Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all 1579 articles
Browse latest View live

Yang Ditinggalkan Asian Games

$
0
0
Ada rasa baper ketika Asian Games 2018 hampir usai. Saya yang bukan pencinta olahraga ini jadi begitu terbawa oleh suasana yang ditimbulkan pesta olahraga berskala internasional ini. Suka sekali saya menyaksikan walaupun hanya dari televisi, nomor-nomor pertandingan yang diikuti oleh para atlet Indonesia. Ikut merasa deg-degan menyaksikan jalannya pertandingan. Pun ikut menelan kekecewaan ketika mereka kalah.

Meme Lindswell Kwok, atlet wushu peraih medali emas
Sumber: http://bit.ly/flashblog18 

Saya juga ikut bangga, terharu, hingga nyaris menitikkan air mata ketika atlet-atlet Indonesia menang. Apalagi ketika menyaksikan moment lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan sembari menatap sang Merah Putih naik ke puncak tiang melalui layar kaca. Duh, dalam dada ada rasa gemuruh yang membuncah. Bangga sekali jadi orang Indonesia. Bangga sekali pada para atlet yang mampu membela Indonesia di arena pertandingan.

Ikut merasa bangga juga akan kekhasan Indonesia. Senang karena kota-kota tempat berlangsungnya Asian Games menjadi lebih terekspos keunikannya. Para peserta Asian Games jadi mengenal beragam kuliner di Jakarta dan Palembang, beserta tempat-tempat wisatanya. Sampai ada meme-meme-nya juga, lho.

Ada satu lagi yang membuat saya senang. Yaitu situasi media sosial selama Asian Games 2018 berlangsung di Jakarta dan Palembang. Kurang sekali perang opini terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 padahal sebelum-sebelumnya, berseliwerannya opini-opini terkait Pilpres yang bisa membuat saya eneg hingga muak karena memicu debat kusir. Hashtag (tagar)di Twitter, sebelum event olahraga seasia ini sebelumnya didominasi oleh hashtag berbau politik yang berasal dari dua kubu. Dua kubu itu bersaing meraih predikat sebagai peraih trending topic di Twitter.

Hayo, makan pindang ikan ! 😂
Sumber: http://bit.ly/flashblog18 
Yang harus dicoba di Jakarta. Sumber: http://bit.ly/flashblog18 

Perang tweet lazim terjadi. Sering kali sudah tak logis lagi kontennya karena hanya memuat caci-maki yang tak jelas juntrungannya. Semakin lama perang di Twitter berlangsung, yang terlibat semakin banyak. Konten yang bobotnya nol besar juga semakin banyak berseliweran. Muak saya. Namun ada rasa miris juga. Betapa hashtag membuat orang mengeluarkan kata-kata tak bermutu. Betapa orang-orang itu tak malu menelanjangi dirinya sendiri. Mau-maunya membuat diri mereka terlihat buruk.

Nah, Asian Games seolah mengistirahatkan aktivitas perang politik di media sosial. Sebagai pengguna media sosial, saya merasa tenteram. Topik yang beredar di time line kebanyakan tentang Asian Games. Saya sampai takjub sendiri, “Eh, ternyata bisa lho kita semua punya persamaan padahal memiliki pandangan politik yang berbeda. Asian Games bisa mempersatukan kita!”

Andai semua orang sadar, dua kubu masing-masing menggunakan bot di media sosial, khususnya di Twitter makanya bisa mencapai trending topic dengan mudahnya, mungkin saja yang berseteru itu tak berlarut-larut terikut dalam pertikaian di media sosial. Menyatakan pendapat boleh dong tapi jangan mau berlarut-larut dalam debat kusir.

Salah satu yang khas di Palembang.
Sumber: http://bit.ly/flashblog18 

Dalam sebuah acara live pada tanggal 21 Agustus lalu, dengan terang-terangan soal bot (robot) di media sosial dibuka. Dalam acara bertajuk Kampanye Belum, Perang Socmed Sudah Dimulai ini, Ismail Fahmi yang menguasai big data memaparkan penelitiannya mengenai situasi dunia media sosial terkait Pilpres 2019. Disebutkan di situ bahwa pembela hashtag bisa memiliki puluhan ribu hingga ratusan ribu akun bot yang bekerja. Sialnya, kerja yang mereka lakukan mampu mempengaruhi manusia real hingga gontok-gontokan.

Tahukah Anda, ada di antara akun-akun yang berseteru itu yang menjalankan kegiatannya sebagai buzzer politik? Sebagai orang bayaran? Dan tahukah Anda, tidak semua yang tersebar di media sosial itu benar? Ya, banyak informasi hoax seputar isu Pilpres yang beredar. Saya sudah sering melihat klarifikasi informasi hoax dari para relawan “anti fitnah, hasut, dan hoax”!

Ilustrasi Hanifan dan kedua capres Indonesia.
Sumber: akun Instagram hanifan_yk


Makanya tak heran ketika dunia media sosial mendadak tenang sepanjang berlangsungnya Asian Games 2018, saya merasa bahagia dan sangat menikmati keadaan tersebut. Indonesia bersatu ketika mata rakyat seantero nusantara tertuju pada Asian Games, kawan.

Puncaknya terjadi ketika seorang atlet bernama
Hanifan Yudani Kusumah melakukan aksi memeluk
Pak Jokowi dan Pak Prabowo usai menjadi peraih medali emas
melalui cabang olahraga silat kelas C putra 55 – 60 kg pada tanggal 29 Agustus. Moment mengharukan itu menjadi perekat
yang melegakan banyak orang, terutama mereka
yang mendambakan kedamaian dalam negara ini.
Hanifan seolah mengutarakan kepada kita semua
bahwa pandangan politik bisa saja berbeda
tetapi kita tetap satu: INDONESIA
dan kemenangan yang diperolehnya untuk Indonesia.

Karena ini semua saya menjadi baper di saat-saat menjelang berakhirnya ajang Asian Games. Inginnya, Asian Games ini berlangsung terus sampai sesaat sebelum Pilres berlangsung. Tapi tidak mungkin, ya? Aaargh, belum apa-apa saya sudah merindukan saat ketika Indonesia menjadi tuan rumah event olahraga seasia ini!

Makassar, September 2018







Bermain di Taman Pakui Sayang dengan Bekal Cinta

$
0
0
Saya kira Taman Pakui Sayang diluar hari Sabtu-Ahad sepi. Ternyata saya salah. Saat ke sana hari Selasa sore kemarin, banyak orang di taman. Sebagian besar berolahraga. Ada yang ikut senam aerobik dengan tuntunan instruktur senam yang berdiri di tribun. Ada yang bermain tenis. Ada yang lari mengitari taman. Dan ada pula yang menggunakan perangkat semacam peralatan olahraga yang fungsinya mirip dengan yang ada di gym, hanya saja yang di taman ini bentuknya lebih sederhana.


Sudah beberapa hari ini si bungsu Afyad mengajak ke Taman Pakui Sayang. Saya yang selama ini hanya mendengar cerita anak-anak dan pak suami mendadak ngebet pengen ke sana juga. Anak-anak sudah berkali-kali main di sana dengan bapaknya. Saya belum pernah, hanya memandang dari jauh aktivitas di taman itu jika kebetulan lewat sana saat pagi atau sore hari.

Taman ini letaknya di tengah kota, di jalan Andi Pangerang Pettarani. Kalau ditarik garis lurus dari rumah kami, jaraknya mungkin hanya sekira satu kilo meter. Terletak satu pekarangan dengan sebuah instansi menjadikan taman ini sangat unik. Saya memuji orang yang punya ide memfungsikannya menjadi ruang publik bagi masyarakat Kota Makassar. Sekarang, taman yang semula hanya lahan kosong berfungsi dengan sangat baik bagi warga kota.

Senam aerobik dengan instruktur dan musik.
Arti PAKUI.

Sudah menjelang pukul 5 sore ketika kami tiba di taman. Kami langsung menuju play ground untuk anak-anak. Ada 4 permainan fisik terbuat dari besi terhampar di sepanjang area berpasir putih di situ. Play ground ini unik karena dikelilingi pasir putih berbutir cukup halus dan lembut jika dipegang dengan tangan.

Anak-anak menikmati bermain-main di taman. Sayang sekali mereka tak membawa perlengkapan bermain pasir padahal bisa berkreasi membentuk aneka macam dengan pasir putih di sana. Kata Athifah, dia tak terpikir untuk membawa peralatan bermain pasir karena waktu terakhir kali ke taman, pasirnya keras.


Senangnya bermain di hamparan pasir putih.

Ada-ada saja gaya anak-anak di atas hamparan pasir putih. Bukan hanya duduk, sesekali tengkurap atau berbaring. Saat Athifah berbaring santai kayak di pantai sementara anak-anak lain berlarian di sekitarnya dan menghamburkan butiran pasir dari kaki-kaki mereka saya sudah panik saja.

“Bangun! Duduk! Bisa kemasukan pasir matamu kalau begitu!” ini perintah kepada nona mungil yang sudah duduk di kelas 6 sekolah dasar itu. Saya sudah ngeri saja. Kemasukan sebutir pasir itu menyakitkan mata. Berbaring di atas pasir dengan situasi seperti itu bisa menyebabkan pasir yang masuk mata segenggam!

Setelah beberapa waktu …

“Ma, suap biskuitnya,” pinta Athifah, melirik kepada biskuit Julie’s di tangan saya. Bukan hanya baju, celana panjang, dan jilbabnya, tangan gadis kecil ini sedang berlepotan pasir putih.

Biskuit Julie's, bekal cinta di Taman Pakui Sayang
Di belakang sana ada lapangan tenis dan tempat
latihan panjat tebing
“Nanti, ya. Selesai main, cuci tangan dulu baru makan biskuitnya,” ucap saya.

Saya memang membawakan bekal berupa 2 bungkus biskuit Julie’s 90 gram dari rumah untuk kedua anak ini. Satu kemasan Julie’s Peanut Butter Sandwich(berlapis selai kacang)  dan Julie’s Choco More Sandwich (berlapis coklat). Saya biasanya membawakan anak-anak membawa bekal dari rumah ketika bermain di luar rumah seperti ini. Biasanya snack dan air putih. Motto saya dalam hal ini adalah, “Untuk apa beli kalau bisa bawa dari rumah.” 😆

Buat saya, kebiasaan membawa bekal penting. Selain agar mudah mengontrol apa yang dimakan anak-anak (agar tetap sehat), alasan lainnya adalah menjauhi kebiasaan konsumtif. Ada survei yang menunjukkan bahwa generasi milenial (18 – 35 tahun) punya kebiasaan ngopidi kafe ketimbang menabung. Sebanyak 54% laki-laki yang disurvei mengungkapkan lebih banyak menghabiskan uangnya untuk minum kopi ketimbang menabung. Sementara 44% perempuan lebih banyak menghabiskan uangnya untuk ngopi ketimbang menabung. Sungguh, kebiasaan ngopi sudah menjadi gaya hidup dan perilaku konsumtif.

Dua-duanya enak: Choco More & Peanut Butter
Makan biskuit Julie's sebelum ke
sekolah

Menurut hemat saya, kebiasaan jajan hingga ngafe berpeluang membuat anak menjadi konsumtif. Membawa bekal dari rumah bisa menghindarkan diri dari perilaku konsumtif. Sejak anak sulung masih kecil (sekarang usianya 17 tahun), saya sudah membiasakannya membawa bekal seperti ini. Sampai sekarang pun masih demikian.

Sekarang anak bujang saya itu duduk di bangku kelas 3 SMA dan setiap hari sekolah dia berkegiatan hingga sore hari. Sulung saya masih membawa bekal makan siang berupa nasi dan lauk-pauk. Alhamdulillah hingga saat ini dia tak berkeberatan membawa bekal. Saya pun merasa terbantu karena bisa menghemat banyak uang. Boleh dibilang, bak pepatah sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui, ya. Manfaatnya selain bisa berhemat, sekaligus menanamkan karakter “menahan diri” kepada anak-anak. 😍


Habis main, cuci tangan baru makan Julie's, yaa.
Katanya "biasakan cuci tangan pakai sabun"
Tapi tidak ada sabunnya 😁

Tak berapa lama kemudian, saya menginstruksikan Athifah dan Afyad agar berhenti bermain dan  mencuci tangan di wastafel dekat play ground. Jam sudah menunjukkan pukul 17.40. Tak lama lagi masuk waktu maghrib.

Asyiknya di Taman Pakui ini, walaupun outdoor ada wastafel yang airnya mengalir deras jadi anak-anak bisa cuci tangan usai bermain. Kami lalu mencari tempat untuk duduk, dekat dari tempat sekelompok orang latihan panjat tebing. Saya lalu mengeluarkan dua macam biskuit Julie’s dari dalam tas saya.

Makan bekal cinta.
Alat melatih fisik di Taman Pakui

Biskuit Julie’s adalah camilan yang tepat untuk menjadi bekal bagi anak-anak. Terutama karena mengandung tepung gandum yang baik agar terhindar dari diabetes. Selain itu, kandungan selai kacangnya alami dan baik untuk dikonsumsi karena mengandung lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh ini bisa mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Di samping itu, kacang tanah juga mengandung vitamin E, protein, folat, dan, niacin.

Nah, anak-anak kita dan mamaknya tentu saja bisa memperoleh manfaat dari selai kacang dengan mengonsumsi Biskuit Julie’s Peanut Butter dan Choco More Sandwich. Rasanya yang enak memang menggoda, lho. Saya saja suka maka tak heran kalau anak-anak saya suka.

Ada lapangan tenis juga di Taman Pakui Sayang.
Bagian terluar dari Taman Pakui dijadikan lintasan bagi
mereka yang berolahraga lari.

Oya, sebelum lupa, saya mau menginformasikan juga di sini bahwa di fan page Facebook Julie’s sering ada kuis, Kawan. Saat ini sedang berlangsung kompetisi foto #BekalCintaJulies yang berlangsung tanggal 1 – 30 September 2018.

Hadiahnya mantap: juara utama berhak mendapatkan hadiah senilai total Rp 5.000.000 berupa Tupperware/Lock&Lock set, uang tunai, dan produk. Selain itu ada 5 pemenang hiburan yang akan mendapatkan hadiah senilai total Rp 1.000.000 berupa Tupperware/Lock&Lock set plus produk. Informasi selengkapnya bisa dibaca di: http://bit.ly/BekalCintaJulies, ya. Yuk, siapa tahu Anda berpeluang besar menjadi salah satu yang beruntung.

Makassar, 18 September 2018

10 Hal Menarik di Taman Pakui Sayang

$
0
0
Taman Pakui Sayangmenarik perhatian saya sejak difungsikan sebagai area publik, sekira 4 – 5 tahun yang lalu (saya lupa kapan tepatnya). Saya salut pada pemilik ide yang membuat taman itu kini rutin difungsikan dan menjadi alternatif tempat yang layak didatangi bagi warga Makassar. Taman yang terletak di sisi kanan Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU)ini – masih satu pekarangan dengan kantor itu, letaknya di Jalan Andi Pangeran Pettarani, tak jauh dari jalan masuk ke Panakukang Mas.


Baru pada tanggal 18 September kemarin saya bisa melihat geliat taman ini dari dekat. Saya yang semula mengira taman akan sepi di hari Selasa, mendapati kenyataan berbeda. Taman ini ramai. Tak seramai di hari Sabtu dan Ahad, sih. Tapi lumayan banyak orang yang saya lihat di sana.  Ketertarikan saya terhadap taman yang biasa dijadikan tempat pelaksanaan event besar ini semakin beralasan saat mengamati dari jarak dekat. Berikut ini saya catat hal-hal menarik yang bisa diperoleh di Taman Pakui Sayang:

1. Arti kata PAKUI

Sudah lama penasaran dengan apa arti PAKUI, akhirnya saya dapat juga penjelasannya di taman ini. Jadi, PAKUI itu akronim dari PRAYER, ATTITUDE, KOMITMEN, ULET, dan INSPIRATIF. Don’t ask me kenapa kata-katanya campur-campur bahasa Inggris dan Indonesia, terima saja seperti itu, ya. Yang jelas nama PAKUI ini unik dan gampang diingat.


2. Taman yang Teduh

Enaknya udara di taman ini terasa bersih karena adanya pepohonan yang tinggi dan rimbun. Banyak pula tanaman berbunga dan tanaman hias lainnya tersebar di seluruh penjuru taman. Pokoknya berada di sini nyaman, deh.



3. Tempat olahraga asyik

Banyak orang yang ikut senam aerobik dengan iringan musik yang membahana. Senamnya dipandu instruktur senam yang berdiri di atas tribun. Kata penjaga WC umum yang saya tanyai, kegiatan senam di situ berlangsung setiap hari.

Di sisi terluar taman, sejumlah orang dari beragam usia – mulai anak-anak hingga orang tua yang saya taksir lebih tua dari saya usianya, menikmati kegiatan jogging mereka. Mereka lari mengeliling jalan setapak serupa lintasan yang yang ada di sekeliling area berumput. Banyak juga yang jogging. Tak habis-habis orang melintasi kami selama kami berada di taman itu.


Sementara itu, ada 4 peralatan fisik sederhana bisa dimanfaatkan untuk physical exerciseserupa berlatih di gym gitu. Hanya saja yang di sini bentuknya lebih sederhana dan terbuat dari besi. Yang menggunakannya bisa melatih otot kaki, tangan, dan perut di sini.

Beberapa lelaki sedang bermain tenis di sebuah lapangan khusus yang terletak persis di sebelah play ground untuk anak-anak. Tak jauh dari sana ada dua bidang tinggi yang digunakan sejumlah orang untuk berlatih panjat tebing. Wah keren ini, bibit-bibit olahraga bisa dipupuk mulai dari taman ini.



4. Taman bermain berpasir putih

Menarik sekali melihat hamparan pasir putih di area taman bermain anak. Serius sekali pihak pengelola memperhatikan ketersediaan pasir putih di sini. Saat terakhir anak-anak saya bertandang ke sana bersama papa mereka, pasirnya mengeras namun hari itu pasirnya lembut sehingga anak-anak sangat enjoy bermain pasir dengan aneka gaya.



5. Tersedia WC umum

Saat baru tiba, Afyad tiba-tiba minta pipis. Saat itu kami baru saja melalui WC umum yang terletak di dekat gerbang PU. Jalan masuk ke taman ini sama dengan jalan masuk menuju kantor PU. Nah, WC umumnya terletak tak jauh dari gerbang.

