZI yang ada di Palu yang meyakinkan Pak Eko dan keluarganya bahwa di Makassar ada Rumah Singgah IZI yang bisa membantu dan menampung mereka selama di Makassar, mereka pun bersedia. Pada hari Kamis, tanggal 16 Februari 2017 Pak Eko dan istrinya tiba di Makassar. Mereka disambut oleh Tim Program IZI lalu dibawa ke Rumah Singgah Pasien IZI Sul Sel.
“Jangankan ngontrak rumah di sini, Pak. Uang makan pun kami sudah tidak cukup, tapi alhamdulillahkami sangat bersyukur karena bisa tinggal di Rumah Singgah Pasien IZI dan segala kebutuhan kami dipenuhi di Makassar ”. Ucap Ibu Fatimah sambil mengusap air matanya.
Makassar, 14 Maret 2017
Ramli – Penggiat Zakat
Inisiatif Zakat Indonesia Sulawesi Selatan
IZI adalah salah satu Lembaga Amil Zakat Nasional yang selalu berusaha memberikan layanan terbaik dalam memudahkan kaum muslim berzakat melalui beberapa layanan yang ditawarkannya. Layanan itu berupa layanan langsung di kantor atau gerai IZI, jemput zakat dengan menghubungi terlebih dulu melalui call center, SMS, WhatsApp, atau e-mail, layanan zakat via ATM, mobile banking, internet banking, atau transfer langsung ke rekening IZI, atau melalui online payment di website www.izi.or.id.
Lalu hubungannya dengan teknologi yang saya singgung di atas adalah, ketika saya bagikan kisah Pak Eko itu ke grup alumni SMADA 92, seorang kawan – dr. Jumriani mengatakan mengenal Pak Eko. Dokter Jumriani yang bekerja di Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah menyatakan bahwa benar Pak Eko itu pasien dari Sulawesi Tengah. Nah kan, ini yang saya maksud. Dengan produk teknologi, dunia jadi sempit. Dari Pak Ramli ke saya, dari saya ke dr. Jumriani, lalu dr. Jumriani pun berkomunikasi dengan Pak Ramli mengenai Pak Eko. Saya merasa amazing! “Hanya” dengan dukungan koneksi internet 4G XL yang stabil, komunikasi dan transfer informasi lintas provinsi via media sosial bisa berjalan baik lengkap dengan foto-foto Pak Eko. Lalu koneksi itu menghubungkan pengelola Rumah Singgah di Makassar dengan dr. Jumriani. Dan semuanya berlangsung dengan begitu cepat!
![]() |
IZI memberikan bantuan ke Somalia |
![]() |
IZI Sul Sel mengadakan Sunatan Massal kepada 100 anak. |
Saat saya tanyakan seberapa besar penggunaan internetdalam pengoperasian IZI, dari segi penyebaran informasi, manfaat yang diterima IZI, inisiatif perorangan, ataupun sistem yang ada, Pak Ramli mengakui peran pentingnya.
Kata Pak Ramli, “Social mediamemang menjadi salah satu cara jitu untuk memberikan informasi terkait aktivitas yang dilakukan oleh kami di IZI. Baik itu melalui FB, Twitter, WA, Instagram, BBM, Line, dan lain-lain. Manfaatnya sangat luar biasa karena ini dapat mempermudah komunikasi kami dengan para mustahi (donatur) maupun relawan yang ada di lapangan. Sistem kami juga memang sepenuhnya secara onlineapalagi dengan terpusatnya sistem yang ada di IZI.”
Wah iya, saya pun punya pengalaman baik dengan IZI. Saat melaksanakan Sosialisasi Peduli Sahabat akhir Februari – awal Maret lalu, IZI Sul Sel menjadi salah satu sponsor. Ketika itu komunikasi dengan cepat dilakukan melalui kawan panitia – Pak Irfan dengan penggiat IZI di kantor pusat (Jakarta) dan dengan IZI Sul Sel. Dengan cepat pula kami mendapat keputusan bahwa IZI Sul Sel bersedia mendukung kegiatan kami.
![]() |
IZI Sul Sel memberikan bantuan kepada Nenek Minasa di Desa Timbuseng, Kab. Gowa. |
Nah, bagi yang mau menyalurkan zakat, IZI recommended. Programnya banyak. Selain Rumah Singgah Pasien, secara nasional ada program 1000 Kaki Palsu, 1000Lapak Berkah, dan Kampung Bina Muallaf. Di Makassar sendiri, IZI pernah menyelenggarakan Khitanan Massal, perbaikan rumah, pemberian bantuan ke Somalia, dan yang akan berlangsung adalah Paket RamadhanKeluarga Dhuafa (1 keluarga donatur mencukupi kebutuhan 1 keluarga dhuafa).
Jika berminat, silakan simak informasi berikut:
🏧Layananan Transfer
An. Yayasan Inisiatif Zakat Indonesia
Rekening Zakat IZI :
- Mandiri 122.002.80.000.68
- Mandiri Syariah 789.789.1217
- BNI Syariah 121.555.3331
- BNI 5000.121.00
- Muamalat 301.01.666.14
- BCA 5395.500.900
- BCA Syariah 001.121.0077
- BTN 141.000.157.000.3578
- Danamon Syariah 55.0000.1622
- Permata Syariah 121.873.2727
- BJB Syariah 523.0102.000.127
- BRI 034.001.002.293.300
An. Yayasan Inisiatif Zakat Indonesia
Rekening Infak & Sedekah IZI:
- Mandiri 122.002.70.000.10
- Mandiri Syariah 777.888.1211
- BNI Syariah 121.555.4448
- BNI 700.121.009
- Muamalat 301.01.666.15
- BCA 5395.100.600
- BCA Syariah 001.121.0044
- Danamon Syariah 55.0000.1721
- Permata Syariah 121.873.2700
- BRI 034.001.002.292.304 (Konfirmasi setelah transfer dgn mengirimkan bukti transfer)
🏍 Layanan Jemput
Tlp/WA 085241390384
atau datang langsung ke kantor IZI
Jl. Tamalate 1 No. 3 Makassar
Mohon dikonfirmasi jika sudah transfer demi memudahkan administrasi di lembaga🙏
#Memudahkan saudaramu Dimudahkan urusanmu
Makassar, 11 April 2017
Catatan:
Foto dan gambar berasal dari Pak Ramli (IZI Sul Sel)