Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1572

Berbincang Tentang Rate Card dengan Mbak Nuniek Tirta

$
0
0
Sayang sekali saya tak bisa menghadiri event Panrita Digital yang diselenggarakan di Karebosi Condotel Hotel pada tanggal 30 September lalu. Padahal beberapa pembicaranya saya tahu kapasitas mumpuninya. Salah seorang yang ingin sekali saya temui (lagi) adalah Mbak Nuniek Tirta Sari (founderofIndonesia Lifestyle Digital Influencer Group, blogger di www.nuniek.com) yang membawakan materi berjudul Women In Retail : Creating New Opportunities, Online and Offline.


Saya sudah berpikir bahwa saya benar-benar akan melewatkan kesempatan bertemu Mbak Nuniek yang khusus datang dari Jakarta ketika kemudian Zilqiah – kawan blogger yang menjadi moderator pada sesi Mbak Nuniek menyampaikan sebuah kabar baik. Bersyukur sekali, Zilqiah secara spontan mengajak Mbak Nuniek ketemuan dengan blogger-blogger Makassar untuk membicarakan mengenai rate card bagi blogger.

Buat blogger yang sesekali berhubungan dengan agensi dan brand, penting juga mengetahui dan menyusun media kit yang menunjukkan rate cardkita. Buat yang awam terhadap istilah rate card, intinya ini berbicara mengenai hitung-hitungan berapa kita ingin dibayar selaku blogger yang membantu mengkampanyekan produk sebuah perusahaan. Well, menulis, mengelola blog sekaligus dengan media sosial itu bukan kerja ringan, kawan. Butuh konsistensi dan kontinuitas yang tentunya ada harganya!



Mbak Nuniek sendiri sudah punya branding yang kuat karena memang sudah membangunnya sejak tahun 2002 (bisa dibaca dalam tulisan saya yang berjudul Apresiasi untuk Ngopi Bareng Tiket.Com– saat saya bekerja sama dengan Tiket.com dan pertama kali bertemu dengan Mbak Nuniek). Dalam membangun branding-nya, Mbak Nuniek juga membangun networking saat mendatangi berbagai event dan menyapa orang-orang dengan “personal touch”-nya. Mbak Nuniek menceritakan bagaimana dia membangun jaringan dengan berusaha menjadi teman dan menyapa dengan gaya khasnya setiap ada kesempatan (termasuk di media sosial), meski orang yang ditemui termasuk orang yang sangat berpengaruh.

Berkenaan dengan personal touch Mbak Nuniek dalam bersikap, Anda boleh deh memperhatikan sikap Mbak Nuniek ketika bertemu dan stalking akun-akun media sosialnya, Mbak Nuniek ini senang mengucapkan terima kasih terhadap orang-orang yang punya peran dalam membantunya, sekecil/sebesar apapun itu. Saya melihat Mbak Nuniek sebagai pribadi yang upayanya dalam menghargai orang lain itu tulus. Ketulusan itu terasa saat bertemu lagi yang kedua kalinya di lantai 16, Karebosi Condotel Hotel pada tanggal 1 Oktober lalu. Nah, ini salah satu kelebihan Mbak Nuniek.



Senang sekali Mbak Nuniek mau berbagi kepada kami – blogger Makassar yang berkesempatan hadir di area kolam renang di Sky Lounge, Karebosi Condotel Hotel, bahkan memperlihatkan kepada kami rate card-nya. Menurut Mbak Nuniek, rate carditu merupakan bentuk penghargaan kita terhadap diri sendiri saat mengerjakan pesanan brand. Misalnya, berapa lama waktu yang dihabiskan dan berapa besar usaha yang dilakukan. Tentunya, kalau bagi seorang Mbak Nuniek, tidak lepas dari berapa banyak follower di Instagram dan Twitter misalnya dan berapa besar impresi atau engagement yang dihasilkannya per post di kedua akun media sosialnya itu (yang dibangunnya dengan konsisten sejak tahun 2002), kan ya.