WC-nya bersih, saudara-saudara. Sudah begitu wangi pula! Setiap yang pipis harus memberikan uang pemeliharaan sebesar Rp. 2000. Rela sih, ya karena hasilnya WC-nya sangat terawat.

Saya sempat mengintip sebuah ruang kecil beralas karpet di sebelah WC. Lupa pula bertanya apa itu, apakah musholla atau ruang satpam. Saya sempat mengira itu mushollah karena seperti melihat ada mukena tergeletak di sana.

6. Ada penjual makanan ringan

Kalau tidak membawa bekal dari rumah, pengunjung bisa membelinya di warung yang terletak di dekat WC. Persis di depan kantor PU juga ada pedagang kaki lima. Jadi in syaa Allah tidak akan kelaparan ataupun kehausan selama berada di Taman Pakui Sayang.

7. Persediaan air bersih  memadai

Dinas PU pastinya bisa dong menyediakan fasilitas air bagi pengunjung taman. Terlihat di WC-nya yang bersih, juga pada wastafel dekat play ground yang airnya lancar. Ada juga keran-keran yang tersebar di taman. Sayangnya kemarin itu ada 2 keran yang tidak bisa menutup dengan baik jadi airnya ngucur terus meskipun sudah berusaha ditutup rapat. Semoga saja pihak pengelola segera mengatasinya.

Airnya ngalir terus


8. Peralatan bermain terbuat dari besi

Peralatan bermain yang ada di play groundcukup menyenangkan anak-anak. Ada perosotan, jungkat-jungkit, dan ayunan. Sayangnya, ada bagian-bagian pada peralatan tersebut yang runcing dan bisa berbahaya jika terkena anak-anak. Makanya orang dewasa yang menemani anak-anak bermain di situ harus awas. Putri saya hampir saja terluka kakinya ketika bermain jungkat-jungkit karena di bagian bawah – di ujung jungkat-jungkitnya ada bagian yang runcing dan berpotensi melukai. Untung saja putri saya segera mewaspadai dengan menarik kakinya lebih jauh agar tak terluka.

Jungkat-jungkit
Bagian bawah jungkat-jungkit sudah mulai keropos
besinya.


9. Kebersihan taman

Taman Pakui Sayang ini kebersihannya memadai. Terlihat bersih. Hanya saja tetap harus berhati-hati di area pasir putih. Saya sempat menemukan setangkai kayu serupa batang kayu yang biasa dipakai menusuk bakso yang terdapat di penjual bakso. Batang kayunya mengarah ke atas, menancap di pasir putih. Hal ini bisa membahayakan siapa saja yang tak melihatnya. Mengerikan kan kalau anak kita berguling-guling di pasir putih lantas ada benda asing seperti itu di sana? Nah maka dari itu, ayah dan bunda yang menemani anak-anaknya bermain, sekali lagi harus waspada. Periksa area sekitar Anda.

Sebatang kayu yang saya temukan menancap di pasir putih.


10. Waspadai asap rokok.

Berada di antara orang-orang yang senang berolahraga ternyata tidak semerta-merta menjadikan taman Pakui Sayang bebas dari asap rokok. Di dekat tempat latihan panjat tebing ada orang-orang yang merokok. Jadi, yaa buat yang tidak suka dengan asap rokok, melipir saja jauh-jauh, ya daripada terpapar asap rokok kalau ke tempat umum seperti ini.

Tamannya berumput, ya ndak nahan ya untuk diinjak 😁

Inilah 10 hal menarik di Taman Pakui Sayang yang saya amati. Kesan utama saya selama berada di tempat ini POSITIF. Saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas inovasi Dinas PU dalam memfungsikan taman ini. Sejak puluhan tahun lalu, setahu saya taman ini terbengkalai. Senang sekali melihatnya menjadi tempat yang sarat manfaat dan dibutuhkan masyarakat. Warga kota Makassar kini jadi punya tempat rekreasi di tengah kota yang tidak membutuhkan biaya besar, sekaligus menyehatkan.

Makassar, 20 September 2018

Inspirasi Difabel Songsong Asian Para Games

$
0
0
Inspirasi Difabel Songsong Asian Para Games– Tahu Nick Vujicic, motivator kelas dunia yang terlahir tanpa lengan dan tungkai? Kalau pernah membaca kisahnya, mereka yang terlahir dengan anggota tubuh lengkap bakal malu kalau tak mampu berbuat semaksimal mungkin. Nick kini bukan hanya dikenal banyak orang, dia juga kaya-raya dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya. Bukan hanya mampu berenang dan berselancar, Nick juga telah keliling dunia dan memotivasi jutaan orang yang menyaksikannya secara tatap muka dan melalui buku-buku yang ditulisnya.


Bagi saya, tidak usah jauh-jauh ke Nick Vujicic. Dari Risya Rizky Nurul Qur’ani saya serap ispirasi serupa itu. Sejak kenal gadis difabel netra ini pada tahun 2012, saya berkali-kali dibuatnya kagum. Pertemuan pertama kami adalah saat bersama-sama menjadi peserta pelatihan yang diselenggarakan oleh AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Makassar. Sejak saat itu, beberapa kali saya bertemu Risya, yaitu pada pelatihan-pelatihan selanjutnya dan pada beberapa kesempatan.

Kalau melihat bagaimana dia mengetik di laptopnya, kami – kawan-kawan pelatihannya terharu dan mendadak mengintrospeksi kemalasan diri. Tak jarang teman-teman diam-diam menitikkan air mata karena menyadari kekurangannya dalam belajar ketika melihat Risya dengan tekunnya menyelesaikan tugas yang diberikan oleh mentor pelatihan di malam hari.

Baru-baru ini Risya bercerita kepada saya bahwa dirinya nyaris menjadi atlet yang mewakili Makassar pada sebuah event olahraga pada tahun 2010 lalu. Saat itu namanya masih Porcada (Pekan Olahraga Cacat Daerah), pemenangnya nantinya akan mewakili provinsi dalam ajang Porcanas (Pekan Olahraga Cacat Nasional).

Salah satu buku yang ditulis
Nick Vujicic

Istilah “cacat” yang sebenarnya tidak manusiawi dalam perjalanan waktu diganti dengan istilah DISABILITAS (dari kata disability/disable). Banyak yang kemudian menggunakan istilah DIFABEL (dari kata different ability) karena merasa kata itulah yang paling tepat.

Nah, istilah PORCANAS juga berganti menjadi “Pekan Paralimpiade Nasional” atau “Pekan Paralimpik Indonesia” (Peparnas). Ajang ini merupakan ajang kompetisi yang menyerupai Pekan Olahraga Nasional (PON) bagi atlet difabel Indonesia yang dilaksanakan secara berkala.

Nah, Risya kawan saya itu sebenarnya sempat terpilih menjadi atlet pada cabang olahraga lari nomor 100 meter untuk mewakili Makassar pada tahun 2010 itu. Namun karena ada operasi yang harus dijalaninya, Risya batal mengikuti kompetisi di tingkat nasional.

Para atletik. Sumber foto: page FB Indonesia Baik

Tidak habis-habis kekaguman saya pada Risya. Dia suka menulis dan sudah menghasilkan buku juga. Risya juga rajin belajar. Baru beberapa bulan lalu Risya menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin. Bersyukur, Fakultas Sastra Unhas mengakomodasi kegigihan Risya untuk belajar.

Itu sekelumit cerita tentang Risya. Dalam waktu dekat ini, akan ada banyak inspirasi dari para difabel yang bisa kita saksikan dari layar kaca ataupun via streaming. Indonesia kembali akan menjadi tuan rumah pada perhelatan olahraga tingkat Asia yang bernama ASIAN PARA GAMES. Para difabel jawara olahraga di negara-negara masing-masing akan berlaga membela negaranya di Jakarta.

Api obor Asian Para Games

Asian Para Games akan berlangsung pada tanggal 6 – 13 Oktober 2018 di Jakarta. 18 cabang olahraga akan dipertandingkan oleh 43 negara, event ini mengusung tema "The Inspiring Spirit and Energy of Asia".

Seperti perhelatan Asian Games, pada Asian Para Games ini juga ada kirab obor nasional (Torch Relay)-nya yang bermula dari Mrapen, Grobogan ke Solo. Lalu dibawa ke Ternate. Dari Ternate bergerak ke Makassar (12 September lalu). Kemudian torch relay berlanjut ke Denpasar, Pontianak, Medan, Pangkal Pinang, dan Jakarta (30 September).

Parade

Sayangnya waktu di Makassar, saya tidak bisa menghadiri ajangnya. Saya cukup mendengar cerita dari suami dan putri saya saja. Waktu itu, putri saya yang duduk di kelas 6 sekolah dasar bersama teman-teman sekolah dan guru-gurunya turut meramaikan Torch Relay di Lapangan Karebosi. Arak-arakan api obor Asian Para Games saat itu melalui beberapa tempat di Makassar.

Berawal dari rumah jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, api obor dibawa oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Kapolda Sulsel Irjen Umar Septono, Kasdam XIV Hasanuddin, Brigjen TNI Budi Sulistijono, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuju tribun di Lapangan Karebosi.

Wali kota Makassar - Pak Danny Pomanto (berkacamata)

Suami saya sempat mengambil banyak foto di Lapangan Karebosi. Dia mendapatkan sebuah kesempatan emas ketika sedang mengambil gambar pakai ponsel, tiba-tiba saja jalan di depannya terbuka. Orang-orang memberinya jalan karena mengira beliau seorang jurnalis. 😁

Putri saya pulang dengan antusias dan menceritakan apa yang disaksikannya di sana. Dia menyaksikan obor yang diarak, atraksi dari tim drumb band Satpol PP, pembawa bendera bertubuh mungil, penjual makanan, dan polisi ganteng yang dikerumuni cewek-cewek untuk minta foto 😅.

Tapi saat saya menanyakan, “Apa yang dibicarakan di sana? Kamu dengar, ndak?”

“Tidak. Acaranya di dalam,” jawab putri saya.

“Lho, memangnya kalian di mana? Di luar?”

“Iya.”

Berfoto dengan polisi ganteng 🙈

Oalaah 😂. Tak apalah yang jelas dia dan kawan-kawannya sudah tahu ada yang namanya Asian Para Games selain Asian Games. Semoga saja nanti, ketika Asian Para Games berlangsung, mereka bisa menyaksikan inspirasi dari para atlet yang berlaga di ajang bergengsi itu dan mendapatkan pelajaran berharga tentang bersyukur dan semangat berjuang dari mereka.

Makassar, 23 September 2018
Baca juga:
Torch Relay dan Cerita Pelari dari Makassar
Yang Ditinggalkan Asian Games

Ketahuan, Deh Siapa Pelaku Follow Instagram

$
0
0
Sering kali Mama dibuat bingung, kenapa dirinya bisa tahu-tahu mem-follow akun-akun yang bukan jenis yang Mama ingin follow di Instagram. Ada akun-akun alay ala anak abege, ada pula akun-akun jualan yang sama sekali Mama tidak pernah berniat mengikutinya. Ada juga beberapa akun selebriti yang kelihatannya bergenre humor. Hm, pakai istilah “kelihatannya” karena Mama tidak tergerak untuk tertawa, sih saat membacanya tapi dalam caption atau gambarnya ada usaha untuk melucu.


Nah, kalau akun-akun yang berusaha melucu itu – yang  menampilkan meme-meme atau humor yang bikin ngakak anak-anak abege, Mama tahu siapa pelaku yang suka klik tombol FOLLOW-nya di antara anak Mama. Maaf, ya Mama pakai istilah “berusaha melucu” karena Mama tidak suka dan tidak cocok dengan humor ala ABG. Rasanya garing dan tidak tahu di mana lucunya. Beda zaman, sih ya, hahaha. Nah, kalau pelaku yang itu ini nih … anak yang sedang masuk usia ABG-lah pelakunya.

Penyebab lainnya ada akun-akun yang entah siapa ter-follow bisa jadi karena Mama pernah memakai sebuah aplikasi, sih ya. Tapi itu kalau kasusnya yang ter-followitu akun-akun yang jumlah follower-nya sudah belasan ribu atau malah di atasnya.

Nah, kenapa terakhir-terakhir ini ter-follow beberapa akun jualan yang follower-nya baru sedikit? Di sini letak kebingungan Mama.

Akhirnya teka-teki itu terbongkar ketika Mama mengambil alih HP dari tangan si bungsu beberapa hari yang lalu. Saat itu ponsel tengah terkoneksi ke internet. Yang pertama terlihat di layar adalah akun Instagram Mama. Seperti biasa, Mama mengecek notifikasi Instagram. Kagetnya Mama ketika melihat akun-akun online shop berderet di situ dan sudah ter-follow semuanya. Haha, ini berarti akun-akun yang follow Mama duluan sudah di-follow balik oleh orang yang barusan pegang HP karena sebelumnya tidak ada itu di notifikasi.

Weleh weleh weleh … berarti pelakunya si bungsu ini. Dia sepertinya mengira yang muncul di situ harus di-follow semuanya.

Makassar, 24 September 2018

Segerakan Berhijab Sebelum Ajal Menjemput, Koleksi Hijab Terbaru Bisa Diperoleh dengan Mudah

$
0
0
Di jaman now, para muslimah bisa dengan mudah menambah koleksi hijab terbaru, ya. Perkembangan dunia IT dewasa ini amat memudahkan dalam bayak hal, termasuk dalam berbusana yang sesuai dengan tuntunan Islam.


Saya masih teringat ketika pertama kali berhijab pada tahun 1994 – tepatnya pada tanggal 17 Maret 1994. Waktu itu saya mengumpulkan tekad sejak bertahun-tahun sebelumnya karena bukan hal mudah bagi saya yang terlahir dari keluarga muslim kebanyakan ini untuk berhijab. Keluarga saya memang turun-temurun beragama Islam tetapi jilbab merupakan hal yang aneh dalam pandangan mereka padahal berhijab adalah perintah Allah.

Kedua orang tua saya menentang pada awalnya, saat saya mengomunikasikan keinginan untuk berjilbab. Saya sudah tahu hukum wajibnya berbusana syar’i yang menutup aurat sejak duduk di bangku SMA kelas 1, di SMAN 2 Makassar (tahun 1989). Di saat itu perjalanan mencari jati diri saya menggeliat dan bergolak. Saya menyelami diri, mencari tahu siapa saya seungguhnya.

Corak garis-garis jaman now

Saya tertarik ikut kajian keislaman di sekolah. Kajian khusus akhwat pada waktu itu. Meskipun mendapat perlakuan yang diskriminatif dari beberapa orang karena saya belum berjilbab, saya masih berusaha mengikuti beberapa kesempatan kajian untuk memperdalam ilmu agama.

Saya memilih-milih kepada ustadzah siapa saya mau hadiri tausiyah-nya ketika itu. Tentunya kepada mereka yang tak memandang sinis kepada saya yang belum berjilbab ini. Perlahan-lahan pemahaman saya mulai terbuka. Mulai dari tujuan hidup manusia di bumi ini (yaitu untuk beribadah kepada Allah semata), kewajiban menutup aurat, dan lain-lain.

Namun ketika saya merasa siap berjilbab,
niat saya ditentang oleh ayah dan ibu saya.
Walaupun saya memperlihatkan ayat-ayat al-Qur’an
dan hadits-hadits Rasulullah yang mengindikasikan bahwa
hijab itu wajib tetap saja keduanya mengatakan,
“Ah, itu kan hanya budaya orang Arab!
Yang penting bersihkan hatimu dulu!”

“Bagaimana kalau saya tiba-tiba meninggal dan belum berjilbab?” tanya saya kepada Ibu.

“Ah, jangan bilang-bilang mati! Kenapa Kau bilang-bilang mati? Tidak boleh bilang begitu!” tandas beliau tegas.

Corak jaman now dalam paduan warna yang manis

Saya menyerah. Hanya bisa menangis tak berdaya. Kalah memperjuangkan hak dan kewajiban azasi saya sebagai hamba.

Gelisah nian saya. Tak berani langsung berhijab karena takut kepada orang tua. Tetapi hati saya tak tenang. Takut tiba-tiba mati dan belum berhijab. “Duh, saya bisa jadi hantu kalau tiba-tiba mati sebelum berjilbab,” ucap saya kepada diri sendiri.

Syukurnya, niat saya tak pernah padam. Saya akhirnya berhasil mewujudkan keinginan berjilbab saat duduk di bangku kuliah semester 4. Saya tak peduli lagi ditentang atau tidak oleh Ayah dan Ibu. Bagi saya, perintah Allah lebih utama daripada larangan orang tua. Saya tak melanggar apapun dengan menjalankan kewajiban berjilbab itu.

Corak jaman now yang lebih berani memadukan
bentuk dan warna namun cantik dilihat

Orang tua memang harus ditaati tapi itu selama tidak membuat kita melanggar perintah Allah. Dan saya tak mau terus-menerus mematuhi larangan orang tua yang membuat saya melanggar perintah Allah.

“Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” [Al-‘Ankabuut (29): 8]

Saya membeli 5 potong kemeja dan jilbab-jilbab dari uang tabungan saya. Lalu keluar-masuk pasar dan toko sendirian untuk mencari perlengkapan menutup aurat. Saya belajar keras untuk bisa mengenakan jilbab kain segi empat selama berjam-jam di depan cermin. Saat itu yang lazim dijual hanyalah jilbab segi empat (lebih tepatnya segi empat sama sisi atau bujur sangkar) yang berwarna polos. Oya, ada jilbab kaus juga, jilbab instan sekali pakai yang modelnya sama semua. Pilihan warna, bahan, dan toko yang menjual terbatas sekali.

Corak garis dan daun berpadu dalam warna
yang tak biasa

Kedua orang tua tak mengatakan apa-apa lagi ketika melihat saya tiba-tiba berjilbab. Sebelumnya saya hanya mengatakan, “Ma, Pa, saya mau pakai jilbab.” Titik. Lalu saya tak menanyakan pendapat mereka lagi. Kata-kata itu hanya bersifat penyampaian karena tekad saya sudah bulat. Saya harus segera berjilbab.

Awalnya, orang tua saya tertawa dan mengejek jika saya buru-buru lari dan menyambar jilbab jika ada tamu laki-laki yang bukan mahram karena saya harus mengambil dan mengenakan jilbab rumah dulu. Jilbab rumah saya berbahan kaus. Ukurannya panjang hingga menutupi tangan. Walaupun mengenakan baju kaus oblong, karena sehari-harinya saya mengenakan celana panjang rumahan, saya tinggal memakai jilbab ini saja dan menemui tamu laki-laki.

