Harapan Itu Bernama Morula IVF - Ingin memiliki keturunan adalah dambaan para pengantin baru. Saya pun merasakannya dulu. Apalagi ketika makin banyak yang menanyakan, “Sudah hamil, belum?” Salah seorang malah memandangi saya sembari membelalak, “Ih, kenapa belum ada anakmu?” Ish ish ish, bikin gelisah galau merana, kan 😓.
Berkenalan dengan Morula IVF Makassar
Inspirasi Tya Aristya untuk Pejuang Dua Garis
Rencanakan kapan ingin hamil.
Periksakan diri beserta pasangan
Pilih klinik fertilitas yang nyaman.
Cari informasi mengenai klinik fertilitas yang dituju.
Hindari stres.
Film pendek CUCU, sumber: akun YouTube Morula Makassar
Padahal waktu itu usia pernikahan kami barulah setahun. Tapi yang namanya netizen ya, di mana-mana galak. Seolah mereka yang mengurusikalau kami dikaruniai anak, syukur-syukur kalo ngasih kado saat anaknya lahir. 😤
Namun demikian, saya dan pak suami memeriksakan diri ke dokter kandungan. Sampai tes kesuburan segala. Hasilnya memprihatinkan. Kondisi hormon kesuburan saya tak memadai, sel telur yang diproduksi terlalu kecil.
Sementara suami saya mengalami oligozoospermia (jumlah sperma kurang dari jumlah sperma yang sanggup membuahi) dan astenozoospermia(pergerakan kebanyakan sperma kurang bagus). Oleh dokter, kami diperhadapkan pada kemungkinan menjalani inseminasi buatan atau bayi tabung (In Vitro Fertilization– IVF).
Orang seenak-enaknya saja berkomentar, seperti tidak tahu kalau kehamilan itu kehendak Allah, ya. Masalah saya dan suami kompleks. Saya sering mendengar orang menyalahkan kondisi istri sebagai tertuduh yang tidak subur padahal sesungguhnya, baik istri maupun suami, keduanya punya peluang yang sama besarnya dalam menyumbang infertilitas.
Misalnya ada istilah oligoastenozoospermia, teratozoospermia, oligoastenoteratozoospermia, dan azoospermia yang menggambarkan kondisi sperma yang tak baik. Ada lagi istilah varicocele, idiopathic, sexual disfunction, dan sebagainya yang menunjukkan kondisi suami penyebab infertilitas.
Maka bagi perempuan, masalah di organ-organ reproduksi pada endometrium, indung telur, mulut rahim, hormon, rahim, saluran telur, dan lain-lain bisa menjadi faktor lainnya. Maka terbayangkankah oleh kalian wahai netizen, jika kondisi dari kedua belah pihak yang bermasalah, apakah bisa dibantu dengan komentar-komentar miring yang tak semestinya? 😑
![]() |
Waode Nurfina – Operational Manager PT. Morula IVF Makassar |
Seharusnya kalian menjadi seperti MORULA IVF yang membantu para pasangan pendamba momongan. Morula IVF Makassar, adalah salah satu klinik dalam jaringan Morula IVF Indonesia. Jika cikal-bakal Morula IVF Jakarta berdiri pada tahun 1997 sedangkan Morula IVF Makassar berdiri sejak tahun 2017.
Berkenalan dengan Morula IVF Makassar
Pada tanggal 25 Agustus kemarin, saya menghadiri acara 2 Fabulous Yearsof Morula IVF Makassar di Atrium Tokyo Mal Pipo. Waode Nurfina – Operational Manager PT. Morula IVF Makassarmemperkenalkan klinik fertilitas yang beroperasi di lantai 9 Rumah Sakit Awal Bros ini.
Semua kasus yang ditangani dianalisa secara tim di klinik yang mengharuskan pasangan suami-istri (pasutri) yang menjadi pasien memperlihatkan bukti mereka sah sebagai pasutri saat registrasi ini. Ada 4 dokter spesialis Obgyn(spesialis kandungan) dan 1 orang dokter spesialis andrologi yang mengupas setiap kasus yang masuk.
