Orang tua hebat adalah yang berperan seimbang dalam pengasuhannya. Anak hebat melihat dan meniru teladan, bukan hanya dari ibunya, melainkan juga dari ayahnya.
< Pentingnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak
“Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak amat berpengaruh. Ada penelitian yang menunjukkan, kemampuan kognitif anak lebih baik ketika memasuki usia enam bulan hingga satu tahun dan memiliki tingkat intelegensi yang lebih tinggi pada usia tiga tahun,” ungkap Bu Rini Hildayani, M.Si., psikolog dan dosen dari Universitas Indonesia[1] pada talkshow Menjadi Ayah Hebat Bagi si Kecil yang diselenggarakan oleh Nestle di salah satu restoran di Trans Studio Mall pada hari Sabtu, 31 Oktober 2015 lalu.
![]() |
Ibu Nur Shilla Christianto, Oka Antara, dan Ibu Rini Hildayani di talkshow Menjadi Ayah Hebat Bagi Si Kecil, 31 Oktober |
Selanjutnya Bu Rini menambahkan lagi informasi tentang penelitian-penelitian lain, “Ayah-ayah yang terlibat bersama anak, membuat anaknya mampu mengendalikan emosi, lebih toleran terhadap stres, dan memiliki self efficacy[2]. Selain itu, anak sulung yang melihat ayahnya terlibat dalam pengasuhan adiknya berpeluang besar untuk bertumbuh menjadi anak yang suka berbagi dan penolong karena terbiasa melihat ayahnya.”
<Menjadi Sosok Ayah yang Bermain dengan Anak & Menjadi Teladan
Mendengar hal ini, ingatan saya dengan cepat melayang kepada ayah dan suami saya. Saya beruntung, kedua lelaki ini tipe family man. Selain suka membantu meringankan pekerjaan rumah tangga, ayah dan suami saya tak pernah sungkan dalam mengasuh anak-anaknya. Saya sering merasa terharu ketika melihat kemesraan antara suami dan ketiga buah hati kami. Selain keakraban yang terbangun, salah satu efek lainnya adalah anak sulung kami mencontoh ayahnya.
Affiq (14 tahun) tak sungkan memasak nasi goreng di dapur. Ia pun tak sungkan membawa pulang kelebihan makanan, yang diberikan guru-gurunya usai acara ekstra kurikuler di sekolahnya. Ia pernah membawa pulang ke rumah 6 ekor ikan layang bakar usai kegiatan di Tanjung Bayang. Di kesempatan lain, ia membawa pulang sebuah dus berisi aneka kue basah. Affiq juga bersedia saya mintai tolong membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Tentunya, ini karena ia terbiasa melihat papanya melakukan hal-hal tersebut.
![]() |
Anak-anak tak segan bermanja-manja dengan papanya |
Sejak awal menikah, suami saya ringan tangan di dapur. Ia tak pernah keberatan memotong-motong hingga memasak makanan. Ia pun bersedia bermain dan belajar bersama, memandikan hingga menceboki anak-anak kami. Ia pun tak pernah sungkan membawa pulang buah tangan yang diberikan orang kepadanya. Dan saya, dengan noraknya, selalu saja merasa senang kalau tetiba ia membawa pulang oleh-oleh dari sebuah pertemuan. So sweet, ndak, sih?
Aktor Oka Antara, mewakili sosok “legendaddy” – ayah yang senantiasa dekat dengan ketiga buah hatinya menceritakan hal yang senada di talkshow ini. Di sela-sela kesibukannya, ia menyempatkan diri bermain bersama putra-putrinya.
“Dari dulu, saya punya wacana untuk bisa bagi waktu dengan anak. Ingin menjadi sosok yang ditunggu-tunggu kepulangannya oleh anak. Sehari-harinya saya main bersama anak-anak. Contohnya adalah kegiatan yang nggakdisengaja. Seperti nyiram tanaman bareng atau memilah-milah pakaian yang mau diseterika. Karena anak-anak saya suka Avengers, saya ikutan pakai kostum Avengers sambil lompat-lompat di tempat tidur. Saya juga suka main tebak-tebakan tokoh Avengers sama anak,” ujar Oka Antara.
Penuturan Oka Antara amat inspiratif. Ia contok sosok ayah yang ingin menjadi sosok ayah yang baik bagi anak-anaknya. Sampai-sampai ada peserta talkshow yang masih gadis mengatakan, “Masih ada, nggak, sih, yang seperti Mas Oka?” hehehe.
<Ikuti 3K!
Tentang peran ayah dalam pengasuhan anak, selanjutnya Bu Rini mengatakan bahwa saat ini terjadi perubahan, tidak seperti dulu lagi. Sekarang sudah banyak ayah yang melibatkan diri dalam pengasuhan anak. Namun masih ada juga yang berpikir tradisional. Dalam hal ikut sertanya ayah dalam mengurus anak ini dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu:
- Pengetahuan ayah.
- Pengalaman ayah dulu di keluarganya.
- Dukungan dari lingkungan. Dalam hal ini yang terbesar adalah dukungan pasangan. Lingkungan kerja juga berpengaruh.
- Komunikasi antara ayah dan ibu harus berjalan dengan baik.
- Kompromi, apa yang dilakukan kalau tidak sepaham, tentunya dengan tujuan untuk kebaikan anak.
- Komitmen untuk menjalankan hal yang sudah disepakati.