Tunik jaman now, modelnya inovatif.

Lama-kelamaan ayah dan ibu saya berubah, menjadi positif. Mereka jadi kooperatif. Jika ada tamu lelaki, mereka yang menginformasikan kepada saya supaya saya lekas mengenakan jilbab sebelum menemui tamu tersebut.

Ah, kini semua itu menjadi kenangan perjuangan berhijab yang manis. Hijab sekarang telah menjadi identitas saya bahkan identitas kebanyakan muslimah di kota saya. Ibu saya akhirnya berhijab. Keluarga besar saya yang tersebar di berbagai kota di negara ini sebagian besar berhijab (kira-kira 8- - 90 persen).

Model kekinian. Kemeja saya dulu model
kemeja cowok hihi

Di mana-mana terlihat perempuan berhijab. Saya bersyukur sekarang hijab bahkan sudah menjadi gaya hidup. Banyak perempuan yang meskipun sehari-harinya tak menutup aurat di rumah, jika bepergian mereka berhijab. Atau ada juga yang aslinya tak berhijab tetapi putrinya dibiasakan berhijab ketika ke sekolah. Sebuah perkembangan yang sangat positif dibandingkan 20 tahun yang lalu.

Hijab dan baju muslimah sekarang modelnya macam-macam. Eh, baju muslim juga – ya, perkembangan mode pakaian lelaki Islam juga amat berkembang belakangan ini. Model busana muslim terbaru dan busana muslimah terbaru, baik pada toko-toko di dunia nyata maupun di akun-akun online shop dan market place mudah sekali ditemukan, contohnya di Hijab.id. Bahkan berdasarkan riset, seorang internet marketer mengatakan bahwabisnis hijab di jaman now adalah bisnis yang menjanjikan.

Kalau beberapa tahun yang lalu, hijab instan amat digemari, sekarang hijab segi empat makin digemari. Saya melihat di mal, toko, dan gerai busana muslimah pasti menjual hijab segi empat bermotif, atau yang sekarang beken dengan nama printed scarf.

Gamis jaman now yang bermotif.

Harganya beraneka ragam. Mulai dari Rp. 100.000 per 4 lembar hingga Rp. 500.000-an per lembarnya. Corak dan warnanya pun beraneka rupa. Mulai dari yang lembut hingga yang bergaris-garis keras. Yang abstrak, hingga yang mengandung corak bangun yang bisa kita sebut – seperti segi tiga, polkadot, dan sebagainya. Saya sampai kagum dengan kreativitas para designer-nya. Ide mereka tak habis-habisnya dalam membuat corak hijab supaya terlihat eksklusif, lho.

Nah, bagi Anda yang masih berpikir-pikir untuk menutup aurat, yuk disegerakan. Kebaikan, apalagi dalam rangka beribadah sebaiknya disegerakan. Di jaman now, berhijab tak lagi aneh. Kaum selebritas dan sosialita, hingga rakyat jelata saja banyak yang berhijab. Gerai, toko, online shop, hingga market place juga bertaburan. Dukungan lingkungan dan fasilitas sekarang mudah sekali didapatkan. Tunggu apa lagi?

Makassar, 27 September 2018

Keterangan gambar: gambar-gambar berasal dari Hijab.id

Ini Dia 5 Hal Yang Dapat Dilakukan Payroll Software LinovHR

$
0
0
Payroll software adalah sistem yang mengotomatiskan dan menyederhanakan proses penggajian karyawan dengan berbasis internet. Kenapa dikatakan otomatis dan sederhana karena pada dasarnya pekerjaan tim HRD dalam penggajian dapat dibilang banyak memakan waktu dan pikiran.



Kalau karyawan hanya 10 masih mudah mengurusi penggajiannya. Tapi kalau sudah puluhan, kan lumayan pusing juga. Oleh karena itu payroll software menyederhanakan seluruh pekerjaan dan mengotomatiskan kalkulasi analisis tugas-tugas pekerjaan HRD dengan mempersingkat waktu siklus dan mengurangi kesalahan manual.

Beberapa perusahaan lebih suka mengalihkan proses penggajian kepada penyedia pihak ketiga sementara atau dengan departemen HR khusus. Payroll software dapat diinstal secara on-premiseatau cloud.

Di antara manfaat utama menggunakan payroll software adalah transaksi keuangan yang aman, penanganan data karyawan yang efisien, dan mendapatkan laporan rinci tentang penggajian karyawan. Salah satu payroll software yang popular digunakan di Indonesia adalah payroll softwareLinovHR.



Mengapa harus menggunakan payroll software LinovHR? Berikut informasi tentang 5 hal yang dapat dilakukan payroll software LinovHR untuk Anda:

Menghitung pengurangan dan penghasilan bersih

Payroll software LinovHR mampu mengkalkulasikan penggajian secara otomatis. Penggajian juga dapat langsung dikonfigurasi secara otomatis untuk menambahkan penggantian pengeluaran karyawan lainnya.

Menyiapkan formulir pajak

Semua formulir pajak yang dibutuhkan oleh karyawan, kontraktor, dan perusahaan sudah disediakan oleh payroll software. Fungsi standar sistem payroll software selain menyediakan formulir namun juga mencakup perhitungan otomatis pemotongan, seperti pajak, asuransi, dan kontribusi pensiun.

Menyimpan data dengan mudah

Ketika payroll software LinovHR sudah menjadi pilihan maka kesulitan pekerjaan sistem manual dahulu tidak akan ditemukan lagi terutama dalam menyimpan data berupa file dan dokumen berbasis kertas dalam lemari arsip. Tidak diperlukan ruang khusus sama sekali, karena semua file disimpan secara elektronik (cloud computing). File lama juga dapat diakses atau dihapus dengan menekan tombol hapus. Jadi, semua administrasi tetap teratur secara sederhana.



Memberikan Layanan Mandiri

Payroll software LinovHR dapat membuat hidup lebih mudah bagi tim HRD baik di perusahaan kecil, menengah ataupun besar. Karyawan memiliki akses informasi pribadi terkait dengan riwayat pembayaran, pengurangan, jam kerja, manfaat, dan permintaan cuti. Selain itu, karyawan dapat secara otomatis meminta perubahan dan meninjau informasi.

Karyawan HRD tugasnya jadi lebih ringan, ya. Jadi ingat sahabat saya yang pernah bekerja di bagian HR. Salah satu bagian beratnya adalah menghadapai masalah-masalah antar manusia di dalam perusahaan, pun masalah pribadi mereka. Sudah begitu, banyak data yang harus disimpan dengan rapi. Dengan adanya layanan mandiri, pastinya karyawan HR jadi lebih terbantu.

Payroll software berbasis Cloud

Payroll sotware berbasis cloud semakin umum digunakan. Pengusaha dapat melihat manfaat dari mengakses informasi dari lokasi terpencil dan membayar software ini setiap bulan sesuai kebutuhan. Payroll software berbasis cloud dapat melakukan pembaruan otomatis ketika undang-undang pajak berubah, dibandingkan payroll softwareon-premise yang perlu diperbarui secara manual. Hal ini dapat menghemat waktu dalam pembaruan teknis. Jaman now, kemudahan mudah diperoleh!


Ringkasan artikel ini memberikan fakta 5 hal yang dapat dilakukan payroll software LinovHR dalam sistem penggajian. Disarankan untuk Anda agar menguji coba gratis payroll software LinovHR terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Informasi lebih lanjut dapat Anda dapatkan dengan berkonsultasi dengan tim LinovHR tentang kelebihan-kelebihan payroll software LinovHR. anda dapat mencobanya secara trialdisini

Invasi Asing di Grup Eksklusif

$
0
0
HP berdering lagi. Di layar tampak nama adik perempuan saya – Mirna. Kami baru saja bercakap lama tentang banyak hal. Mengapa dia menelepon lagi?

“Memang Kau kasih masuk abi-nya Rifqah, Kak Chullink, Nana, Athifah ke grup Marakarmas, kah?” dia menanyakan apakah saya baru memasukkan anggota baru ke dalam grup Marakarmas.

Grup Marakarmas saya buat untuk memudahkan berkomunikasi dengan kedua adik saya – Mirna dan Uyi. Kami tiga bersaudara. Hanya saya yang tinggal di Makassar dengan orang tua kami. Mirna tinggal di Sorowako sedangkan Uyi di Jakarta.


Saya membuat grup itu, selain sebagai wadah bonding kami bertiga di duni maya, juga untuk menyampaikan berita keluarga – berita suka maupun duka, dan tempat curhat hal-hal yang hanya perlu diketahui oleh kami bertiga.

“Tidak pernah. Itu grup untuk kita ji bertiga,” jawab saya.

“Ini saya barusan buka WA-nya abi-nya Rifqah, ada ki di grup itu. Saya kira Kau yang kasih masuk ki. Ada juga Kak Chullink di sini, ada Nana, ada Athifah. Baru semua ki’ jadi admin di sini,” Mirna menyebut nama suami saya dan istri dari adik laki-laki kami.

“Ih, bukan saya. Afyad itu berarti yang masukkan orang-orang. Tadi dia bilang ke saya mau ganti bedeng namanya Papa (ayah kami) di daftarku. Dia mau ubah “Ato’” (sebutan cucu-cucu untuk ayah kami) menjadi ‘H. Marakarma’ (nama ayah kami Marakarma). Kasih keluar moko Pai dari situ. Belum pi dia baca toh? Kasih keluar ki mumpung belum na baca.”

Anak kecil ini memang sudah beberapa kali seenaknya mengubah nama orang-orang di daftar nama saya. Biasanya, sih nama orang-orang yang familiar baginya.

“Apa … sudah mi na baca. Ini tandanya sudah dibaca. Saya ndak tahu ada tambahan di grup kalau ndak buka HP-nya. Kalau dari WA-ku ndak keliatan.”

“Cepat moko kasih keluar ki abi-nya Rifqah. Baru bilang ke dia, ulahnya Afyad ini. Grup itu untuk kita bertiga ji.


Mirna mengakhiri percakapan. Saya buru-buru mengirim WA kepada adik ipar saya Nana, meminta maaf dan menceritakan perihal grup itu. Saya lalu mengubah nama grup menjadi “Anaknya Pak Marakarma” dan memperingati Afyad supaya tidak melakukannya lagi.

Ini kali kedua dia memasukkan orang lain ke dalam grup eksklusif saya. Dulu dia memasukkan dua kawan suami saya ke dalam grup itu. Kalau tak dikabari Mirna, saya ndak ngeh perihal masuknya dua orang itu. Usai Mirna menelepo, spontan saya panik dan langsung mengeluarkan kedua nomor asing itu.

Pengalaman pertama Afyad dengan grup WA adalah saat baru masuk sekolah dasar. Dia pernah membuat grup WA yang berisi guru-guru dan kepala sekolahnya. Ulala, kagetnya saya mendapati ada grup orang-orang penting sekolahnya di WA saya. Seketika saya meminta maaf dan mengeluarkan semuanya, lalu menghapus grup tersebut.

Saat saya tanyakan mengapa dia buat grup itu. Afyad menjawab santai, “Itu teman-teman Afyad.” Alamak Naak, beliau-beliau itu bukan teman-temanmu tapi guru-gurumu.

Setelah kejadian grup guru itu, sebenarnya dia tidak melakukan aktivitas menggunakan internet tanpa sepengetahuan saya. Biasanya saya minta dia off-kan internet. Setelah itu bocah ini akan sibuk dengan aplikasi pembuat video dan edit gambar.

Baru-baru ini saya kecolongan karena lupa mewanti-wantinya untuk tidak beraktivitas dengan internet. Untungnya cuma keluarga dekat yang dia cemplungkan ke dalam grup eksklusif bukan teman-teman saya.

Makassar, 28 September 2018



Baca juga:



Hasilkan Uang dari Internet dengan Lima Cara Ini

$
0
0
Siapa saja saat ini terhubung ke internet yang dapat dimanfaatkan siapa saja untuk menghasilkan uang. Banyak cara yang dapat bisa dilakukan untuk menghasilkan uang dari internet, lho. Kalau Anda bingung harus memulai dari mana dan cara seperti apa yang paling efektif untuk mendapatkan uang dari internet, boleh deh disimak tulisan ini.


Berikut ini lima cara efektif menghasilkan uang dari internet yang bisa saya paparkan di sini:

Menjadi Penulis

Menjadi penulis tidak melulu soal menulis buku. Penulis semakin beragam, salah satunya adalah content writer. Content writer adalah penulis yang menulis konten atau artikel website atau blog. Namun, seperti yang selalu saya bilang, jangan semata tergiur dengan kata-kata “menghasilkan”, ya karena syarat dan ketentuan berlaku. Yaitu, harus konsisten dan tidak bosan.

Semakin banyaknya media online, semakin besar juga kebutuhan konten. Media-media tersebut membutuhkan konten dan Anda bisa menyediakan konten. Biasanya bayaran dihitung berdasarkan jumlah artikel dan jumlah kata per artikel yang dibuat.

Selain mengirimkan tulisan ke media-media online, Anda juga bisa mencari pekerjaan menulis freelance melalui situs-situs pencarian pekerjaan freelanceseperti Sribulancer.com dan Freelancer.com. Biasanya melalui situs freelance, pekerjaan yang ditawarkan adalah per proyek dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, freelance untuk menulis konten lifestyle selama enam bulan dan per bulan harus menghasilkan sekian artikel.



Membuat Blog

Masih berhubungan dengan tulis menulis. Anda juga bisa menghasilkan uang melalui blog. Dibandingkan cara pertama, cara kedua ini membutuhkan waktu lebih lama, lho karena Anda perlu membangun blog dengan reputasi yang bagus terlebih dahulu.

Setelah berhasil membangun blog dengan reputasi bagus, Anda baru bisa menghasilkan uang dengan berbagai cara. Anda bisa mendaftarkan blog ke program Google Ads yang memungkinkan blog Anda diisi iklan dari Google. Selain itu, Anda juga bisa menjalin kerjasama dengan perusahaan untuk meng-endorse produk-produknya di artikel Anda. Tapi sebenarnya ada banyak cara yang bisa dijalani asalkan gigih, konsisten menulis, dan berkomitmen kuat.

Afiliasi

Nah, jika Anda sudah memiliki blog, Anda juga bisa mengikuti program afiliasi. Program afiliasi adalah program di mana Anda memasang banner logo sebuah perusahaan di blog. Jika ada yang membeli produk perusahaan tersebut melalui banneryang terpasang di blog, Anda berhak mendapatkan komisi sesuai kesepakatan dengan perusahaan.

Banyak perusahaan yang menyediakan program afiliasi, dari Lazada, Zalora, sampai Niagahoster.

Jasa Desain

Desain juga menjadi hal penting dewasa ini. Jasa pembuat desain dibutuhkan bukan hanya di dunia nyata pada saat ini, melainkan juga di dunia maya. Pembuatan banner, logo, brosur, poster, atau spanduk tidak bisa asal-asalan, kan. Jika Anda memiliki bakat di bidang desain dan bisa mengoperasikan software seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, atau Corel Draw, Anda bisa membuka jasa desain online.



Anda bisa memamerkan karya-karya yang Anda hasilkan melalui situs seperti Dribbble. Dengan begitu orang-orang bisa mengetahui karya Anda dan menyewa jasa Anda.

Membuat Toko Online

Cara terakhir ini mungkin yang paling populer, yaitu membuka toko online. Apapun bisa dijual secara online saat ini, dari barang kecil seperti souvenir, kaos kaki hingga yang berukuran besar seperti furnitur. Yang perlu Anda lakukan adalah membuat barang jualan Anda bisa diakses melalui internet, baik di media sosial, marketplace, dan yang paling penting adalah website toko online.

Adanya website resmi akan membuat toko online Anda lebih dipercaya oleh calon konsumen. Sering kali masyarakat mencoba menyelidiki toko online melali website-nya. Tahu kan, mendapatkan kepercayaan konsumen adalah hal yang paling penting dalam berjualan online karena konsumen tidak bisa melihat secara langsung barang yang Anda jual.

Oleh karena itu, Anda perlu membuat website resmi untuk toko online Anda. Anda bisa menggunakan WooCommerce dari WordPress untuk membuat website toko online yang bagus dengan mudah.

Di atas semuanya, yang paling penting adalah kelima hal tersebut harus dijalani sembari terus belajar. Step by step saja belajarnya yang penting konsisten. Boleh percaya boleh tidak, di blog ini sudah ada lebih dari 2.100 tulisan – hanya 70-an yang ditulis sebelum tahun 2011. Selebihnya ditulis sejak Januari 2011 sampai sekarang ini. Semua saya lakukan karena senang dan in syaa Allah, saya berharap bisa konsisten sampai di akhir masa hidup saya.

Makassar, 29 Januari 2018

Mewujudkan Kesejahteraan Petani Bersama CROWDE dan Panenmart

$
0
0
CROWDE dan Panenmart - Di rumah kami harus selalu tersedia tomat – tomat buah yang nyaris bulat bentuknya itu. Bukan tomat keriting karena kami lebih suka tomat buah. Herannya harganya fluktuatif. Kalau lagi murah, bisa Rp. 5000 harga satu kilo gramnya. Kalau lagi mahal, bisa sampai Rp. 15.000 atau bahkan Rp. 20.000 per kilonya. Yang aneh itu karena tomat ini berasal dari Malino yang terletak di kabupaten sebelah. Dengan harga semahal itu, rasa-rasanya kayak didatangkan dari pulau lain yang letaknya jauh saja.


Ada isu yang mengatakan bahwa ada permainan di sini. Masak sih, untuk konsumsi daerah tetangga saja – yang hanya berbatasan wilayah bisa semahal itu? Isu ini ternyata benar adanya. Terkuaklah pada acara bertajuk Ekosistem Berkelanjutan untuk Pertanian Indonesia yang berlangsung di Pisa Café pada hari Rabu tanggal 26 Septemberkemarin.

Ada dua nara sumber yang berbicara di hadapan para peserta: Afifah Urfani (CMO CROWDE) dan Yafshil Adipura (salah seorang founder Panenmart). CROWDE dan Panenmart merupakan startup yang sama-sama ingin menyejahterakan petani namun menempuh cara berbeda. Keduanya biasa juga disebut sebagai “social enterprise”.

Sarifa Hana Ahmad yang bertindak sebagai moderator membagi acara ke dalam 3 sesi. Sebelumnya Afifa dan Yafshil memperkenalkan secara singkat mengenai CROWDE dan Panenmart.