Secara garis besar ada pemeriksaan laboratorium di klinik ini (untuk analisa sperma, sel telur, dan hormon), ada layanan USG, akunpuntur, konsultasi psikolog, inseminasi buatan, dan bayi tabung (IVF). Untuk bayi tabung, ada dua teknologi, yaitu ICSI dan IMSI.
![]() |
Ade Gustian (Managing Director Morula IVF Indonesia) |
Untuk teknologi IMSI, Morula IVF Makassar adalah salah satu dari 3 klinik Morula yang memiliki teknologi terbaru IMSI yang launching hari ini – demikian dikatakan oleh Ade Gustian (Managing Director Morula IVF Indonesia). Menerbitkan optimisme baru, akan semakin banyak pasangan yang terbantu, menyusul 200-an kehamilan dan kelahiran 62 bayi melalui perantaraan Morula.
Selama ini digunakan teknologi ICSI (Intracytolasmic Sperm Injection), yang mana satu sperma aktif diinjeksikan ke sel telur. Ternyata disadari tidak selalu sperma yang aktif menunjukkan kualitas bagus. Nah, dengan teknologi Intracytoplasmic Morphologically Selected Sperm Injection (IMSI), bisa dipilih sperma yang berkualitas.
Kualitas spermamempengaruhi keberhasilan proses inseminasi buatan dan bayi tabung. Sperma yang jelek kualitasnya (bentuknya jelek) bisa terlihat dengan pembesaran 6000xmenggunakan teknologi IMSI. IMSI secara sederhananya merupakan teknik memilih sperma untuk mendapatkan sperma berkualitas karena bentuk sperma terlihat jelas.
Salah satu pesan penting dari acara ini adalah bahwa kualitas embrio yang nanti akan berkembang menjadi kualitas janin tergantung pada lelaki – pada kualitas spermanya. Dengan IMSI, kualitas sperma dapat diketahui. Nah, perhatikan hal ini wahai lelaki dengan menjaga kualitas kalian!
![]() |
Prof. Arief Budiono, PhD |
Khusus mengenai perbedaan teknologi ICSI dan IMSI beserta teknologi terbaru pada system freezingembrio di klinik Morula disampaikan oleh Prof. Arief Budiono, PhDpada sesi talkshow usai Tya Ariestya menginspirasi para pejuang dua garis.
Inspirasi Tya Aristya untuk Pejuang Dua Garis
Tya Ariestyatelah berhasil menjalani 2 kali persalinan melalui program bayi tabung di klinik Morula IVF Jakarta. Khusus bagi Anda yang merindukan buah hati, saya resumekan penyampaian Tya di sini, mengenai tips menjalani program IVF:
Rencanakan kapan ingin hamil.
Rencanakan sejak awal pernikahan kapan ingin dikaruniai buah hati. Pasangan dikatakan subur jika mereka tinggal Bersama dan dalam jangka waktu 1,5 tahun sudah dikaruniai momongan. Jika menikah sudah di atas 35 tahun, jangan tunggu hingga 1,5 tahun, segeralah periksakan diri karena kualitas sperma dan sel telur menurun seiring bertambahnya usia.
Periksakan diri beserta pasangan
Tya dan suaminya merupakan pasangan yang well prepared. Sejak sebelum menikah mereka sudah memeriksakan fertilitas. Pada saat itulah diketahui bahwa Tya mengalami gangguan hormon yang diistilahkan dengan PCO. Hormon laki-laki Tya lebih banyak daripada hormone perempuannya. Selain itu, sel telurnya terlalu banyak dan kecil-kecil, tidak mudah membesar sehingga sulit dibuahi.
![]() |
Neng Kece (MC) dan Tya Aristya |
Masalah hormon ini terjadi bisa karena faktor genetika atau kelebihan berat badan. Untuk kasus Tya, dia tidak obesitas saat itu, beratnya hanya 46 kg. Tya dan suami menjalani terapi alami untuk mengobati permasalahannya selama 1,5 tahun namun tak kunjung berhasil. Next step, mereka memutuskan mengikuti program bayi tabung.
