Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1572

Fotografi di Media Jaman Now

$
0
0
Fotografi di Media Jaman NowMinat orang terhadap fotografi semakin besar dan semakin bisa kita menikmatinya. Tengok saja foto-foto para caleg (calon legislator) yang bertebaran di sekeliling kita tidak lagi ketinggalan zaman. Ada aneka pose, latar tempat, dan cerita yang dibagi dari foto-foto tersebut, tak lagi berpose tegap sembari tersenyum ala jaman old. Begitu pun di media-media sosial dan blog, makin banyak bertebaran foto yang enak dipandang mata.

“Perkembangan ekonomi Makassar, juga karena foto,” kata Pak Danny Pomanto– walikota Makassar pada Diskusi Fotografi bertajuk Peran Fotografi Era Digital pada tanggal 29 Desemberlalu.

Alasannya adalahkarena foto-foto demonstrasi sekarang sudah berkurang dan berganti dengan foto inovasi yang bisa menimbulkan trust. “Foto adalah kehidupan. Orang kecil bisa dikasih besar, orang besar dikasih kecil bisa lewat foto,” imbuh Pak Danny.


Pak Danny juga menyampaikan bahwa para pewarta foto bisa membuat kesan baik dan buruk pada sebuah peristiwa. Tak dipungkiri, semua orang sekarang mendadak menjadi fotografer. Dalam konteks Makassar dan Sulawesi Selatan, kini para pewarta foto telah mampu mengisi ruang-ruang image masyarakat.

Satu foto mampu membuat seribu berita. Dalam laman fotografi yang menampilkan berita, sering kali kita lihat fotolah yang berbicara banyak. Pak Danny mengingatkan pula kepada hadirin yang sebagian berasal dari PFI (Pewarta Foto Indonesia) Makassar bahwa para fotografer harus punya komitmen, “Buat foto-foto produktif. Bukan foto-foto yang melemahkan bangsa ini, Bukan foto-foto yang mendiskreditkan bangsa ini. Bukan foto-foto yang membuat Sul Sel jadi lemah!”



Menurut Pak Danny, seharusnya foto-foto
yang ditampilkan para pewarta foto
membuat Makassar, Sul Sel, dan Indonesia
menjadi kuat, “Harus ada komitmen untuk
menjaga image kota, provinsi, dan Indonesia
menjadi bagian dari perjuangan para fotografer!”

Di dalam salah sebuah ruangan di Gedung Miring Telkomsel itu, juga tampil 4 nara sumber yang membagikan pengalamannya di hadapan hadirin. Keempat nara sumber diperkenalkan oleh Darwin Fatir (Jurnalis Kantor Berita Antara). Ketiganya adalah Ocha Alim Bachri (Ketua PFI Makassar), Devo Khaddafi (Ketua Perhumas Makassar – Sul Sel), Tawakkal Basri (Redaktur Foto Harian Fajar), dan Zilqiah Angraini (Fotografer & Lifestyle Blogger).



Menyambung perkataan Pak Danny, Pak Devo mengatakan bahwa tantangan kita bersama di jaman now adalah dalam memilah informasi mana yang betul karena begitu banyaknya informasi yang beredar di internet.
Maklumlah, Indonesia sebagai salah satu negara yang terbesar pengguna internetnya. Semua elemen hendaknya menjadi humas bagi Indonesia. “Ayo jadikan foto, tulisan, dan berita kita positif seperti yang dikatakan Pak Wali. Jadikan ‘Indonesia Bicara Baik’ sebagai semangat bersama jangan share hal negatif,” pungkasnya.

Oya, buat kalian yang berpikir, ngapain saya menjebakkan diri di antara para pewarta foto dan fotografer hari ini, saya beri tahu dulu, ya mengapa saya hadir di sini yang jelas, alasannya bukan karena saya ingin menjadi jurnalis foto.

Devo, Zilqiah, Tawakkal

Saya hadir di acara ini karena sebagai blogger. Dalam blog, mau tidak mau foto menjadi salah satu pemanis sekaligus menjadi ornamen informatif yang penting dalam postingan. Makanya saya sesekali berguru juga kepada para ahlinya, yaitu kepada para fotografer, termasuk pewarta foto sayangnya sampe sekarang ndak pintar-pintar juga.



Nah, dalam hal ini ada hal-hal penting yang saya dapatkan dari Pak Ocha, Pak Tawakkal, dan Zilqiah  mengenai foto/fotografi:

Membuat Foto Itu Jurnalistik Mudah


Foto yang bagus adalah foto yang membuat orang yang melihatnya merasa berada di dalam suasana yang dipotret. Foto jurnalistik itu enak dilihat, komposisinya/teknik fotografinya bagus, pesannya sampai, dan dapat moment-nya. Sabar untuk menunggu moment yang unik karena moment tak bisa diulang. Foto jurnalistik lengkap dengan pemberian caption.

Ocha Alim Bahri

Peka Melihat Moment


Terkadang ada hal unik yang menjadi pembeda antara foto seseorang dengan orang lain. Perhatikan hal menarik di sekeliling kegiatan. Pada pertandingan olahraga misalnya, jangan hanya fokus pada olahraganya. Perhatikan pula moment di sekitar arena. Harus sigap, usahakan menjadi yang pertama sebab kalau tidak, foto kita tidak menjadi unik lagi.

Jangan Lelah Mengambil Gambar


Dari 2000 – 3000 foto bisa saja hanya 1 yang layak tampil di halaman depan. Abadikan semua angle yang bisa diambil.

Tawakkal Basri

Pada Situasi Berisiko


Pada situasi berisiko semisal pada pertandingan balap mobil, liputan di alam terbuka, perhatikan keadaan sekeliling, jangan sampai membahayakan diri sendiri karena bisa saja celaka, kena batu atau tertabrak misalnya.

Good News is The Best News


Good news is the best news, bukan lagi bad news is a good news. Patut memikirkan misi sosial. Jangan ambil keuntungan terlalu banyak dari obyek foto. SLTA: Stop, Looking, Thinking,dan Action. Hati-hati, perhatikan undang-undang juga dalam mengambil foto. Jika terjadi bencana, gunakan foto yang terlihat dramatis agar dapat menarik perhatian orang untuk menyumbang.

Zilqiah

Foto yang Bercerita


Harus akrab dengan obyek untuk mendapatkan ceritanya. Pak Tawakkal misalnya, sampai rela turun ke dalam gorong-gorong berair untuk mengambil foto yang bercerita mengenai pekerja gorong-gorong.

Foto di Blog


Jika ingin foto kita tersimpan dalam waku yang lama dan bisa diakses serta dinikmati oleh siapapun, bisa mempertimbangkan blog sebagai media penyimpanannya. Berbeda dengan media massa yang biasanya usianya tertentu, blog bertahan lebih lama – bahkan bisa selamanya di internet. Foto yang tersimpan di blog bisa ditemukan melalui mesin pencari.



***

Yes, itulah semua point-pointpenting yang saya peroleh selama acara. Sama pentingnya dengan goodie bag yang saya dapatkan sebagai bagian dari 20 orang pertama yang hadir dan dijanjikan mendapatkan goodie bag. Beruntungnya, saya mendapatkan jaket perempuan dari Yamaha – salah satu sponsor acara ini. Terima kasih PFI Makassar, sudah dapat banyak wawasan, saya pulang membawa goodie bag pula.

PFI Makassar

Makassar, 5 Februari 2019



Baca juga:



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1572

Trending Articles