Sekilas Tentang CROWDE dan Panenmart

CROWDE yang terbentuk pada tahun 2015 ini dibahasakan Afifa Urfani sebagai “peer to peer (P2) lending platformyang punya misi membantu petani. Tujuannya adalah memberi kemudahan bagi petani untuk mengakses permodalan serta menciptakan ekosistem berkelanjutan di bidang pertanian, dan mengedukasi masyarakat Indonesia agar sadar pentingnya investasi sejak dini.

Sederhananya, mirip arisan atau patungan secara online di website/aplikasi di mana orang-orang mengeluarkan uang untuk investasi. CROWDE mengumpulkannya untuk menjadi modal bagi petani yang membutuhkan.

Sebagai startup yang berwujud fintech (financial technology),
CROWDE kini berada pada tahapan Seed(pendanaan awal).
CROWDE memberi jaminan akan sarana investasi
yang aman dan terpercaya karena telah terdaftar
dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Acil (Yafshil Adipura) menjelaskan bahwa
Panenmart membantu petani dalam
perdagangan hasil pertaniannya.
Panenmart merupakan ecommerce
yang menawarkan hasil panen secara direct selling.
Panenmart membeli dari petani dan menjualkannya.

Masalah dalam bidang pertanian sangat banyak. Dalam siaran persnya, CROWDE menyebutkan bahwa jumlah petani di Indonesia menurun. Tidak banyak generasi muda yang mau menjadi petani. Bahkan tak jarang, para petani mengharapkan anak-anaknya mencari pekerjaan lain agar tak sama nasibnya seperti orang tua mereka.

Alih fungsi lahan terutama di pinggiran kota yang dijadikan pemukiman dan kawasan bisnis juga menyumbang terhadap penurunan lahan pertanian dan jumlah petani dari tahun ke tahun. Orang-orang lebih suka menjual lahan mereka untuk kepentingan bisnis atau perumahan karena lebih mahal harganya.

Afifa dan Acil

Jika semua hal ini dibiarkan, peluang ekspor, investasi, dan prestasi membanggakan yang dulu pernah terjadi hanya akan tinggal kenangan. Seram juga membayangkan hal buruk lainnya: bisa-bisa nanti bahan pangan kita sebagian harus impor dari luar negeri.

Mengenal Panenmart Lebih Dekat

Panenmart yang masuk dalam jejaring bersama CROWDE, bekerja sama dengan para petani di Sulawesi Selatan. Dalam usahanya mencoba memutus jalur distribusi yang bisa 4 lapis (mulai dari pengepul, tengkulak, pasar) hingga sampai ke konsumen akhir, Panenmart menemui banyak permasalahan.

Menurut Acil, petani selalu mendapatkan perlakuan tidak adil. Dengan effort yang paling besar – mulai dari menanam, menjaga dan merawat tanamannya hingga panen, keuntungan yang mereka peroleh justru yang paling kecil sepanjang jalur distribusi ini. Nah, Panenmart mengusahakan pemasaran dari petani langsung kepada konsumen.

Mengapa direct selling? Karena para petani di Sulawesi Selatan kebanyakan gaptek, tidak mengenai internet. Boro-boro tahu apa itu ecommerce semacam Tokopedia. “Mengapa tidak langsung petaninya yang berjual beli? Untuk sementara bertahap, fokusnya seperti itu dulu,” tutur Acil.

Aplikasi Panenmart di Google Play

Permainan harga berada pada 4 lapis distributor. Secara spekulatif mereka menentukan harga sehingga menyebabkan harga produk pertanian fluktuatif. Salah satu contohnya, pada tahun lalu dilemparkan isu bahwa banyak tomat didatangkan dari Surabaya dan harganya lebih murah. Tengkulak berdalih tidak mau membeli tomat dari petani kita karena mereka bisa mendapatkan harga tomat dari Surabaya yang lebih murah itu. Akibatnya, harga jual tomat jatuh hingga Rp. 500 per kilo gram.

Yuk dipilih dipilih dipiliiiih

Sebagai startup, Panenmart masih dalam tahap Pre Seed yang masih memvalidasi business model-nya seperti apa. Yang jelas, harapan Panenmart adalah bagaimana agar para petani mau menjual hasil pertaniannya kepada Panenmart.

Hambatannya adalah pada rantai distributornya itu.
Banyak petani yang ikatan emosionalnya dengan tengkulak
sudah sedemikian kuatnya.
Tengkulak bisa bertindak sebagai pemodal bagi petani,
menyekolahkan anak si petani, bahkan membiayai ibadah
umroh/haji sang petani.
Dengan demikian petani “terikat” untuk menjual
hasil pertaniannya kepada tengkulak.

Petani menjadi memiliki ikatan emosional padahal pada kenyataannya kehidupannya tetap saja tak sejahtera karena ujung-ujungnya si tengkulak bertindak sebagai penentu harga. Biasanya yang punya barang yang menentukan harga, ya. Ini malah kebalikannya. Bagaimana bisa sejahtera petani kita.

Masukkan dalam keranjang belanja
Pilih lokasi dan hitung ongkos kirim

Panenmart mengedukasi petani untuk menjual hasilnya kepada Panenmart dan menentukan harga secara stabil. Selain itu bisa membantu membuatkan program jika ada impian yang ingin dijalankannya, semisal naik haji. Panenmart juga membantu mencarikan solusi akan kebutuhan petani. Tetap karena tidak fokus di permodalan, dalam hal ini akan bekerja sama dengan CROWDE yang memang salah satu fokusnya memberikan modal bagi petani.

Makassar, 29 September 2018



Bersambung
Mengenal CROWDE lebih dekat ada di tulisan berikutnya yaa.

Mewujudkan Ekosistem Berkelanjutan untuk Pertanian Indonesia Bersama CROWDE

$
0
0
Tulisan ini merupakan tulisan kedua, catatan saya saat mengikuti talkshow bertajuk Ekosistem Berkelanjutan untuk Pertanian Indonesia yang berlangsung di Pisa Café pada hari Rabu tanggal 26 Septemberkemarin. Kalau di tulisan pertama kita sudah berkenalan lebih dekat dengan Panenmart melalui Yafshil Adipura(salah seorang founder Panenmart) maka di tulisan ini, saya ajak Anda untuk berkenalan lebih akrab dengan CROWDE (dibaca: KRAUDI) melalui Afifah Urfani(CMO CROWDE) yang khusus datang ke Makassar.


Seperti kebanyakan orang, Afifa mengaku senang ke Makassar. Salah satu alasannya adalah karena kulinernya yang lezat yang seolah-olah “memanggil-manggil” bahkan sejak turun dari pesawat. Keinginannya untuk membuat dunia “a better place”membuatnya merasa butuh memeluk nilai berkelanjutan (sustainable) dan inklusif. Apa itu? Ekonomi!

Fakta dan Permasalahan Pertanian Indonesia


Dengan jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat – sekarang 262 juta penduduk, kita kehilangan 5 juta petani. Sebagai negara agraris, petani kita sebanyak 15% dari keseluruhan masyarakat Indonesia. Pertanian adalah industri nomor dua terbesar penopang ekonomi Indonesia setelah minyak dan gas bumi. Tetapi sayangnya, para petani kita justru hidupnya di bawah garis kemiskinan– menurut World Economic Forum, pendapatannya di bawah 1,25 dollar (sekira Rp. 18.000) per hari per orang.

Afifa dan Acil

Merupakan fakta unik bahwa 41% dari populasi masyarakat Indonesia tergantung pada industri pertanian yang hidup untuk dan dari industri ini. Ini bisa berati petani, pedagang atau distributor, dan kita yang mengonsumsi hasil-hasil pertanian itu.

Fakta lain yang diceritakan Afifa adalah bahwa
regenerasi petani kita stuck sejak 10 tahun lalu.
Sekira 60,8% dari jumlah petani kita sekarang
berusia 45 tahun ke atas. Terpikirkah
25 tahun ke depan siapa yang akan bertani?
Karena bahkan anak-anak petani diarahkan supaya
tidak menjadi petani supaya hidupnya lebih sejahtera.
Apa yang salah? Ekosistemnya!

Masalah lainnya adalah alih lahanjaman now lebih banyak untuk jadi perumahan bukannya menjadi lahan pertanian. Permasalahan berikutnya adalah para petani susah sekali mendapatkan modal dan menjadi mangsa para lintah darat. Seperti juga yang dikatakan Acil (bisa dibaca mengenai tengkulak yang diceritakan nara sumber lainnya di tulisan berjudul Mewujudkan Kesejahteraan Petani Bersama CROWDE dan Panenmart) betapa harga hasil pertanian berfluktuatif tergantung permainan para tengkulak.

Mengenal CROWDE Lebih Dekat




CROWDE berusaha mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Pada awal berdirinya pada tahun 2015, baru 2 petani di Mega Mendung Jawa Barat yang percaya untuk dimodali oleh CROWDE dengan 9 investor.

Dalam dua tahun, jumlah petani yang loyal pada CROWDE
berkembang menjadi 30 orang dan 7987 investor.
CROWDE juga mendapat undangan dan bantuan dari Big Circle,
juga diliput Kick Andy, dan banyak media.
Rp.13,8 miliar berhasil disalurkan CROWDE
kepada para petani pada tahun 2017 itu.

Di tahun 2018 ini – by this day, CROWDE sudah merangkul 10.000 petani dan 23.000 investor. Harapannya hingga akhir tahun ini 5.000 investor lagi bergabung dengan CROWDE. “Saat ini kita sedang menuju penyaluran dana 70 miliar rupiah sampai Desember 2018,” tutur Afifa.

“Sebenarnya ini untuk apa, sih? Mimpi kita adalah pada tahun 2045, di saat populasi kita at least lebih banyak 5 x lipat daripada sekarang, CROWDE bisa membantu menjad produsen bahan makanan utama di Indonesia dengan ekosistem yang berkelanjutan,” Afifa menjelaskan salah satu mimpi CROWDE.

Lantas dari tahun 2018 ke tahun 2045, apa yang akan dilakukan CROWDE? Nah, pada tahun 2019 akan dirangkul 30.000 orang dalam gerakan BANTU PETANI. Ketiga puluh ribu orang ini hanya langkah awal. Ada bahasan yang lebih luas dalam dunia global, yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) yang diluncurkan oleh PBB.


Berkaitan dengan tujuan (goal nomor 8), CROWDE berharap pada tahun 2030 semua orang punya equal pay(gaji atau pemasukan yang setara) pada pekerjaan yang nilainya setara. Tidak ada yang lebih baik dan tidak ada yang lebih buruk. “Petani nggak lebih baik dari jadi dokter. Begitu pula sebaliknya,” pungkas Afifa.

Kisah Seru CROWDE dengan Petani


Petani miskin bukan karena malas. Miskin dan malas tidaklah berkorelasi. Para petani adalah korban dari institusi finansial yang tidak memberi kesempatan luas kepada mereka dalam mengakses pinjaman.

Selain memberikan modal, CROWDE juga membantu para petani membentuk paguyuban dalam rangka mengedukasi mereka. Salah satu contoh yang disebut Afifa adalah yang didirikan di Pangalengan Jawa Barat, atas inisiatif Pak Ibed– petani yang berhasil raup hasil panen sebesar 400 juta rupiah.


Pak Ibed ini pada awal 2018 mengumpulkan 25 orang petani untuk diedukasi perihal pengetahuan dasar pertanian, cara menanam, hama dan penyakit tanaman, hingga membuat anggaran biaya. Ternyata banyak petani yang tidak tahu. Mereka langsung saja bertani tanpa tahu hal-hal mendasar seperti tingkat keasaman tanah, apa yang bagus ditanam pada musim-musim tertentu.

Yang banyak terjadi, mereka mencontek apa yang sudah berhasil dilakukan oleh petani lain. Selama 3 bulan CROWDE mengedukasi mereka, alhasil pada pertengahan tahun 2018 para petani Pangalengan ini panen cabe. CROWDE membantu petani untuk memasok stok cabe keriting di Lotte Mart untuk demand sejawa barat.

Ada cerita seru mengenai Pak Wahyudin yang tinggal di sebuah bukit di Garut, Jawa Barat. Bapak ini membeli lahan kosong di seberang bukit tempat tinggalnya dengan modal dari CROWDE dan dijadikannya ladang untuk bercocok tanam. Lahan itu terdapat di bukit yang kurang penduduknya karena akses menuju ke sananya sulit.


Tiga bulan berikutnya Pak Wahyudin menelepon CROWDE dan mengabari, meminta tolong CROWDE membantu menangani masalahnya. Dirinya hendak dibakar warga yang terheran-heran dengan perkembangannya. Rupanya ada kecemburuan sosial karena Pak Wahyudin yang tadinya miskin mendadak bisa mempunyai tanah berhektar-hektar dan tanaman cabenya bagus-bagus dan siap panen.

Warga yang marah tak terima karena merasa sudah lebih dulu memulai dan mendapat modal dari tengkulak bisa kalah dari Pak Wahyudin dalam waktu singkat. Walaupun Pak Wahyudin menceritakan dirinya mendapat modal dari CROWDE, mereka tak percaya. Bahkan ada yang mengadu domba dengan mengatakan bahwa Pak Wahyudin menggunakan pesugihan.

Untungnya CROWDE datang tepat waktu dan mencoba membantu menjelaskan kepada warga yang marah. Sayangnya, mereka tak langsung percaya. “Ini mah terlalu dewa. Gak mungkin ada orang sebaik ini,” Afifa menceritakan reaksi mereka yang cemburu. Segala cara pun dipakai untuk menjelaskan tentang CROWDE. Tidak mudah tapi berhasil juga. Akhirnya sekarang ada beberapa petani di wilayah situ yang bergabung dengan CROWDE.


Cerita seru lainnya datang dari Pak Bambang– peternak jangkrik yang mendapatkan modal dari CROWDE. Hasilnya dibuat sosis jangkrik yang diekspor ke negara-negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, Birma, dan Kamboja.

CROWDE dan Gerakan BANTU PETANI

CROWDE menanamkan semangat gotong-royong pada rakyat Indonesia untuk bersama-sama membantu petani Indonesia melalui skema permodalan yang mudah. CROWDE mengundang sebanyak-banyaknya orang untuk paham bahwa pertanian Indonesia butuh bantuan. Mulai dari investasi Rp. 10.000 siapapun bisa ikutdan langsung memodali proyek pertanian di CROWDE.

Prosesnya, petani meminta permodalan kepada CROWDE. CROWDE menghubungkannya dengan investor. CROWDE bertanggung jawab mengelola dananya yang mana dana tersebut tak langsung diberikan kepada petani. CROWDE bekerja sama dengan toko tani. Dari kebutuhan yang dirincikan oleh petani, nanti barang-barang yang dibutuhkan akan dikirim langsung dari toko tani ke tempat si petani.

Aplikasi Crowde dari pencarian di Play Store

Untuk distribusinya, CROWDE bekerjasama dengan offtaker atau distributor, salah satunya adalah Panenmart (Panenmart untuk sementara di wilayah Sulawesi Selatan)  yang sudah saya ceritakan di tulisan sebelumnya. Atau bisa juga CROWDE menjalin kerja sama dengan hotel, restoran, atau pasar tradisional di mana petani bisa menjual hasil pertaniannya secara langsung.

Hasil penjualan dikelola lagi oleh CROWDE dan dibagi-bagi lagi sesuai porsinya. Misalnya, di antaranya 30% profituntuk investor beserta modal awal, 70% profit untuk petaninya, dan 3% dari keseluruhan jumlah permodalan untuk service charge untuk CROWDE.

CROWDE membangun ekosistem berkelanjutan
(sustainable ecosystem), yang terdiri atas
4 elemen penting, yaitu: toko tani, offtaker,
edukasi petani, dan zero cash ditribution.
CROWDE memastikan adanya penyedia barang-barang
kebutuhan petani dan ada yang beli hasil pertaniannya.
Mengapa zero cash distribution? Karena
dengan tidak perlu memegang uang cash dalam jumlah besar,
petani akan terbantu menajemen keuangannya.
Tetapi petani diajari cara menyusun rancangan
anggaran biaya pertaniannya.
CROWDE bantu mengendalikan keuangannya.

“CROWDE percaya bahwa ekonomi bisa bertumbuh tanpa meninggalkan satu golongan pun. Kita tidak bisa mengatakan pertanian Indonesia menopang economic growth tanpa kita pedulikan kehidupan petani. CROWDE mempunyai visi yang sangat kuat untuk merevolusi petani, sistem, dan kesempatan yang setara,” pungkas Afifa – menegaskan CROWDE paham dengan apa yang ditekadkannya.

Saya coba install di HP

Dengan itu, CROWDE punya goal di tahun 2018, yaitu:
1. Menyalurkan 70 miliar rupiah kepada petani yang butuh modal.
2. 100 ekosistem terbentuk di seluruh Indonesia.
3. Menantang tengkulak dan lintah darat untuk tidak mendominasi.
4. Menjadi inisiator dalam gerakan BANTU PETANI.

Bagaimana Kepedulian Kita Terhadap Kesejahteraan Petani?


CROWDE jauh-jauh datang dari pulau Jawa ke Makassar untuk mengajak lebih luas lagi masyarakat yang mau terlibat dalam gerakan BANTU PETANI, yaitu kita semua – dari berbagai latar belakang, baik yang punya basic pertanian maupun tidak, punya bisnis dalam bidang pertanian/pangan, punya lahan tidur/kosong, punya atau tidak punya dana yang besar bisa ikut karena investasi terkecil bisa mulai dari Rp. 10.000.

Bisa pakai Go-Pay untuk memodali petani

Kita bisa bantu petani di Indonesia untuk hidup lebih sejahtera. “Seberapa besar teman-teman mau, atau rela, atau sudi menginvestasikan aset, dana, pikiran, tenaga, dan cinta untuk negeri untuk hal ini. Karena kalau kita bantu petani lebih sejahtera, impact-nya langsung lho ke kita. Bayangin orang yang sejahtera memproduksi bahan pangan dari makanan yang kita makan. Pasti hasilnya juga lebih bagus karena dia melakukan kegiatannya dengan cinta,” kata-kata penutup dari Afifa ini makjleb, langsung membuat saya bertanya pada diri saya sendiri.

Nah, bagaimana caranya untuk ikut dalam gerakan BANTU PETANI? Caranya:masuk ke website http://www.crowde.co. Atau download aplikasi CROWDE di Play Store. Anda Bisa mengecek investasi dan permodalan di sini.