Bagian atas media kit Mbak Nuniek
Wow, ini keadaan media sosial Mbak Nuniek. 😍


Mengenai elemen penyusun media kit dan serba-serbinyaMbak Nuniek memberikan bocoran sebagai berikut:
  • Tulis short bio. Mau dikenal sebagai siapa? Apakah nama pribadi dulu baru nama blog atau sebaliknya? Mau lebih dikenal blognya atau namanya?
  • Tuliskan tag line. Kalo kayak Mbak Nuniek: "Indonesia Lifestyle Influencer".
  • Jangan lupa perbarui data blog, data follower media sosial secara berkala dan tuliskan tanggal update terakhirnya.
  • Riding the wave. Ngng, bagaimana ya membahasakannya. Kira-kira, kita pintar-pintarlah mengikuti alur kehidupan, kira-kira ada yang bagus buat dituliskan di media kit mengenai peristiwa yang baru kita alami, misalnya. Kayak Mbak Nuniek yang pernah menjadi viral isunya sebagai istri direktur yang humble. Ah, saya kutipkan saja di sini, ya: Virally known with her #superaffordablestyle mission, she inspires many women to live in a lifestyle that they can afford. More than just "Istri Direktur". Itu yang tertera di media kit Mbak Nuniek, moga-moga saya tak salah tafsir.
  •  Jika memiliki prestasi atau pernah menjadi nara sumber/pembicara maka tuliskanlah di dalam media kit. Mengapa penting? Karena blogger itu jumlahnya makin banyak. Kalau banyak yang sama-sama bagus, tentunya yang dipilih adalah yang lebih menonjol, contohnya karena berprestasi.
  • Tuliskan semua akun media sosial beserta jumlah teman dan follower.
  • Harga yang ditawarkan. Service offered, maksudnya tuliskan layanan apa yang bisa kita lakukan dengan harga yang ditawarkan.
  • Google Analytics itu penting nggak penting. Tergantung brand. Ada yang memintanya dan ada yang tidak. Kalau ada yang memintanya maka sertakanlah.
  • Jika perlu menuliskan harga “attending event”, tulislah harga dan waktu yang di-spend menuju ke lokasi acara.
  • Dalam menuliskan angka statistik pengunjung blog, jangan takut jika angkanya masih kecil. Akan menjadi keuntungan kalau lebih tertarget, Misalnya Mbak Nuniek, menuliskan 73% pengunjung blognya perempuan dengan usia tertentu maka bagi brand tertentu, itu menjadi hal yang menguntungkan.
  • Mbak Nuniek menuliskan juga berapa reach media sosial, Instagram dan fan page di media kit-nya.
  • Pernah bekerja sama dengan brand apa saja perlu dituliskan di media kit.
  • Jangan lupa tuliskan nomor kontak yang bisa dihubungi, termasuk akun media sosial mana yang sering digunakan supaya bisa menjawab pesan yang masuk dengan cepat. Jangan tuliskan akun media sosial yang jarang-jarang dibuka, ya sebab kalau ada yang menghubungi tentan info pekerjaan, bisa lewat tanpa kita tahu.



Sky Lounge Karebosi Condotel
Memotret Makassar dari Sky Lounge Karebosi Condotel
Mbak Nuniek menekankan pentingnya kita mampu mendekat orang secara personal dalam sebuah event. Penting juga untuk menyerahkan kartu nama supaya jika dibutuhkan, orang tersebut bisa menghubungi kita kembali. Huhu, noted, kartu nama, saya sampai sekarang belum bikin, kelupaan terus padahal sudah didesainkan sama Zilqiah (maaf, ya Qiah).

Mbak Nuniek tidak juga selalu berpatokan dengan rate card-nya. Pertimbangannya adalah hubungan personal-nya dengan pihak yang mengundang/menyelenggarakan atau manfaat yang akan dia terima. Manfaat yang diterima tidak selalu harus berupa materi. Senang mengetahuinya. Ini cocok dengan pendapat saya, bahwa menulis itu tidak melulu hitung-hitungan materi. Bagi saya jaringan pertemanan dan hubungan baik adalah hal yang tidak ternilai.

Foto: dari Zilqiah (qiahladkiya.com)
Foto: dari Zilqiah (qiahladkiya.com)
Foto: dari akun Facebook Mbak Nuniek.
Hal lain yang menarik dari obrolan kami adalah mengetahui bahwa Mbak Nuniek ternyata tidak selalu terikat dengan gadget-nya. Dalam sehari Mbak Nuniek membatasi dirinya hanya dua kali membuka e-mail. Kalau media-media sosial, tidak setiap saat dibukanya. Mbak Nuniek membuka akun media sosialnya dalam rangka “memberikan rewardkepada dirinya ketika selesai melakukan sesuatu. “Supaya kita tidak diperbudak,” pungkasnya. Menarik, ya. Mamak-mamak jaman now harusnya bisa menahan diri juga karena bukan hanya anak-anak yang tak bisa lepas dari gadget, mamaknya pun demikian – sedikit-sedikit buka medsos. 😅

Makassar, 16 Oktober 2017

Sekali lagi terima kasih sebesar-besarnya kepada:
  • Mbak Nuniek Tirta Sari yang sudah meluangkan waktunya berbagi dengan kami.
  • Pak Djafar yang sudah memberikan tempat ber-venue keren di Hotel Karebosi Condotel ini sebagai tempat kami ngobrol, dan juga terima kasih atas voucher berenangnya, Pak.
  • Mas Natali Ardianto yang sudah bersedia “membiarkan istrinya menghabiskan waktu bersama kami” di saat-saat menjelang keberangkatannya balik ke Jakarta (founder sekaligus CTO Tiket.com ini juga merupakan salah satu pembicara di acara Panrita Digital yang tak sempat saya hadiri itu).
  • Zilqiah yang sudah punya ide brilian, meminta waktu Mbak Nuniek untuk sharing dengan para blogger Makassar tentang rate card.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1572

Trending Articles