Pilih klinik fertilitas yang nyaman.
Tya memilih klinik Morula IVF Jakarta, bukannya memilih ke luar negeri karena mempertimbangkan faktor kenyamanan. Dia merasa nyaman menjalani program bayi tabung “di rumah sendiri”. Berada dekat dengan keluarga dan beristirahat di rumah sendiri membuatnya merasakan rileks.
Cari informasi mengenai klinik fertilitas yang dituju.
“Setahu aku, Morula tempat bayi tabung paling bagus. Nggak di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara,” ungkap Tya Ariestya. Tya mengakui sudah mencari informasi mengenai Morula sebelum memutuskan menjalani program IVF di Morula IVF Jakarta.
Menyimak takshow ini, terlihat nyata kecerdasan Tya dalam berbagi kisah, terutama mengenai pengetahuannya tentang program bayi tabung di Morula. Program pertamanya berhasil, yang kedua gagal, yang ketiga berhasil dengan menggunakan teknologi IMSI.
![]() |
dr. Sriwijaya, Sp.OG |
Pada program ketiganya, Tya memperoleh 6 embrio. Kali ini bisa cek kromosom embrio, bagus atau tidak. Tya mengaku masih ingin menjalani proses bayi tabung lagi karena masih ada 3 embrionya yang di-freezing di Morula IVF Jakarta.
Hindari stres.
“Jaga stress. Lakukan apa saja yang bikin happy, dan jangan terbebani perasaan bersalah,” ucap Tya. Menurutnya, kegagalan bisa memicu rasa bersalah itu timbul. Jangan sampai terjadi karena akan berpengaruh pada proses menuju kehamilan.
Sayangnya, Tya tak bisa lama-lama, dia harus segera balik ke Jakarta untuk mengasuh buah hatinya. Dia masih memberikan ASI tiap dua jam. Sebelum ke Makassar, pada jam 5 dia masih menyempatkan diri memerah ASI untuk bayinya.
![]() |
dr. Rossy Sintya Marthasari, Sp.And. |
💚💛💜
Saya kira Tya berhasil menginspirasi para pejuang dua garis yang hadir di acara ini. Beberapa pasang mata saya lihat memerah setelah sesi talkshow Neng Kece – MC dengan Tya usai. Penjelasan Tya dan para dokter ahli setelahnya (dr. Sriwijaya, dr. Rossy, dan Prof. Arief) makin membuka wawasan saya mengenai program bayi tabung.
Menariknya lagi, pada acara ini diluncurkan film pendekberjudul CUCU yang diperankan oleh bintang-bintang Makassar pada peringatan ulang tahun kedua Morula IVF Makassar. Film ini digarap dengan serius dan dibintangi beberapa bintang di Makassar, di antaranya adalah Ikram dan Firza (pemeran utama)serta Tumming dan Abu.
Pastinya, kalau ada Tumming dan Abu, film ini jadi lebih menarik karena berupa komedi. Memahami proses bayi tabung pun menjadi lebih mudah. Film ini memberi penjelasan yang mudah diterima oleh orang awam.
![]() |
Beberapa pemain CUCU: Ikram, Firzam Tumming, dan Abu. |
![]() |
Peringatan 2 fabulous years of Morula IVF Makassar |
Nah, semoga dengan tulisan ini, para pejuang dua garis bisa mendapatkan inspirasi baru dan terus berjuang untuk memperoleh momongan yang diimpikan. Tak ada yang tak mungkin kalau Allah berkehendak, tugas kita “hanyalah” berusaha semaksimal mungkin. Bahkan untuk kasus azoospermia[1]sekalipun, masih ada harapan kata para dokter di acara ini.
Makassar, 28 Agustus 2019
Catatan kaki:
[1]Azzospermia adalah kondisi tidak adanya sperma pada cairan ejakulasi selama orgasme (air mani).