Seperti ini proyek permodalan CROWDE

Nah, langkah awal saya untuk membantu gerakan BANTU petani sudah saya mulai dengan membuat dua tulisan dan membagikannya ke akun-akun media sosial saya. Anda bisa bantu apa untuk gerakan ini?

Makassar 30 September 2018

Hm, mungkin saya masih akan membuat tulisan ketiga tapi saya tidak janji, ya. Lihat situasi dan kondisi dulu. Yang jelas semua materi yang disampaikan Afifa dan Acil sudah saya tuliskan di dua tulisan ini. Yang belum ditulis hanya tinggal bagian tanya-jawabnya. Selamat mempelajari CROWDE.

Oya, baca tulisan sebelumnya di:


Catatan:
Di tulisan sebelumnya sudah dijelaskan mengenai apa itu CROWDE. Seperti bahwa CROWDE adalah startup yang berwujud fintech (financial technology) yang berada pada tahapan Seed (pendanaan awal). CROWDE memberi jaminan akan sarana investasi yang aman dan terpercaya karena telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Empati untuk Gempa Donggala

$
0
0
Empati untuk Gempa Donggala - Usai shalat maghrib pada tanggal 28 lalu, saya kembali menyelesaikan pekerjaan di laptop. Athifah yang sedang nonton berita televisi berteriak, “Ma … gempa.” Saya juga mendengar apa yang disebutkan anchor news: barusan terjadi gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter berpusat di Donggala!


Ya Allah. Sorowako, tempat tinggal Mirna – adik saya tidak begitu jauh dari Donggala. Sorowako terletak dekat perbatasan dengan provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Langsung saya WA Mirna. Dia menjawab, “Di sini gempa. Keras.” Dia juga mengatakan kekhawatirannya karena suami dan anak lelakinya belum balik dari masjid usai maghriban.

Dan, seperti yang kita semua ketahui, bencana besar terjadi. Efeknya dahsyat di kota Palu. Banyak bangunan yang rata dengan tanah. Jembatan besar yang menghubungkan Palu Timur dan Palu Barat rusak berat.

Hingga saat ini korban meninggal yang berhasil dievakuasi ada 925 orang. "Sementara luka-luka sebanyak 799 jiwa. Data sementara untuk korban yang hilang sebanyak 99 jiwa," kata Kolonel Inf Thohir di posko utama Korem 132. Jumlah pengungsi yang terdata saat ini sebanyak 59.450 jiwa, tersebar di 109 titik[1].

Dua foto dari Kak Sriati, kakak sepupu yang tinggal di Palu
Kak Sri mengirimkan foto ini ketika saya bertanya
tentang kondisi rumahnya 😰

Sejak saat gempa hingga hari ini perasaan saya masih mengharu-biru. Tak terbayangkan seperti apa perasaan mereka yang berada di sana. Aneka kabar berseliweran di media sosial. Mulai dari kisah mereka yang selamat, yang hilang, hingga yang meninggal. Rupa-rupa informasi lain, mulai dari yang nyata hingga rekaan beredar. Aneka komentar bermunculan. Mulai dari yang berempati hingga yang sinis dan nyinyir. Duh.

Banyak yang lupa kalau terlalu banyak mengomentari di ranah “sebab” bisa membuat korban atau keluarga korban tidak enak – bahkan sampai sakit hati. Rasanya seperti dipaci’da’ (istilah Bugis/Makassar). Maksudnya itu semacam dibilangi begini: “Rasain, makanya bla bla bla”.

Mirip-mirip orang yang jatuh terus ada yang bilang, “Makanya pakai mata, dong!” Atau pasangan yang lama belum dikaruniai anak lantas dikomentari begini: “Itu makanya jangan terlalu capek. Harusnya banyak makan makanan bergizi. Harusnya tidak usah kerja.” Atau orang yang baru mengalami kebakaran terus dibilangi, “Hartanya tidak halal, sih. Tidak berzakat, sih!”

Evakuasi. Sumber foto: pilarindonesia.com

Saya tidak mengarang-ngarang. Untuk contoh kasus pada paragraf di atas ada orang-orang yang mangalaminya. Coba kalau Anda yang mengalami di posisi mereka. Enak, tidak?

Apa yang paling dibutuhkan orang yang sedang kesulitan? Kata-kata menyakitkan seperti itu? Nope. BUKAN. Mereka butuh dukungan semangat. Butuh BANTUAN. Jangan keluarkan kata-kata yang mengungkit ranah sebab kalau kamu belum bisa menolong. Bukan judgement. Lebih baik diam. Apalagi di dunia maya. Komentarmu tetap terbaca orang padahal dirimu sudah tidur pulas.

Ada yang mengatakan, “Untuk introspeksi diri.”

Silakan. Tapi please, hati-hati memilih kata yang dilemparkan ke dunia maya. Kalau sudah menyangkut nilai-nilai agama, tolong introspeksinya di-set di ranah pribadi atau ranah khusus yang punya pemahaman sama semua di situ. Jangan dibawa ke tempat terbuka yang tidak semua punya pendapat sama karena ini hal sensitif dan sekali lagi, mereka butuh dukungan dan bantuan nyata, bukan kata-kata yang mengarah kepada judgement (penghakiman).

Kita sering lupa, walaupun akun media sosial itu akun pribadi kita tapi kita bersuara di ranah publik. Salah sedikit bisa kena UU ITE (UU Nomor 11 Tahun 2008). Kita semua pasti sudah pernah dengar ada orang-orang yang dipenjarakan setelah dijerat pakai undang-undang itu, kan?

Sumber: akun IG @ustadzkhalid

Ya, bersuara di media sosial itu mirip jika berbicara pakai toa di halaman rumah kita. Siapapun bisa mendengarnya. Apalagi kalau akun kita di-set publik.

Saya tak hendak mengingkari ayat atau hadits apapun dengan tulisan ini. Saya hanya menghimbau supaya kita sama-sama menjaga kata-kata baik secara lisan dan tulisan. Kalau hendak berkomentar tentang PENYEBAB, HENTIKAN. Mari belajar menahan diri. Berkata-katalah yang baik, tidak berpotensi menyinggung siapapun, atau diam.

“Serta ucapkanlah kata-kata yang baik
kepada manusia”  (al-Baqarah: 83)
“Dan Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik (benar)”
(al-Isra: 53)
Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas;
maka berbicalah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut
mudah-mudahan ia ingat atau takut.
(Thaha: 43-44)

Sejumlah kerabat saya di Palu terkena bencana dahsyat akibat gempa Donggala. Ada yang meninggal, ada yang hilang, ada yang mengungsi, ada yang kehilangan rumah, dan ada yang dibawa ke Makassar untuk dioperasi cidera pada tangannya. Saya saja merasa sedih kalau membaca komentar yang tak memilih kata dengan hati-hati. Bagaimana pula mereka yang mengalaminya langsung di sana?

Di sana sudah terlalu banyak duka terguncang gempa, terhempas pasang tsunami, tergerus lumpur, menempel pada tubuh yang cidera, pada perut-perut yang kelaparan, perbendaharaan yang ditelan bumi, dan orang-orang yang terpisah (hidup ataupun mati) dari keluarganya.

Mari jaga perasaan mereka dengan tidak menambahnya dengan judgement yang mengutak-atik ranah sebab. Biarlah itu menjadi HAK ALLAH karena memang BUKAN hak kita. Mari perbaiki saja akibatnya yang bisa kita lihat dan rasakan sebisa kita. Lebih baik seperti itu karena kita menanggung tugas sebagai khalifah di muka bumi.

Makassar, 2 Oktober 2018




[1] https://regional.kompas.com/read/2018/10/02/08121951/korban-meninggal-gempa-dan-tsunami-palu-capai-925-jiwa-799-luka-luka, diakses 2 Oktober pukul 16.17

Pasti Dikasih Lebih Sama PRUlink

$
0
0
Kata “generasi baru” membuat saya penasaran. Kali ini, ada frasa kata itu di Goedang Popsa. Tepatnya pada tanggal 25 September lalu. Pagi itu saya menghadiri launching PRUlink Generasi Baru dan PRUlink Syariah Generasi Baru yang mengusung tagar #PastiDikasihLebih. Wih, apa pula ini.


Usai registrasi, saya yang datang bersama Abby – teman blogger dikasih es krim cone berbalut kertas merah bertuliskan PASTI DIKASIH LEBIH. Ah, ini kejutan yang manis. Belum apa-apa kami sudah “dikasih lebih”. Pas pula, saya memang dari kemarin-kemarin pengen ngemil es krim cone dan warung dekat rumah kehabisan es krim jenis ini.

Masih menunggu beberapa lama sampai acara dimulai. Saya beserta hadirin lainnya dipersilakan mencicipi kue-kue dan teh/kopi yang disediakan. Saya mulai berkeliling, mengambil gambar di dalam ruangan. Saat sedang asyik mengeker obyek potret, seseorang menghampiri saya.

Prudential, Tetap Bermanfaat dan Makin Kekinian dengan Aplikasinya

Selama sepersekian detik, memori saya berkelana. Mencoba mengingat siapa pemilik wajah yang familiar dengan senyum khasnya itu. Ah,ya, saya ingat. Saya langsung membalas senyumnya. Dia Subhan – yunior saya di kampus dulu. Suami saya pernah bergabung dalam jaringannya di Prudential. Ingatan tentang Subhan mengemuka. Dia salah satu leader Prudential Indonesia di Makassar. Sebelum bertemu Subhan, saya juga sempat berkenalan dengan Ibu Nur Asmah yang akrab disapa Ibu Ugus, salah seorang leader juga. Ah, ya … rupanya ada leader-leader Prudential juga di acara ini.

Pak Subhan dan aplikasi Prudential

Saya ngobrol cukup lama dengan Subhan. Darinya saya tahu kalau sekarang Prudential sudah punya aplikasi dan pengisian form polisasuransi beserta tanda tangannya bisa melalui aplikasi. Wuih, Prudential mengikuti perkembangan zaman dan menjadi perusahaan yang paperless juga, ya.

Subhan juga bercerita tentang seorang tukang bakso – nasabah Prudential yang berasal dari pulau Jawa. Sembari bercerita, dia perlihatkan fotonya kepada saya. Tampak seorang lelaki berusia dua puluhan yang ceria. Tiba-tiba si penjual bakso meninggal dunia saat belum setahun memiliki polis asuransi. Jenazahnya harus dipulangkan ke pulau Jawa. Biaya kepulangan jenazah yang ditanggung keluarga mendadak menjadi utang si jenazah. Untungnya polisnya bisa dicairkan. Utang terbayar bahkan sebagian besarnya (senilai 50 juta rupiah) bisa diberikan kepada ibundanya sebagai harta peninggalannya.

Dari pengeras suara terdengar pemberitahuan bahwa acara akan segera dimulai. Kami pun kembali ke tempat duduk masing-masing. Ada yang menarik dari acara ini. Pantun menjadi salah satu warnanya. Seorang lelaki membuka dan menutup acara dengan pantun-pantun indahnya. Ya, produk generasi baru dari Prudential yang dibicarakan pada hari ini juga dekat dengan pantun. Bahkan hadirin diminta menuliskan pantun pada secarik karton dan dipilih dua pantun terbaik yang diumumkan di penghujung acara.

Ibu Kamelia


Berkenalan Lagi dengan Prudential

“Investasinya makin lama makin jadi, proteksinya aman sekarang hingga nanti,”Bu Novi Imelda – Chief Investment Officer Prudential Indonesia melantunkan pantun Prudential. Prudential yang berbasis di UK ini sudah berpengalaman selama 157 tahun. Pada tahun 1999 Prudential melebarkan sayapnya ke Indonesia dan sekarang sudah menjadi market leader dalam bidang asuransi. Pada akhir tahun 2017, total aset Prudential sudah mencapai 81 triliun rupiah.

Pada akhir tahun 2016, Prudential mengadakan survei yang melibatkan banyak sekali nasabah, calon nasabah, dan tenaga pemasar. Tujuannya adalah untuk mengetahui mengapa seseorang membeli asuransi jiwa dan apa sebenarnya produk yang diinginkannya.

Ibu Novi Imelda 

Dari survei tersebut diketahui bahwa sebenarnya kebutuhan setiap orang beragam dan sesuai dengan tahapannya masing-masing. Mereka yang masih remaja, kuliah, selesai kuliah, baru mulai kerja, baru menikah, baru punya anak, baru pensiun, dan yang sudah pensiun mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda.

Nah, listening dan understanding yang dilakukan oleh Prudential melalui survei tadi membawa kepada terciptanya dua produk baru yaitu PRUlink Generasi Baru dan PRUlink Syariah Generasi Baru. Mengapa “generasi baru”? Apa bedanya dengan produk Unit Link yang lama?


Karena memberikan keleluasaan. Secara jangka panjang memberikan hasil investasi yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri. Selain itu yang beda dengan kami di saat ini adalah ‘PASTI DIKASIH LEBIH’, Bu Novi memberikan sedikit gambaran mengenai PRUlink Generasi Baru dan PRUlink Syariah Generasi Baru.

Tantangan bagi Prudential adalah menjadi lebih kompetitif lagi dalam hal pemasaran. Selain itu Prudential juga bertekad mewujudkan komitmen untuk meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Data dari survei terakhir yang diperoleh Prudential dari OJK menunjukkan bahwa literasi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah sekali, yaitu di bawah 30%. Dalam hal berasuransi, literasinya masih berkisar 15%.

Sheila Widya Nanda 

Inklusi keuangan masyarakat kita masih 62%, untuk asuransi masih 18%. Sementara target pemerintah pada tahun 2019 inklusi keuangan naik hingga 75%. Rendahnya literasi dan inklusi keuangan di negara kita menyebabkan masih banyaknya orang yang belum paham akan pentingnya proteksi serta investasi masa depan untuk kesejahteraan mereka.

Adalah tanggung jawab kita semua untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Khusus untuk media (saya kira blogger juga), Ibu Novi mengatakan bahwa media menjadi ujung tombak untuk komunikasi ke masyarakat yang lebih luas lagi.

Apa Saja yang Dikasih Lebih?


Nara sumber berikutnya: Sheila Widya Nanda – Product Development Manager Prudential Indonesiamenjelaskan lebih rinci mengenai PRUlink Generasi Baru dan PRUlink Syariah Generasi Baru. Ada 6 keunggulan dari kedua produk generasi baru ini:
  • PRUbooster Investasi – pertama kali di pasar, di mana nasabah mendapatkan tambahan alokasi investasi setiap tahunnya.
  • PRUbooster Proteksi. Dengan ini nasabah boleh memilih agar Uang Pertanggungannya (UP) meningkat setiap tahunnya tanpa perlu adanya pernyataan kesehatan.
  • Alokasi investasi terbentuk sejak hari pertama.
  • Nasabah memperoleh 2x nilai Uang Pertanggungan apabila terjadi meninggal dunia akibat kecelakaan.
  • Tidak ada biaya administrasi apabila menggunakan transaksi elektronik dan autodebit rekening, sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.
  • Beragam pilihan manfaat tambahan (riders) termasuk dua rider baru: PRUtotal & permanent disablement dan PRUcritical hospital cover. Keduanya memiliki opsi konvensional maupun syariah, serta dana investasi sesuai toleransi risiko nasabah.

Mengenal PRUlink Syariah Generasi Baru yang Unggul di Kelasnya

Launching PRUlink Generasi Baru dan PRUlink
Syariah Generasi Baru

Oya, perbedaan asuransi syariah dan konvensional adalah pada syariah prinsipnya adalah risk sharing sementara pada asuransi yang bukan syariah, prinsipnya adalah risk transfer. Risk transfer di sini, nasabah mentransfer risikonya kepada pihak perusahaan asuransi. Sedangkan risk sharing maksudnya adalah share risiko nasabah ke antar sesama peserta asuransi tersebut.

Pada PRUlink Syariah Generasi Baru, masing-masing peserta berkontribusi kepada peserta lain yang dimasukkan ke dalam dana kumpulan (dana tabarru’). Kalau terjadi apa-apa sehingga terjadi klaim, dananya diambil dari dana tabarru’. Kalau di akhir tahun dana tabarru’ sudah dikurangi dengan semua yang harus dikeluarkan dan masih ada sisa, sisa itu disebut surplus underwriting.


Perbedaan surplus underwriting pada PRUlink Syariah Generasi Baru dengan produk syariah lainnya di pasaran adalah Prudential memberikan 65% surplus underwriting kepada nasabah. Tidak ada asuransi sejenis yang memberikan sebesar ini kepada nasabahnya. Well, ini #PastiDIkasihLebih yang ke sekian dari Prudential.

Testimoni Nasabah

Bukan hanya menyimak presentasi dari Bu Novi dan Mbak Sheila, kami yang hadir juga menyimak penuturan dari Pak Sofyan – nasabah Prudential yang telah merasakan manfaat asuransi dalam menopang masalah kesehatan anaknya. “Masuk rumah sakit tanpa bawa uang sepeser pun,” ungkapan Pak Sofyan mengenai benefit yang pernah diterimanya.

Pak Sofyan (tengah)


Manfaat yang Saya Peroleh Sebagai Peserta Acara

Pak Sofyan mengaku dirinya bukanlah orang yang rajin menabung sehingga menjadi nasabah Prudential amatlah berarti baginya karena bisa sekaligus menabung dengan investasinya dan bisa meng-cover biaya kesehatan.

Puncak acara hari ini adalah peluncuran PRUlink Generasi Baru dan PRUlink Syariah Generasi Baru di Makassar yang ditutup dengan pengumuman peraih pantun terbaik. Nanie – kawan blogger dan salah seorang wartawan menjadi pemenangnya.

Bloggers berfoto dengan Ibu Ugus.
Sumber: www.abbyonety.com
Foto keluarga eh foto bersama. Sumber: www.abbyonety.com

Ini nih yang paling menarik bagi saya: acara ini menggiatkan pantun. Pantun dari kacamata saya adalah merupakan cara yang unik dalam berliterasi. Butuh kecerdasan tersendiri dalam menyusun kata-katanya sehingga tidak semua orang bisa melantunkannya. Sudah begitu, pantun merupakan bentuk kebudayaan Indonesia sejak jaman old.

Jujur saja, saya butuh energi ekstra untuk menyusun pantun karena tingkat kesulitannya berada di atas tingkat kesulitan membuat puisi. Yang jelas, saya senang. Hari ini bukan hanya mendapatkan penjelasan mengenai produk baru Prudential namun juga mendapatkan tambahan wawasan pengetahuan terkait literasi keuangan sekaligus diajak melestarikan pantun sebagai budaya bangsa. Two thumbs up buat Prudential Indonesia.