![]() |
Papa menemani ketika menerima hadia game di Happy Date With Legendaddy |
3K pulalah yang kami jalankan untuk mengikuti talkshow dan membawa anak-anak ke arena Happy Date With Legendaddy di Trans Studio Mall. Kami mengkomunikasikan sebuah pekerjaan (meliput kegiatan) yang harus saya lakukan sejak pagi hingga sore hari, berkompromi terhadap pelaksanaannya, di mana suami harus mengatur kembali waktu untuk kegiatannya. Lalu, butuh komitmen bersama hingga dua anak kami yang terkecil (Athifah dan Afyad) puas dan selesai bermain, sekaligus pekerjaan yang harus saya lakukan selesai pada waktunya.
< Bermain di Happy Date With Legendaddy
Happy Date with Legendaddy adalah acara yang disponsori oleh Nestlé LACTOGEN 3 & 4 ActivGro, sebagai wadah yang disediakan untuk para orang tua, khususnya Ayah, agar dapat menghabiskan quality time-nya di akhir pekan bersama buah hatinya. Acara ini berlangsung pad tanggal 31 Oktober - 1 November di atrium Trans Studio Mall, Makassar. Nestlé tak hanya memperhatikan nutrisi untuk tumbuh kembang anak, aspek-aspek pendidikan anak pun diperhatikannya.
Mau tahu apa saja itu? Ini contohnya:
- Semua arena Happy Date With Legendaddy beralaskan pasir pantai berwarna putih. Berjalan di pasir pantai tak semudah berjalan di lantai mall. Bagi anak-anak, kemampuan motorik kasar pada kaki mereka dikembangkan saat bermain di pasir pantai. Entah itu saat berjalan, berlari, bermain perosotan, atau bermain bola bersama ayah.
- Setelah menyewa peralatan bermain pasir di Sand Kit Rental, anak-anak bukan hanya sekadar bermain pasir. Motorik kasar dan halus pada tangan mereka dilatih dengan membuat istana pasir atau menyendok sembari memindahkan pasir dari satu wadah ke wadah lain. Mereka juga bisa belajar bertanggung jawab dalam menjaga kits-nya karena kalau ada yang hilang deposit sebesar Rp. 100.000 hangus.
- Pada permainan mega block, anak-anak bisa melatih motorik halus sekaligus kemampuan nalar dalam membuat konstruksi yang menarik. Anak-anak juga bisa berhitung dan bermain dengan warna-warni aneka balok.
- Pada Mini Zoo dan Mini Sea, kognitif anak berkembang dengan melihat langsung kelinci, kura-kura, bintang laut, dan bayi hiu. Sekaligus mengasah afeksi mereka saat memberi makan kelinci dan kura-kura.
- Kite decorating mengajak anak melatih motorik halus pada tangan mereka. Selain mewarnai dan menempel, aspek kognitif juga dilatih dengan mengenali aneka bentuk dan warna.
![]() |
Penerimaan penghargaan dari MURI dari Ariyani Siregar, Deputy Manager MURI (baju hitam) kepada Nur Shilla Christianto, Head of Corporate Communication, Nestlé Indonesia |
![]() |
Kemeriahan Happy Date With Legendaddy, 31 Oktober 2015 |
Athifah dan Afyad terlihat gembira. Saat ada kesempatan ikut game cepat-cepatan membawa sendok bertahtakan telur plastik di mulut, Athifah tak ragu ikut. Papanya menemaninya bermain dan saat menerima hadiah di main stage.
Photo Booth adalah area yang tak kami lewatkan. Siapa yang tak mau menjadi bagian dari penyelenggara acara ini sebagai penerima anugerah MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk kategori “foto dengan latar belakang pantai terbanyak”?[3] Hohoho, mau dong, kami.
Tak terasa hari sudah mulai beranjak sore. Kami berempat bergegas turun ke mushala yang terletak di basement. Penat sekali rasanya sekujur tubuh tapi kepenatan terobati demi melihat keceriaan di wajah Athifah dan Afyad.
![]() |
Memberi makan kura-kura di Happy Date WIth Legendaddi |
![]() |
Dua foto keluarga bertema pantai |
Usai shalat ashar, saya keluar dari mushala. Di depan mushala, suami saya menunggu bersama kedua anak kami yang sudah lebih dulu keluar. Selama menunggui saya, suami menyuapi kedua buah hati kami dengan bekal yang dibawa dari rumah. So sweet ... ini pemandangan yang selalu membuat rasa cinta terpaku semakin dalam. Terima kasih ya, Allah.
Makassar, 2 November 2015
Catatan kaki:
[1]Dari penelitian berjudul The Effects of Father Involvement: An Updated Research Summary of the Evidence
[2]Efficacy berarti “kemanjuran” atau “kemujaraban”. Self efficacy berarti “merasa mampu” (misalnya dalam melakukan sesuatu).
[3]Happy Date With Legendaddy mendapat anugerah MURI pada tanggal 31 Oktober 2015 (kira-kira pukul 11 siang) untuk kategori “foto keluarga bertema pantai terbanyak”. Makassar adalah kota ke-4 pelaksanaan Happy Date With Legendaddy, setelah Jakarta, Medan, dan Surabaya. Pada saat penganugerahan tercatat sebanyak 12.500 foto keluarga yang datang ke ajang ini yang telah dicetak.