Daripada hanya bermain, saya pernah menganjurkan si sulung Affiq untuk mempelajari program komputer yang bisa mengembangkan nalar dan keterampilan, misanya Flash. Sudah lama saya katakan hal itu padanya tapi baru beberapa bulan lalu dia mencobanya.
Mulanya, Affiq senang nonton Vime (Video Meme) di Facebook. Kan ada tuh page-nya. Maklum, anak abege, salah satu bahan lucu-lucuannya ya vime. Lama-kelamaan dia tertarik membuat sendiri. Di-download-nya tutorial membuat vime yang diunggah admin Vime, lalu dipelajarinya sendiri.
![]() |
Vime Affiq di home page website http://www.vimeindonesia.com/ |
Tak lama kemudian, Affiq berkutat dengan Adobe Flash yang berhasil diperolehnya. Saya tak ingat berapa lama dia mempelajarinya. Kayaknya hanya hitungan hari, deh. Kemudian dia sudah sibuk saja bikin vime demi vime.
Kalau lihat gambarnya, mungkin ada yang mencibir. Gambarnya sederhana sekali. Namun justru di situlah kuncinya. Kesederhanaan karakter Vime, seperti Herp itulah yang membuat usia website Vime dan page Facebook-nya saya ramalkan bisa long lasting alias panjang usia. Karena siapa pun bisa meniru tokoh-tokohnya dan mencoba membuat sendiri vimenya.
Vime Affiq: "Qurban"
Dan jangan salah loh ya, melihatnya sesederhana itu, kamu tak bisa membuatnya kalau tak serius mempelajarinya. Bagi saya, anak seusia Affiq bisa membuat vime-nya sendiri adalah sebuah prestasi karena ketika berada di usia yang sama dengannya, hingga setua ini pun saya belum bisa bikin vime seujung kuku pun. Saya pun tak setelaten Affiq dalam mempelajari program video macam Adobe Flash itu.
Semua dipelajari Affiq seorang diri, tanpa bantuan saya (aih saya ka apa ji, mana tahu bikin vime hihihi) atau papanya (kalau papanya, sih lebih jago dari saya kalo urusan per-IT-an, karena punya basic IT juga). Termasuk ketika share ware Adobe Flash-nya sudah mau berakhir, dia mencari sendiri cara meng-crack programnya supaya masih bisa dipakai.
Vime Affiq: "Laroon 5"
Vime Affiq: "Kebakaran"
Satu per satu vime-nya, di-upload di page Facebook Vime. Rasanya ada semacam pengakuan dari pihak admin ketika vimenya diunggah oleh admin ke laman Facebooknya, setelah terlebih dulu dicek kelayakannya oleh admin. Sebagai mamaknya, saya ikut senang.
Saya hanya mengingatkan Affiq untuk hati-hati memilih tema Vime, belum tentu semua orang suka. Dan pilih tema yang memang orisinil. Kalau sudah diunggah oleh admin, siap-siap saja menuai aneka komentar, ada yang mendukung tapi ada pula yang sinis. Namanya manusia yah, di mana-mana ada saja ujiannya. Jadi, aktivitas mengirim vime ini juga bisa melatih kebesaran hati menerima aneka kritik dan saran.
Vime Affiq:
"Perbedaan Cowok dan Cewek ke WC"
Sejauh ini saya mendukung kalau proses belajar dan membuat Vime bisa berdampak positif pada Affiq. Mudah-mudahan saja ke depannya dia bisa lebih kreatif dan tekun belajar, terutama mempelajari pelajaran sekolahnya.
Makassar, 5 November 2015
Website Vime: http://www.vimeindonesia.com/