Makassar, 26 September 2018

#PRUlinkGenerasiBaru #PRUlinkSyariahGenerasiBaru #PastiDikasihLebih

Hal Terkait Terkait PBB Online dan Caranya

$
0
0

PBB Online dan Cara Menggunakannya- Zaman kini sudah semakin canggih, ya. Kini pekerjaan, tugas dan kegiatan manusia sudah sangat terbantukan dengan kecanggihan teknologi. Nah, salah satu kecanggihan teknologi yang dapat membantu manusia meringankan tugasnya adalah internet. Saat ini hampir semua orang di Indonesia sudah mengetahui apa itu internet. Anak-anak di pedesaan saja sudah tahu YouTube.



Terlebih di perkotaan, apa-apa dilakukan secara online melalui internet. Salah satunya adalah membayar PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) atau dikenal dengan istilah PBB online. Baguslah, ya, layanan publik di negara kita sudah mulai memanfaatkan teknologi.

Namun faktanya masih banyak masyarakat Indonesia yang bertanya-tanya tentang PBB online, terutama kalangan orang tua yang tinggal di pelosok daerah. Mereka belum mengerti bagaimana pembayaran pajak untuk objek berupa tanah dan bangunan yang dibayarkan setiap setahun sekali itu bisa dilakukan secara online.

Nah, istilah PBB online pastinya digunakan untuk merujuk suatu sistem pembayaran pajak bumi dan bangunan melalui onlineatau menggunakan teknologi internet. Lebih jauh bisa dilihat di halaman PBB online ini. Intinya, kita tidak perlu lagi keluar rumah, cukup ada koneksi internet dan kita pun bisa bayar PBB secara langsung menggunakan fasilitas teknologi internet.

Hukum dasar tentang PBB tertera pada Undang-Undang nomor 12 Tahun 1985 yang telah diubah dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 1994. Setelah itu, aturan mengenai perpajakan yang berkaitan dengan bumi dan bangunan sektor pedesaan dan perkotaan menjadi pajak daerah dengan dasar hukum tertera pada Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009. Undang-Undang tersebut berisi tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) Pasal 77-Pasal 84 tahun 2010.


Keuntungan Cek dan Bayar PBB Melalui Online


Ada beberapa keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan membayar PBB secara onlineberikut ini yang bisa membuat masyarakat memikirkan untuk sungguh-sungguh menggunakan cara daring ini;

1.     Fleksibel
Keuntungan paling utama cek dan bayar PBB online adalah sifatnya yang fleksibel. Artinya kita bisa melakukan pengecekan dan pembayaran di mana saja dan kapan saja, asalkan ada koneksi internet dan PC/laptop. Khusus untuk Anda yang sehari-hari disibukkan dengan pekerjaan akan sangat terbantu dengan hadirnya PBB. Anda tidak perlu cuti untuk melaksanakan kewajiban membayar pajak.
2.     Telah terintegrasi
Hampir sama dengan keuntungan yang pertama. Keuntungan kedua cek dan bayar PBB melalui online, Anda dapat melakukannya di mana saja dan tidak harus di kota tempat Anda berada. Karena sistem pembayaran seperti ini telah terintegrasi dengan data yang terdapat di kantor pajak. Jadi, jelas data informasi yang tertera pun valid, sehingga struk pembayaran yang Anda terima dari internet banking ataupun ATM juga valid.
3.     Proses cepat
Dengan Anda memanfaatkan fasilitas pembayaran PBB onlineyang telah disediakan oleh pemerintah ini, itu artinya Anda telah menghemat waktu. Faktanya Anda tidak perlu pergi ke kantor pajak, kemudian mengantre dan membayar pajak, Anda cukup duduk dan duduk dan melakukannya kapan saja dan dimana saja. Proses pembayaran PBB onlinepun cepat. Bahkan lebih cepat dari pembayaran PBB secara offline, karena telah menggunakan sistem yang canggih.


Bagaimana Cara Menggunakan PBB Online


PBB onlinetidak hanya membantu kita bisa membayar pajak yang berkaitan dengan bumi dan bangunan yang kita miliki, tetapi juga menggunakannya sebagai akses untuk mengecek PBB. Lewat aplikasi tersebut, kita dapat mengecek kapan masanya wajib membayar sampai dengan tanggal jatuh tempo. Hal ini tentu sangat membantu agar terhindar dari denda karena telat membayar.

1.     Cara Mengecek PBB Online
Berikut ini langkah-langkah cara mengecek PPB online melalui situs resmi yang difasilitasi oleh pemerintah Indonesia;

·       Masuk ke situs resmi
Langkah pertama cara cek PBB online adalah dengan masuk ke situs resmi. Anda perlu mengetahui situs resmi daerah Anda, karena setiap daerah memiliki alamat situs resmi masing-masing, seperti;
§  Jakarta; http://bprd.jakarta.go.id/pecarian-sppt-pbb/
§  Depok; http://pbb-bphtb.depok.go.id/
§  Bekasi; http://pbb.bekasikota.go.id/pbb
§  Bogor; http://pbb.kabbogor.net/login
§  Semarang; http://www.e-pbb.bapenda.semarangkota.go.id/
§  Makassar, bisa cek id aplikasi PBB Makassar APK (silakan browsing)
Untuk daerah di luar yang disebutkan di atas, Anda dapat mencari alamat situs PBB online melalui mesin pencari atau menggunakan Google.

·       Klik alamat situs
Setelah menemukan situs resmi, kemudian klik. Anda akan dibawa ke lama pengecekan pajak.
·       Masukkan Nomor Objek Pajak (NOP)
Selain NOP, masukkan pula tahun pajak. Sebelum informasi yang Anda cari muncul, Anda akan diminta untuk memasukan kode verifikasi terlebih dahulu. Setelah itu, baru informasi yang Anda inginkan akan muncul.




2.     Cara Membayar PBB Online
Tujuan utama diterbitkan PBB online adalah agar masyarakat Indonesia sadar kewajiban untuk membayar pajak dan agar kita juga mudah untuk menjalankan kewajiban tersebut, sehingga tidak telah dan terkena denda. Tentu hal ini akan sangat membantu kita semua untuk menunaikan kewajiban sebagai warga negara yang baik.

Untuk bisa melakukan pembayaran PBB online, kita perlu mengetahui situs resmi dan jumlah PBB yang harus dibayarkan. Kita dapat membayarnya melalui internet banking ataupun Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Hampir semua bank memiliki layanan internet banking yang termasuk di dalamnya fitur PBB. Tujuannya jelas untuk mempermudah nasabah dalam membayar PBB. Berikut ini dua pilihan cara membayar PBB online;
·       Pembayaran PBB melalui internet banking
Meskipun tiap bank mungkin akan berbeda, namun pada dasarnya sama. Langkahnya sangat mudah, yaitu cukup login, kemudian pilih fitur “Pembayaran”, lalu pilih fitur “PBB”.
·       Pembayaran PBB melalui ATM
Berikut ini langkah-langkah dalam melakukan pembayaran PBB melalui mesin ATM;
§  Masukkan kartu ATM Anda, berikut PIN
§  Pilih menu “Pembayaran”, kemudian pilih “PBB”
§  Masukkan NOP dan tahun pembayaran PBB
§  Tekan “Bayar”
Sebelum Anda menekan kata “Bayar”, sebaiknya Anda perlu mengecek kembali kebenaran informasi yang akan tertera di layar ATM setelah Anda memasukkan NOP dan tahun pembayaran PBB. Pastikan semua informasi yang disajikan semua telah benar, seperti objek pajak, tagihan dan nama wajib pajak. Jika telah selesai, jangan lupa untuk menyimpan struk pembayaran PBB untuk digunakan sebagai bukti.



PBB online adalah salah satu terobosan fasilitas canggih yang dibuat oleh pemerintah untuk memudahkan warga masyarakat Indonesia dalam menjalankan kewajibannya sebagai wajib pajak untuk bumi dan bangunan. Selain membayar warga negara Indonesia yang terkena wajib pajak juga dapat mengecek status PBB-nya di situs resmi. Bahkan selain banyak menguntungkan dari kalangan warga masyarakat yang ingin menunaikan kewajibannya membayar pajak, pembayaran PBB onlinejuga membantu pihak Dirjen Pajak. Sudah pernah menggunakan cara ini, Bu, Pak?

Makassar, 6 Oktober 2018



Harapan untuk Bangkit dari Gempa Donggala

$
0
0
Harapan untuk Bangkit dari Gempa Donggala - Sekarang sudah hari kesepuluh pasca tsunami, gempa, dan fenomena lukuifaksi di Sulawesi Tengah. Berita-berita menunjukkan perkembangan dalam penanganan korban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Pasar tradisional di Palu sudah mulai beroperasi. Arus eksodus sudah berdatangan ke wilayah-wilayah yang dituju. 

Serah-terima di RSUD Daya. Foto: dari Endang. 

Ada yang ke Gorontalo, ke pulau Jawa, ke Kalimantan, ke beberapa daerah di Sulawesi Selatan, dan lain-lain. Selain di Kabupaten Donggala yang merupakan pusat gempa, kerusakan terberat juga terjadi di Kabupaten Sigi dan Kota Palu. Kabar terakhir yang saya dengar, ada 60.000 orang eksodus dari Palu dan 10.000-nya ke Makassar. Di antara berita-berita itu ada berita-berita tentang mereka yang kehilangan karib dan kerabatnya.

Yang Sakit dan Butuh Bantuan

Hari Kamis lalu saya membantu menyampaikan bantuan dari sekelompok orang untuk korban yang berada di Rumah Sakit Umum Daya. Para dermawan ini merespon sebuah pengumuman yang menginformasikan mengenai barang-barang yang dibutuhkan para pasien dan keluarganya yang berada di RSUD Daya.

Bersama Endang (istri dari adik iparnya adik saya), saya bergerak menuju RS Daya. Di sana sudah ditunggu oleh Dokter Wahyuni di depan rumah sakit. Dokter Wahyuni menjelaskan bahwa di RSUD Daya ada 70 pasien yang berasal dari Palu beserta keluarga mereka. Kurang lebih tambahan di rumah sakit itu lebih dari 100 orang.

Semua ruangan yang bisa dipergunakan untuk sementara difungsikan untuk menampung mereka. Di bagian depan dan samping rumah sakit dibuka loket penerima bantuan makanan dan pakaian/barang kebutuhan pasien dan keluarganya.

Sebelum diserahkan di RSUD Daya. Di sebelah kiri itu
loket penerimaan bantuan. Foto: Endang.

“Banyak yang bawa makanan ke sini ya, Ni?” tanya saya ketika melihat tumpukan dos makanan di bagian depan sebuah ruangan di sisi depan rumah sakit.

“Iya, tiap hari ada yang datang bawa makanan ke sini,” jawab Dokter Wahyuni.

Alhamdulillah urusan serah-terima bantuan selesai dengan cepat. Sayangnya saya tidak bisa menengok ke tempat para pasien pengungsi berada karena Endang bawa anak kecilnya, tidak mungkin kami bisa masuk ke dalam. Di samping itu saya ingin menjenguk seorang kerabat yang juga menjadi korban gempa di rumah sakit lain.

Musibah Menjadi Perekat Kekerabatan

Dalam perjalanan pulang, saya minta diturunkan di depan PCC (Private Care Center) yang terletak di jalan masuk kampus Universitas Hasauddin, dekat pintu 2. Rupanya Kak Ais – keluarga dari Palu yang hendak saya jenguk bukan di PCC dirawat seperti informasi yang saya terima, melainkan di gedung PJT (Pusat Jantung Terpadu) yang letaknya bersebelahan dengan PCC. Untungnya ada penghubung dari lantai 3 PCC ke lantai 3 PJT jadi saya tidak perlu berjalan jauh untuk ke gedung sebelah.


RS Wahidin Sudirohusodo adalah tujuan awal Kak Ais. Sudah terlalu banyak pasien dari Palu yang dirawat di sana. Hingga tulisan ini saya buat sudah 105 orang dirawat di sana. Rumah sakit utama rujukan para pasien dari Indonesia timur yang letaknya di seberang PCC itu tidak bisa menampung semua korban yang harus dirawat di rumah sakit itu sehingga PJT yang seharusnya untuk pasien jantung saja dibuka untuk korban gempa Palu di lantai 3 dan 4.

Alhamdulillah bisa ketemu dengan Kak Ais, istri, dan anaknya. Terakhir bertemu Kak Ais saya masih sangat kecil. Musibah ini rupanya sekaligus menjadi ajang silaturahim kami. Saya jadi bisa mengenal lebih dekat keluarganya.

Kak Ais sudah operasi tangan tanggal 1 Oktober. Tangannya tertimpa pintu yang jatuh saat gempa. Mbak Yuni – istri Kak Ais cerita, saat gempa dan tsunami terjadi usai maghrib, dia sendirian di dalam rumah sementara Kak Ais menghadiri taklim. Mereka tinggal berdua saja di Kota Palu karena anak-anaknya sedang berada di kota lain.

Usai guncangan dahsyat, Kak Ais mengungsi ke daerah gunung karena tidak memungkinkan untuk langsung pulang. Sementara istrinya tetap di rumah mereka. Rumah mereka terbagi dua bagian, bagian depan terbuat dari kayu berbentuk rumah tradisional berkamar dua dengan tiang yang cukup tinggi sementara bagian belakangnya terbuat dari batu. Rumah kayunya bertahan, tidak apa-apa usai kejadian besar itu sementara bagian yang terbuat dari batu rusak.

“Seperti dikocok-kocok. Goyangannya bukan lagi atas-bawah tapi atas-bawah-depan-belakang,”Mbak Yuni menggambarkan kepada saya seperti apa rasanya guncangan dahsyat yang dirasakannya di Kota Palu. Mbak Yuni juga bercerita, dari dalam tanah di sekitar perumahan mereka muncul lumpur yang membuat tanah di situ menjadi lembek.

Ngeri membayangkanya. Gempa berukuran 3,5 skala Richter saja yang juga mengguncang Sorowako – kota domisili adik saya terbilang keras, apalagi yang dekat dengan pusat gempa sebesar 7,4 SR!

Lobby PJT siang itu.

Selama semalaman Mbak Yuni terpisah dengan suaminya. Pasti mencekam keadaan malam itu karena suaminya tak ada dan listrik mati total. Suaminya pulang ke rumah pada pagi harinya dengan keadaan memprihatinkan karena semalaman Kak Ais tidur seadanya di hamparan bumi.

Selama hampir sejam saya berada di bilik Kak Ais, terdengar suara jeritan dan raungan dari bilik sebelah.  Suara itu milik seorang bocah berusia 10 tahun yang kakinya hampir putus. Ketika kejadian dahsyat itu berlangsung, kaki anak itu tertindis lemari yang jatuh. Ibundanya menariknya sekuat tenaga dari himpitan lemari yang mengakibatkan kakinya luka parah. “Kelihatan tulangnya,” Mbak Yuni melukiskan keadaan anak tersebut.

“Apa setiap saat dia menangis seperti itu, Mbak?”

“Tidak. Hanya saat mau diganti perbannya.”

Ya Allah, teriris-iris perasaan saya mendengar jeritan anak itu. Pasti sakit sekali kakinya. Saya pernah mengalami kuku jempol kaki terlepas satu dan rasanya sakit sekali. Bagaimana pula yang kakinya hampir putus? 😭

Yang Berduka dan Mengungsi

Kakak sepupu (keponakan langsung ibu saya) yang sempat saya singgung sedikit pada tulisan berjudul Empati untuk Gempa Donggala,selama berhari-hari tidak bisa dihubungi. Ibu saya berkali-kali minta saya meneleponnya. Antara saya tahan-tahan dan berusaha mengabulkan permintaan Ibu. Saya coba juga menelepon Kak Sri berkali-kali tetapi tetap saja tidak bisa dihubungi, mau itu pagi ataupun malam. Infrastruktur telekomunikasi memang belum membaik di sana.

Di satu sisi, saya menahan diri untuk meneleponkan karena saya tak mau Ibu menangis ketika berbicara dengan Kak Sri. Saya kenal baik ibu saya, beliau bukanlah orang yang bisa menahan perasaannya. Sudah sering kejadian, di saat seharusnya menahan tangis menghadapi keluarga yang lagi punya masalah, beliau malah menumpahkan tangisnya di depan yang bersangkutan. Kan jadi tidak enak.

Kondisi kediaman warga di Petobo. Foto: Saifal/INA,
dari pilarindonesia.com

Tapi akhirnya pagi ini saya coba lagi menelepon Kak Sri. Eh, alhamdulillahnada sambung terdengar mulus. Kemarin-kemarin tak ada nada sama sekali. “Kami dalam perjalanan menuju Makassar. Sekarang sudah di Maros,” usai menjawab salam saya Kak Sri menjelaskan keberadaannya.

Saya segera memberikan ponsel kepada Ibu dan ikut mendengarkan percakapan mereka dengan meng-on-kan speaker. Dugaan saya terbukti, selama beberapa menit Ibu menangis keras. Duh.

Kak Sri bersama anak, menantu, dan cucu-cucunya melalui jalan darat menggunakan mobil pribadi mereka. Bersyukur saat gempa mereka mengungsi ke rumah ibunya di Dolo yang terletak di Kabupaten Sigi. Kabupaten Sigi merupakan wilayah yang rusak berat namun rumah ibunda Kak Sri masih bisa menampung Kak Sri sekeluarga beserta para pengungsi dari sekeliling mereka.

“Sudah bau mayat di mana-mana di sana, anaknya Febi sudah sakit, dan Zamil mau melanjutkan di Unhas,” Kak Sri menjelaskan kondisi cucunya (anak dari Febi) dan anak keduanya Zamil yang hendak melanjutkan kuliahnya di Fakultas Kedokteran Unhas.

Kak Yeni – kakak dari Kak Sri tidak ikut bersama mereka. Menantu Kak Yeni meninggal dunia saat gempa terkena serangan jantung (memang almarhum sedang menderita sakit jantung). Karena almarhum menantunya orang Surabaya maka Kak Yeni beserta anak dan cucunya meninggalkan Palu menuju Surabaya.

Evakuasi jenazah. Sumber: Liputan6.com

Dari suaranya, terdengar Kak Sri terbatuk-batuk. Memang lebih baik mereka meninggalkan Palu saja dulu. Febi baru melahirkan dua bulan lalu. Kasihan juga kesehatannya dan bayinya kalau masih berada di sana.

Syukurnya, rumah Kak Sri di Kota Palu tidak roboh hanya rusak di bagian terasnya. Mudah-mudahan kelak, setelah situasi dan kondisi lebih kondusif, mereka bisa kembali lagi dan membereskan segala sesuatunya di Palu. Mohon doanya, ya agar semua warga dan tempat yang terimbas gempa, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah bisa bangkit dan beraktivitas kembali secepat mungkin.

Makassar, 7 Oktober 2018

Baca juga tulisan sebelumnya:


Hantu Sponge Bob

$
0
0
Betapa kagetnya Mama ketika melihat-lihat akun-akun yang di-follow-nya di Instagram, Mama mendapati ada kurang lebih 25 akun pecinta Sponge Bob di situ. Ada akun berbahasa Inggris dan juga berbahasa Indonesia. Ada pula yang menggunakan bahasa yang dipakai di Eropa. Akun-akun itu ada yang menggunakan nama Sponge Bob, Squid Ward, Patrick, Bikini Bottom, dan nama-nama lainnya yang identik dengan film kartun itu.


Seketika Mama langsung unfollow semua akun tersebut. Tapi Mama tak tahu apakah dia sudah menyapu bersih semua akun berbau Sponge Bob itu atau tidak. Mama berharap semoga saja tindakan yang dilakukannya sudah cukup untuk saat itu. Dua puluh lima akun sudah banyak sekali.

Tertuduhnya di antara anak-anak Mama hanya satu: si bungsu Afyad. Memang dia yang baru saja menggunakan HP Mama. Biasanya sih dia tak menggunakan internet. Namun kali itu dia ikut bermain internet dengan akun Instagram Mama karena Mama sedang tethering internet dari HP ke laptop. Biasanya dia cukup bermain dengan aplikasi foto dan video di HP Mama karena Mama memang melarangnya menggunakan kuota internet. Kali ini kebablasan karena Mama sedang menggunakan internet dan si bungsu sibuk melihat-lihat Instagram sekaligus follow akun-akun yang disukainya.


Mama sebenarnya agak ragu, apakah cukup dengan unfollow dia membebaskan akunnya dari semua akun berbau Sponge Bob itu. Rupanya tidak, saudara-saudara. Hanya selang 2 atau 3 hari kemudian, akun-akun itu kembali menghantui Mama hahaha. Seperti digentayangi Hantu Sponge Bob saja rasanya.

Mama harus bersih-bersih Instagram karena akunnya juga digunakan untuk sesekali menerima job. Terlalu banyak yang di-follow tidak baik bagi kredibilitas akun Mama. Anak-anak memang belum mengerti ya, makanya Mama harus segera bertindak. Boleh saja sih sesekali bermain dengan HP Mama tapi mereka juga harus tahu kalau HP Mama bukanlah milik mereka. Mereka hanya diberikan “hak guna pakai” seperlunya.

Sepertinya satu-satunya cara adalah dengan memblokir Hantu Sponge Bob dari akun Mama, ya. Tidak mungkin semuanya, sih. Sebagian besar saja. Cuma, itu ya … lumayan memakan waktu juga untuk memblokirnya satu per satu hahaha. Ah, sudahlah, unfollow  saja dulu sembari diblokir sedikit-sedikit, ya.


Makassar,  10 Oktober 2018

By the way, Mama tak sendiri, beberapa mamak lain ada yang tiba-tiba akunnya penuh dengan Kpop, ada juga yang penuh dengan anime Jepang. Mamak-mamak yang baca ini mengalami jugakah?


Butuh Sumber Inspirasi Desain Web? Kunjungi 10 Website ini

$
0
0

Buat mereka yang biasamembuat desain website, pasti membutuhkan banyak inspirasi agar memperoleh ide-ide cemerlang. Salah satu cara mendapatkan ide adalah dengan mengunjungi website-website terbaik guna memperoleh inspirasi tentang bagaimana desain website yang bagus, menarik, unik, dan beda dari website lainnya. Oleh karena itu, nanti saya coba share(dengan bantuan teman), rangkuman daftar 10 contoh website terbaik untuk sumber inspirasi desain web, ya.

Sumber inspirasi untuk mendesain web bisa saja muncul setelah melihat desain orang lain yang diamati, halini lantas menghasilkan ide sendiri yang lebih brilian.Sama halnya dalam menulis, sih. “Rumus umumnya”: ATM – Amati, Tiru, Modifikasi.Nah, mungkin yang menjadi pertanyaan adalah dari sekian banyak website yang bertebaran di dunia maya, di mana kita bisa menemukan website yang bisa dijadikan bahan inspirasi tersebut?
Well mengenai hal tersebut jangan khawatir karena seperti yang telah saya sampaikan di awal, saya dibantu teman saya merangkum dan mempersiapkan 10 contoh website unik dan terbaik yang bisa menjadi sumber inspirasi desain web anda.
Kami menyediakan cukup banyak contoh website agar anda bisa mendapatkan beragam inspirasi yang bisa menambah sudut pandang anda tentang desain web sehingga memunculkan kreativitas yang “out of the box” nan orisinil. Berikut ulasannya!


Desain website yang menarik membuat pengunjung betah

10 Contoh Website yang bisa menjadi sumber inspirasi desain web


 

1. Crayon.co

Crayon.co merupakan salah satu mesin pencari desain web yang paling lengkap di masa kini. Dengan mengunjungi Crayon.co, anda bisa mencari desain website berdasarkan berbagai macam kategoti yakni sesuai laman, industri, CMS, level traffic dan berbagai macam kategori lainnya.
Website ini juga memiliki fitur “Inspire” yang menyediakan sumber inspirasi desain web bedasarkan Crayon Score, waktu update, popularitas serta jumlah traffic. Fitur ini bisa anda akses dan nikmati secara gratis dengan hanya perlu melakukan register.
Selain itu ada juga fitur “Blink” yang memperlihatkan website yang didesain ulang. Atau secara mudahnya, fitur ini memperlihatkan efek before and after. Ya, fitur ini memperlihatkan sebelum dan sesudah website didesain ulang.

2. Awwards


Awwwards merupakan tempat yang menampilkan berbagai website dengan desain terbaik yang dikumpulkan lalu diberi nilai dengan sistem vote oleh para membernya sehingga rating dari desain web tersebut ditentukan oleh banyaknya orang yang suka desain tersebut.
Website ini sangat cocok bagi anda untuk menemukan inspirasi desain website karena dengan sistem voting ini membuat penilaian terhadap desain website ini lebih terlihat natural dan fairsehingga anda bisa tahu konsep desain mana yang lebih disukai mayoritas netizen.
Ingin dinilai oleh netizen? anda bisa mendaftarkan website anda untuk dinilai dan menjadi salah satu sumber inspirasi desain web bagi orang lain. Namun sebelum ditampilkan di Awwwards, website anda akan di-review terlebih dahulu dong kelayakannya.

3. FWA (Favorite Website Awards)

FWA atau Favourite Website Award adalah sebuah website yang memberi penilaian terhadap berbagai website yang bagus di seluruh dunia dan memberikan award atau penghargaan kepada website tersebut berupa site of the days, site of the month dan penghargaan lainnya. Anda juga bisa loh mengirimkan URL website anda untuk dinominasikan.
Sebagai sebuah ajang pemberi penghargaan bagi setiap website, sudah pasti anda bisa memperoleh berbagai inspirasi untuk desain website anda di FWA ini. Karena website yang masuk FWA, pastinya adalah website yang memiliki desain bagus, unik dan keren.

4. Webby Awards

The Webby Awards diselenggarakan oleh International Academy of Digital Arts and Sciences (IADAS). Sebenarnya The Webby Awards memberikan penghargaan untuk berbagai kategori, dari aktor hingga designer. Salah satu penghargaan yang diberikan adalah website terbaik dengan berbagai kategori.
Disini sumber inspirasi desain web bagi anda dijamin akan berlimpah, karena penghargaan ini pasti berisi dan mengumpulkan berbagai desain web yang terbaik sehingga bisa memicu kreativitas anda untuk mengembangkannya.



5. CSS Design Awards

Sama seperti dua ajang penghargaan diatas, CSS Design Awards merupakan platform pemberian penghargaan untuk desain web dari freelance designer, studio, atau agensi yang berskala internasional.
Penghargaan yang diluncurkan pertama kali pada tahun 22010 ini cukup bergengsi karena dinilai oleh para juri professional di bidang desain website. Nominasi dan pemenang design website terbaik bisa anda pantau di situs CSS Design Awards. Terdapat tiga kategori pemenang yakni Winner of the Day (WOTD), Winner of the Month (WOTM) dan Winner of the Year (WOTY)
Melalui CSS Design Awards, anda bisa memperoleh inspriasi desain website yang dijamin keren karena telah dinilai oleh juri professional secara langsung.

6. One Page Love

One Page Love adalah tempat dimana berbagai website dengan satu halaman terbaik dikumpulkan untuk memberikan inspirasi bagi karya desain anda. Ada banyak sekali desain web dengan kategori dan keunikannya tersendiri.
Seperti situs web yang memberikan inspirasi lainnya, One Page Love akan menambah sudut pandang anda tentang desain website yang bagus dan unik. Selain itu website ini juga memungkinkan anda untuk mendaftar dan mensubmit website anda.

7. Little Big Details

Little Big Details (LBG) sangat cocok bagi anda yang ingin mendapat inspirasi tentang desain detail di website anda. Website ini dibuat oleh Floris Dekker yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai sumber inspirasi terbaik untuk meningkatkan pengalaman user website. Jadi jika anda butuh inspirasi desain detail sebuah website, jangan ragu mengunjungi situs ini.


Little Big Detail khusus untuk desain detail wesbite

8. UI Parade

Sama seperti Little Big Details atau LBG, UI parade akan memberikan inspirasi pada anda tentang desain detail dari sebuah website seperti form log in, form sign up, icon, navigasi, search box dan bermacam detail lainnya. Jadi langsung saja kunjungi UI Parade bagi anda yanng sedang stuck dalam menata detail website anda.

9. Bestwebsite.Gallery

Best Website Gallery merupakan suatu website yang menyediakan berbagai sumber inspirasi untuk desain web terbaik. Sama seperti website sumber inspirasi desain web lainnya, melalui situs ini anda juga bisa memberikan voting untuk desain web yang menurut anda paling bagus.

10. Pinterest

Siapa yang tidak mengenal Pinterest? Ya media sosial yang  satu ini memang kerap kali digunakan sebagai pemberi inspirasi untuk para pekerja di bidang kreatif. Karena disini tersedia berbagai konten yang akan menumbuhkan kreativitas anda.


Pinterest sumber inspirasi

Hal ini berlaku juga untuk web design. Anda hanya perlu mengetik kata kunci web design di kolom pencarian, anda akan menemukan banyak inspirasi desain website. Anda juga bisa menyimpan inspirasi design anda dengan klik fitur pin yang disediakan.
Nah itu dia 10 contoh website sumber inspirasi desain web. Setelah membuat desainnya, jangan lupa membeli domain dan hosting di IDwebhostcom. Karena hanya di sini anda bisa membuatnama domain yang unik dan murah! Salah satu contoh pengguna domain dan hosting IDwebhost adalah Liseum.com yang websitenya cukup unik dan menarik.

Makassar, 12 Oktober 2018

Alat Kesehatan untuk Korban Gempa Donggala

$
0
0
Kalau bukan karena dokter bedah ortopedi ini: Dokter Andi Nusawarta– kawan sekelas saat SMA, saya kira tidak akan terpikir bagi kami – alumni kelas Fisika 2 angkatan 1992 untuk menyumbang dalam bentuk alat-alat kesehatan bagikorban gempa Donggala.


Pak Dokter yang memberikan ide itu menawarkan kami untuk bergabung dengan Dokter Andi Fondation– yayasan yang didirikannya supaya bisa memberikan bantuan yang lebih signifikan kepada para korban gempa yang mengalami cedera dan trauma karena gempa bumi pada sistem muskuloskeletalnya.

Sistem muskuloskeletaladalah sistem penopang bentuk badan dan pergerakan tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini.


Nah, korban seperti ini relatif banyak setelah gempa bumi berkekuatan besar. Salah satu di antaranya adalah keluarga saya dan seorang bocah yang pernah saya ceritakan pada tulisan berjudul Harapan untuk Bangkit dari Gempa Donggala.

Baru pada tanggal 7 malam lalu ada kabar dari Prof. Idrus Paturusi melalui Dokter Andi, kapan tepatnya kami bisa berkunjung ke RS Unhas untuk menemui Prof. Idrus. Kabarnya, kami akan diterima oleh pak profesor antara pukul 9 – 12, pada tanggal 8 Oktober. Karena informasinya mendadak maka tak banyak anggota grup yang bisa hadir. Saya datang bersama Rina, Nine, Hendra, dan tentu saja pak dokter kawan kami yang biasa disapa Cua.

Dokter Jainal dan Dokter A. Nusawarta

Kami berempat menunggu Dokter Cua di gedung rumah sakit Unhas yang terletak di sisi kanan gedung PCC (Private Care Center) dan PJT (Pusat Jantung Terpadu). Dari kafetaria, kami berpindah ke lantai 3, menuju ke tempat yang kata dokter Cua merupakan tempat pertemuan yang telah ditentukan oleh Prof. Idrus Paturusi.

Namun di sana kami hanya menemui ruang-ruang perawatan. Dua orang yang mengenakan jas dokter mengatakan tak ada ruangan Prof. Idrus di situ. Aih rupanya kami salah gedung. Gedung yang dimaksud Prof. Idrus adalah gedung yang terletak di sisi kanan RS Wahidin Sudirohusodo. Gedung itu merupakan gedung rumah sakit pertama yang dapat dicapai dari arah jalan Perintis Kemerdekaan.

Serah-terima

Gedung tempat pertemuan disebut sebagai “Gedung A”. Di sanalah tempat Prof. Idrus berkantor. Di gedung itu ada ruangan-ruangan yang dijadikan ruang pertemuan. Kalau di gedung yang kami datangi pertama kali itu hanya ada kamar-kamar perawatan, poliklinik, dan fasilitas lain penunjang operasional rumah sakit.

Alat kesehatan ini mirip gerendel, ya 🙍

Well, sekarang ini, mencari tempat di rumah sakit di kawasan Universitas Hasanuddin harus mengantongi informasinya yang detail karena sudah ada 5 gedung rumah sakit di sana. Kalau zaman saya kuliah dulu – di tahun 90-an, baru ada satu rumah sakit saja, yaitu RS Wahidin Sudirohusodo. Lumayanlah, kami berjalan kaki dari gedung belakang ke gedung depan. Sekalian olahraga haha.


Tak begitu sulit menemukan ruangan tempat Dokter Andi Nusawarta menunggu kami walaupun dia tak menjawab telepon. Di salah satu ruangan di lantai 3, kesejukan air conditioner cukup menghibur kami yang habis berkeringat-keringat usai berolahraga ringan.

Di atas sebuah meja besar yang dikelilingi kursi-kursi beroda, ada peralatan kedokteran ortopedi yang sekilas wujudnya mirip gerendel. Eh bukan gerendel tapi mirip engsel pintu. Ternyata itulah external fixator dalam beberapa ukuran. Ada yang besar dan ada yang kecil. Orang awam biasa menyebutnya “pen”, merupakan penyangga di bagian tubuh manusia ketika terjadi patah tulang.


Wuah, memperhatikan barang-barang itu membuat saya merasa merinding-merinding gimanaa gitu karena membayangkan barang-barang itu ada di dalam tubuh saya. Sementara bendanya tidak ringan. Katanya ada beberapa macam juga yang seperti itu. Yang paling ringan terbuat dari titanium dan harganya mahal. Harga satu set-nya yang dari titanium itu bisa mencapai 12 juta rupiah! Kalau yang ini tidak sampai segitu harganya namun tentunya bisa juga dipergunakan.

Selama menunggu Prof. Idrus, Dokter Jainal – salah seorang dokter ahli bedah ortopedi RS Unhas menemani kami mengobrol. Temanya apa lagi kalau bukan seputar gempa Donggala dan para korbannya. Intinya ya, banyak bahan pelajaran penting dari kejadian luar biasa itu, sekalian buat bahan introspeksi diri kami juga.

Prof. Idrus Paturusi (duduk)

Saat Prof. Idrus tiba, kami berpindah ke sebuah ruangan yang lebih besar. Ada deretan meja berformasi nyaris lingkaran dengan kursi-kursi beroda di sekelilingnya. Saat kami sedang ngobrol, 3 orang ibu dari Komunitas Ibu Cerdas Indonesia wilayah Sulawesi Selatan ikut bergabung. Komunitas ini diprakarsai Ratih Sanggarwati dan merupakan komunitas yang bergabung dengan yayasan yang didirikan Dokter Andi Nusawarta dalam memberikan bantuan alat kesehatan kepada korban Gempa Donggala.

Prof. Idrus menyampaikan, sudah sekira 200 korban Gempa Donggala dioperasi di RS Wahidin. Korban cidera dari Palu sudah tidak akan diarahkan ke RS Unhas lagi melainkan para tenaga medis dari Unhas yang akan ke lokasi bencana secara bergantian[1].


Palu sudah mulai bangkit. Prof. Idrus menyarankan berikut-berikutnya kalau hendak menyumbang lagi, arahkan ke dapur-dapur umum yang bertebaran di seantero lokasi bencana. Bisa datang ke sana langsung untuk memberikan bantuan agar paham keadaan di sana. Bantuannya berupa uang saja karena toh pasar tradisional sudah mulai beroperasi.

Kami menyimak penuturan Prof. Idrus seputar manajemen bencana. Bagaimana membenahi 70.000 rumah yang rusak tidak bisa dalam tempo hanya sepekan. Ada berbagai masalah di sana, masalah air, lingkungan, MCK, kesehatan, dan sebagainya yang butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikannya.


Cukup lama juga kami berbincang dengan Prof. Idrus. Eh bukan kami, sih. Saya cuma mendengar pembicaraan para dokter ini hehehe. Yang jelas, pengalaman ini menarik bagi saya. Sebagai alumnus UNHAS, tentu saja saya kenal nama besar Prof. Idrus Paturusi yang pernah menjadi orang nomor satu di UNHAS.

Nama beliau juga sering saya dengar dari suami yang pernah ikut berlatih kempo beberapa kali di kediaman beliau. Di Makassar ada grup latihan kempo yang anggotanya “para sesepuh”, bertempat di tempat tinggal Prof. Idrus Paturusi. Pak suami merupakan peserta termuda dalam grup itu (tapi sekarang suami saya tak di situ lagi latihannya). Dari pak suami juga saya dengar kalau Prof. Idrus ini orang yang senantiasa gerak cepat jika ada bencana besar terjadi di negara kita. Nama besar beliau adalah alasan kuat bagi saya untuk ikut dalam rombongan kecil ini.

Dudi sang pelari menyempatkan berkumpul di sini.

Pertemuan di salah satu ruangan pada bagian Bedah Ortopedi RS Unhas hari itu harus berakhir. Saya dan kawan-kawan meninggalkan area Universitas Hasanuddin pukul 12 lewat. Namun kebersamaan kami belum berakhir, dong. Pak Dokter Cua mengajak kami makan siang di rumah makan miliknya: AROMA PALOPOjalan Lanto Daeng Pasewang. Sekaligus reuni kecil-kecilan kelas Fisika 2 angkatan 92 SMAN 2 Makassarjuga.

Sembari menikmati kapurung, palumara lamuru, ikan goreng rica, perkedel jagung, perkedel ikan mairo, lawa, dan ongol-ongol, kembali memori masa lalu berputar di antara kami. Bukan karena tidak bisa move on, ya Gaes. Yang namanya reuni di mana-mana itu ya pastinya membahas cerita masa lalu.

Kapurung. Foto: Hendra.
Ongol-ongol. Foto: Hendra.

Tentunya ada pula cerita masa kini, termasuk tentang kantor baru Dokter Andi Fondation yang terletak di lantai 2 rumah makan Aroma Palopo. Dokter Andi memperlihatkannya kepada kami sebelum kami bergantian menunaikan shalat zuhur di mushola yang juga terletak di lantai 2 gedung itu. Alhamdulillah, hajat ke rumah sakit Unhas sudah tertunaikan, kebersamaan kami hari itu ditutup dengan makan siang bersama yang lezat.

Makassar, 15 Oktober 2018


Baca juga cerita reuni SMA saya yang ini, ya:




[1]Dari berita malam di Celebes TV saat saya menuliskan ini (pada tanggal 15 Oktober 2018), dikatakan bahwa RS Wahidin masih akan terus menerima pasien korban Gempa Donggala sampai batas waktu yang belum ditentukan. Saya belum tahu bagaimana koordinasi RSWS dan RS Unhas mengenai hal ini.

Bukan Sekadar Nara Sumber INSPIRASI di Fajar TV

$
0
0
Pada tanggal 3 September pagi, seorang gadis bernama Putri menghubungi saya secara personal dan mengatakan bahwa Fajar TV berminat mengundang saya untuk menjadi nara sumber pada talkshow pada rubrik INSPIRASI.


Yang mulanya Putri berkabar bahwa saya akan dihubungi lebih lanjut untuk kepastian kapan shooting-nya, tiba-tiba lepas zuhur dia menghubungi lagi dan mengatakan bahwa saya diundang untuk menghadiri shooting yang disiarkan secara live pada sore itu juga.

Alhamdulillah waktunya pas dengan waktu saya dan pak suami, saya menyanggupi untuk hadir di studio Fajar TV di Graha Pena untuk acara yang tayang pada pukul 5 sore. Bersyukur, ini pengalaman wawancara televisi yang kesekian jadi saya merasa lebih santai. Saya sudah tahu persis bahwa saya pasti bisa menjawab semua pertanyaan yang akan diajukan oleh host acara.


Seperti biasa, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seputar kegiatan menulis dan latar belakang saya. Saya merasa excited karena saya bisa sekaligus menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa ngeblog itu bukan sekadar menulis. Ada banyak hal lain yang blogger lakukan, dapatkan, atau akibatkan dari kegiatan menulis itu.

Hampir sejam lamanya saya berada di dalam ruang rekam,
rasanya belum semua yang ingin saya katakan terungkapkan.
Namun demikian lumayanlah, sebagiannya sudah terkatakan.
Secara singkat, saat itu saya bukan sekadar nara sumber,
melainkan juga ingin menyampaikan point-point berikut ini:

1. Menulis itu bukan perbuatan yang sekadarnya saja.

Menulis itu bisa melelahkan, lho. Kelihatannya kami tak capek karena duduk terus di depan laptop, ya?

Ketahuilah kawan, usai membuat tulisan panjang, apalagi kalau bahannya berat, saya bisa lapar berat seperti habis bekerja berat, lho! Kalian mungkin melihat kami seolah diam-diam saja, “hanya enak-enak” menggerakkan jari, ya? Tapi otak kami bekerja mengumpulkan dan mengolah bahan, lho dan prosesnya tak sesederhana kelihatannya. Menulis itu pekerjaan otak. Namun menyenangkannya, menulis adalah pekerjaan hati juga, makanya bagi kami, menulis itu rasanya seperti sedang bersenang-senang saja.

Nah, salah satu manfaatnya adalah menulis itu bikin diri merasa rileks. Di samping itu bisa  melatih diri berkomunikasi secara tulisan maupun lisan. "Apapun jurusan yang kamu ambil, menulis tetaplah penting," kata Profesor Rando Kim dari Korea (baca selengkapnya mengenai ulasan buku berjudul Time of Your Life: Bagimu Masa Muda Hanya Sekali karya Prof. Rando Kim di tulisan berjudul Masa Muda Hanya Sekali, Manfaatkan atau Kau Akan Merugi).

2. Ibu yang menulis bukanlah sekadar menulis.

Para mamak, ketahuilah, hal-hal kecil yang ada di sekitar kalian, yang kalian lakukan, pikirkan, dan rasakan itu bisa saja menjadi pencerahan buat mamak-mamak lainnya. Maka jangan remehkan kegiatan menulis, minimal itu di media sosial. Gunakan media sosial untuk mengedarkan hal-hal baik.


Sikap antipati atau bahkan mom’s war bisa diredam atau dihentikan dengan menulis. Dengan pemilihan kata yang baik, kubu ibu yang bekerja di sektor publik bisa memberikan pencerahan kepada kubu ibu yang tidak ingin bekerja di sektor publik dan yang hanya ingin menjalani perannya sebagai ibu rumah tangga tanpa embel-embel apapun.

Begitu juga sebaliknya, ibu yang tinggal di rumah, bisa memberikan pencerahan dengan kata-kata yang baik kepada mereka yang tidak memilih tinggal di rumah. Gunakan saja kata-kata yang baik, tidak menghakimi, dan tidak merasa paling benar. Karena setiap orang punya alasan dan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bukan hak kita menghakimi, kan?

Begitu juga topik panas lain, seperti perseteruan antara ASI dan non ASI. Kalau kalian tak percaya ada yang bisa tercerahkan karena kalian tak pernah tercerahkan dengan membaca berarti masalah ada pada diri kalian. Tercerahkan di sini bukan bermaksud supaya pilihanmu berubah, ya. No. Tapi supaya bisa menerima bahwa ada orang yang berbeda pendapat dan bahwa kita bukanlah malaikat atau orang yang “maha benar”.

Tulisan bisa mencerahkan karena ketika menuliskan dan menyebarkannya, orang tidak akan menyelanya seperti ketika kau berbicara. Ketika berbicara, bisa  jadi baru sebaris kalimat kau ucapkan, seterumu akan langsung memotongnya dan tak membiarkamu menyelesaikan maksudmu.


Nah, lain halnya dengan tulisan. Lebih besar kemungkinannya  orang akan membaca tulisan itu utuh, seutuh pikiran yang kau sampaikan melalui tulisan itu. Kalau ada yang menyanggahnya (entah setelah dia selesai atau tidak membaca tulisanmu), itu lain hal, ya. Yang penting apa yang terpikirkan atau dirasakan bisa disampaikan secara utuh, Gaes.

3. Ngeblog itu bukan sekadar menulis.

Punya media yang kita “kuasai” sendiri di dunia maya itu bukan sekadar menulis, lho, Kawan. Kalau mau belajar lebih banyak, seorang blogger akan mendapati dirinya mampu mengambil peran dalam kegiatan internet marketing, baik melalui blognya ataupun melalui akun-akun media sosial yang dikelolanya.

Setiap blog punya nilai teknis tersendiri yang menentukan ukuran kepopuleran di mesin pencari (dalam hal ini Google). Dengan demikian, perusahaan atau UKM yang mengerti digital marketing akan menggunakan jasanya, sesuai dengan keadaan blog dan media sosialnya, juga sesuai dengan kemampuan menulisnya dan kemampuan meng-influence orang.

Sebaliknya, seorang blogger yang tahu “harga dirinya” di dunia ini, tahu diri dalam bernegosiasi mengenai tarif jasanya. Nah, di sini jelas ya bahwa blogger tidak boleh dianggap remeh karena salah satu peran pentingnya adalah bisa membantu berpromosi di internet. Dan zaman sekarang, rugi lho kalau kalian punya produk atau bisa juga jasa yang bisa dijual lalu kalian tak menggunakan internet dan jasa kami untuk memasarkannya.

Ada sedikit kesalahan, saya sempat lupa kalau saya mulai ngeblog 2006 - 2009, 
lalu vakum 2 tahun dan kembali ngeblog Januari 2011 hingga sekarang.


Untuk lebih jelasnya, yuk silakan simak talkshow-nya di video di atas. Kalau ada pertanyaan, silakan tanyakan di kolom komentar di bawah ini.

Makassar, 19 Oktober 2018

Terima kasih Putri (mahasiswi magang yang menghubungi saya), Pak Taufik (produser rubrik Inspirasi), Jabal Rahmat (host rubrik Inspirasi), dan Fajar TV atas undangannya menjadi nara sumber pada rubrik INSPIRASI.

Baca juga:

5 Hal Menarik Tentang Kreativitas di Festival F8

$
0
0
Saya baru bisa mengajak anak-anak mengunjungi Festival F8 pada hari ketiga, tanggal 12 Oktober lalu. Sudah 3 tahun berturut-turut anak-anak bersama saya menikmati penyelenggaraan F8. Rasanya rugi kalau tahun ini tidak sempat mendatangi festival kebanggaan Kota Makassar yang sekarang sudah masuk dalam calendar event nasional ini.


Kali ini F8 berlangsung pada tanggal 10 – 14 Oktober. Buat yang belum pernah dengar tentang festival ini, F8 adalah: Food & Fruit, Fashion, Fiction Writers & Font, Film, Fine Art, Flora & Fauna, Folk, dan Fusion Music. Beragam hal menarik berlangsung dan bisa dilihat pada 8 area berawalan huruf F ini.

Sayangnya saya tak mampu menyambangi semuanya ketika datang bersama anak-anak. Saat kami datang sudah sore hari. Dari pintu gerbang kami berjalan kaki ke arah utara hingga ke Floating Zoo(merupakan bagian dari Flora & Fauna).

Setelah melihat-lihat Floating Zoo, kami bergerak ke arah selatan, menuju masjid terapung Amirul Mukminin untuk melaksanakan shalat maghrib. Setelah shalat, mampir di booth Go-Jek untuk menukar point dengan merchandise Go-Jek, lalu bergerak ke arah selatan menuju booth makanan.


Kira-kira hampir sejam kami berada di sana, sampai anak-anak selesai makan. Karena sudah malam, kami harus pulang ke rumah. Takutnya kalau lebih malam lagi, akses kendaraan makin susah karena pada malam-malam berlangsungnya Festival F8, lalu-lintas di sekitar Pantai Losari – tempat penyelenggaraan festival ini menjadi sangat macet.

Walau tak berlama-lama di sana, saya bisa menceritakan hal-hal kreatif menarik yang saya saksikan selama berada di area F8. Simak, yaa.

1. Pameran foto di sepanjang karpet merah.

Sepajang jalur berkarpet merah menuju ke panggung utama, diletakkan secara berjajar papan-papan penyangga tempat foto mengenai F8. Kreatif juga penanggung jawabnya meletakkan foto-foto di situ.




2. Menjadi tempat mengais rezeki para “pekerja mandiri” yang berpakaian ala badut dan pemelihara hewan.

Tak jauh dari panggung utama ada sejumlah orang berpakaian ala badut yang berwujud tokoh-tokoh animasi kesukaan anak-anak. Ada Hello Kitty, Mini Mouse, Iron Man, dan lain-lain. Di dekat mereka ada kardus, tempat meletakkan sedekah karena telah menggunakan jasa mereka untuk berfoto bersama.



Ketika menuju ke sebuah tempat lapang, kami tertarik dengan seorang lelaki berkulit legam yang sedang memegang seekor iguana. Di badannya melilit seekor ular. Seketika lelaki itu meletakkan iguananya di tangan Afyad, anak bungsu saya. Lalu dia menjauh, memberi waktu kepada kami untuk bercengkrama dengan iguananya.

Setelah lelah dengan iguana, Afyad mengembalikan hewan itu kepada si lelaki berkulit legam. Sekonyong-konyong lelaki itu meletakkan ularnya melingkar di badan Afyad. “Tak apa-apa,” katanya. Di mata saya, sikapnya seperti agak mendesak. Berbeda dengan orang-orang dari komunitas pencinta binatang yang sering saya temui di event-event yang pernah saya kunjungi – contohnya seperti di acara Pesta Komunitas Makassarbelum lama ini.



Biasanya kami yang meminta baru hewan diserahkan kepada kita oleh si empunya. Tetapi ini, si lelaki berkulit legam yang langsung meletakkan dan meyakinkan kepada kami kalau hewannya tak akan melukai, tanpa kami memintanya sama sekali. Koq ya pasnya lagi, Afyad mau saja. Padahal biasanya dia ogah.

Ya sudah, sekalian saja ambil foto-fotonya. Mumpung lagi dalam “keadaan luar biasa”. Kalau tak sedang di acara seperti ini, kapan lagi bisa berfoto dengan iguana dan ular seolah-olah mereka kawan akrab?

Usai puas mengambil foto dari ponsel dan mengembalikan hewan-hewan tersebut. Saya mengucapkan terima kasih. Setengah berbisik, lelaki itu menatap saya sembari berkata, “Uang fotonya seikhlasnya, Bu!”

3. Semacam galeri lukisan di dinding tripleks.


Menuju Floating Zoo, kami melewati dinding putih panjang yang sebenarnya merupakan bagian bawah dari sebuah panggung yang terletak di area panggung utama Festival F8. Di sepanjang dinding sejumlah lukisan digantung sehingga siapapun bisa menikmatinya.

Hanya sedikit lukisan yang bisa saya mengerti – yang bentuknya real, seperti perahu phinisi. Selebihnya tak tahu apa maknanya tapi saya masih bisa menangkap keindahannya. Lukisan memang bentuk seni universal yang bisa dinikmati tanpa perantaraan kata-kata, ya. Cukup memandanginya saja, terasa keindahannya. Kadang-kadang malah bisa memengaruhi perasaan, apalagi bagi yang sedang mudah baper.

4.  Pesona Floating Zoo.



Tujuan berikutnya adalah Floating Zoo. Yang bikin penasaran dari area ini adalah karena letaknya di atas laut. Sudah pukul 5 lewat ketika kami ikut antrean yang mengular di seberang Floating Zoo. Harus sabar demi mengejar kesempatan menikmati sore yang indah.

Panitia mengatur jumlah orang yang masuk dan keluar dengan ketat. Saya yakin tujuannya adalah supaya kami leluasa dan tidak berdesak-desakan di atas Floating Zoo. Tentunya juga supaya tidak over loaded. Seram, kan yah kalau sampai kelebihan beban.



Kebun binatang mini terapung itu didesain dengan sangat indah dalam pandangan mata saya. Saya tahu ada arsitek yang luar biasa di baliknya. Dia dan timnya sudah membuat Floating Zoo menjadi begitu indah dan nyaman.

Saya tak bisa merinci bagaimana kandang hewan, pembatas/pagar, dan segala ornamen berpadu dengan kompaknya di sana. Hewan-hewan yang ada di sana di antaranya kura-kura, ular sanca, iguana, burung (saya ndak perhatikan species-nya apa), sugar glider, landak mini, dan musang. Saya “hanya” bisa bilang bahwa ide ini luar biasa.



Orang itu baru turun, usai menikmati keindahan
Pantai Losari di atas sana

5. Diskon makanan.

Ketika sedang beristirahat sejenak, seorang sales dari booth Go-Jek mendekati saya. Menanyakan apakah saya mau men-download aplikasinya dan mendapatkan hadiah. Saya katakan padanya kalau saya sudah punya aplikasi Go-Jek dan sudah sering menggunakannya.

Kami pun menyambangi booth Go-Jek. Saya menukarkan sejumlah poin dari Go-Points dengan merchandise Go-Jek. Sayangnya, koneksi internet di booth-nya sedang bermasalah sehingga saya tak bisa mengisi Go-Pay. Aish, pakai apa ya internetnya, kenapa bisa demikian? Pelanggan kan kecewa jadinya.

Saya mendapat informasi dari sales tersebut kalau saya bisa membeli makanan di booth-booth makanan dengan potongan harga sebesar 20% di tiap tenant. Otak irit khas mamak-mamak yang saya miliki langsung berputar cepat dan menganggap hal itu sebagai sebuah peluang bagus yang sudah selayaknya dimanfaatkan.


Terpaksa deh isi Go-Pay dari internet banking. Beruntung menjadi mamak jaman now ya, banyak hal bisa dilakukan berkat perkembangan teknologi. Singkat cerita, ketiga anak saya makan setelah saya membayar makanannya dengan Go-Pay dan kami bisa pulang ke rumah menggunakan GO-Car dan membayarnya pakai Go-Pay.

Terobosan bagus, Go-Jek. Besok-besok kalau ada event serupa ini, tingkatkan dong diskonnya. Manjakan kami dengan diskon sebesar 50% gitu lho supaya makin setia, he he.

Eh, ada pak wali kota sedang wawancara TV

Saya dan anak-anak pulang dengan senang hati. Saya senang karena anak-anak sudah bersenang-senang hari ini. Andai bisa melihat semua area, bisa lebih banyak lagi tulisan yang saya buat. Yah, apa hendak dikata, saya memang tak bisa melihat-lihat semua area F8 karena keterbatasan kesempatan. Sudah malam, kami harus segera pulang supaya anak-anak tidak tidur larut malam. Dalam kondisi begini saja, kami menunggu Go-Car sekira 30 menitan tersebab jalanan macet. Hm, semoga di tahun-tahun mendatang ada solusi untuk kemacetan ini.

Makassar, 22 Oktober 2018

#BukanTulisanBerbayar

Baca juga tulisan terkait F8 2016 dan 2017 berikut:


Viewing all 1579 articles
Browse latest View live