Bahagia Bersama di Jalan Tuhan– Hampir 20 tahun yang lalu, almarhum ayah saya berkesempatan menjalani ibadah haji dengan dibiayai rumah sakit tempatnya bekerja. Menjadi anugerah tersendiri bagi keluarga kami karena biaya naik haji tidaklah kecil. Dalam sebuah acara gathering karyawan dan pemimpin rumah sakitdi sebuah restoran kala itu, nama ayah disebut sebagai penerima reward haji.
Sebagai anak sulungnya, saya bersaksi ayahanda merupakan seorang pekerja keras bagi keluarganya yang rela mengabdi di tempat bekerjanya demi menafkahi keluarga. Mulai dari pagi hingga siang hari di rumah sakit itu, dilanjutkan dari sore hingga jam 10 malam di sebuah apotek.
Kedua orang tua yang sederhana Allah ridhai mengantarkan 3 anaknya menjadi sarjana Teknik. Dua orang anak perempuan mereka lulusan Universitas Hasanuddin dan anak lelaki satu-satunya lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Maka sangat pantas jika ayah saya mendapat reward naik haji itu. Selain merupakan hadiah dari kantor, sekaligus juga hadiah dari Allah. Selalu salut dengan kantor/perusahaan yang rela memberikan hadiah beribadah kepada karyawannya yang mana ibadah itu harus dijalankan di luar negeri. Perusahaan semacam ini tak segan melibatkan Allah dalam beroperasi.
Namun tak banyak perusahaan yang bisa terus mempertahankan keuntungannya dalam menghadapi pandemi covid-19, terlebih lagi dalam mempertahankan amal-amal baik kepada masyarakat dan karyawannya dalam jumlah besar.
Tetap Banyak Berbuat Baik di Masa Pandemi
Di saat pandemi melanda, ketika sejumlah perusahaan megap-megap dan harus mengurangi karyawan, JNE tak melakukannya. JNE justru memberikan diskon 50% untuk pengiriman APD kepada paramedis yang berjuang di “garis depan” dengan layanan JNE Trucking (JTR). Diskon 50% untuk pengiriman masker ke seluruh Indonesia juga diberikan, bekerja sama dengan beberapa pihak. Selain itu JNE juga berdonasi kepada sejumlah pemda dan mengadakan “Paket Peduli Bencana Gratis Ongkir” kepada siapa saja yang mengirimkan bantuan ke lokasi bencana[1].
Ksatria dan Srikandi JNE Berumrah
Pada tanggal 16 – 24 Mei 2022 lalu, sebanyak 140 Ksatria dan Srikandi JNE (sebutan untuk karyawan JNE) yang berasalah dari berbagai kantor cabang di seluruh Indonesia menjadi jamaah umrah kloter pertama yang diberangkatkan ke tanah suci. Mereka mengaku terharu dan bangga hingga meneteskan air mata saat pertama kali berada di Masjidil Haram, di depan Ka’bah. Ucapan haru dan bahagia terlontar dari jamaah. Beberapa di antaranya saya kutipkan di sini:
Suasana Kota Mekah begitu luar biasa indahnya, membuat perasaan saya menjadi terharu. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, karena jika mengingat Mekah yang tertuju adalah Ka’bah. Di depan Ka’bah saya menangis karena Allah telah mengabulkan doa saya untuk bisa sampai ke Mekah ini (Dara, asal Medan),
Saya mendapat keajaiban dan kenikmatan, di mana selalu di awal misalnya sarapan di awal, pembagian kunci kamar di awal, jadi saya merasa sangat bersyukur (Edi, Jakarta). Dia mengaku spontan menangis ketika melihat Ka’bah pertama kalinya dan spontan teringat dosa-dosanya.
Saya merasa sangat bersyukur menjadi karyawan JNE, di mana perusahaan memberangkatkan untuk umrah yang menjadi impian saya. Umrah ini juga menjadi kado istimewa dari Allah, karena tanggal keberangkatan 15 Mei 2022 adalah hari ulang tahun saya. Tentu saja saya juga berdoa demi kemajuan JNE di depan Ka’bah, karena lewat JNE saya bisa datang ke Tanah Suci (Yunus, Jakarta).
Ini rezeki dari Allah melalui JNE sehingga saya bisa berangkat ke Tanah Suci Mekah. Saya di sana fokus ibadah dan berdoa untuk keluarga dan juga untuk kemajuan JNE (Bubun Bunyamin, Cilegon). Bubun sampai berkaca-kaca matanya karena impiannya sujud di depan Ka’bah akan terlaksana. Dia mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada JNE yang memberangkatkannya yang telah bekerja lebih dari 12 tahun.
Berbisnis dengan Tuhan, connecting happiness, bahagia bersama, adalah 3 frasa yang sering saya dengar dan baca terkait JNE. Sebagaimana yang diungkapkan Bapak M. Feriadi Soeprapto, Presiden Direktur JNE dalam rilis media:
Setelah dua tahun sempat tertunda akhirnya para karyawan ini dapat diberangkatkan kembali ke tanah suci. Kegiatan ini kami jalankan sesuai dengan amanah Ayah kami sekaligus founderJNE H. Soeprapto Soeparno (almarhum) yang menggagas umrah gratis bagi karyawan JNE yang sudah mengabdi kepada perusahaan selama lebih dari 12 tahun.
Nilai yang Sama dalam Jalan Allah
Nilai-nilai yang ditanamkan JNE juga menjadi nilai yang diterapkan oleh karyawannya, seperti pada sebuah kisah yang diceritakan oleh Yuda Hermawan (Solo) yang mengaku bangga dan terharu bisa menjadi tamu Allah karena mengingat dosa dan seakan tidak percaya akhirnya bisa melihat Ka’bah secara langsung.
Dalam suatu perjalanan menuju Ka’bah, Yuda bertemu seorang kakek yang kehilangan rombongan keluarganya. Yuda tetap menyelesaikan tawaf atas nasihat ustadzpemimpin rombongan JNE. Selama melakukan tawaf, Yuda dan Agus (rekannya) menggandeng sang kakek agar tetap bersama rombongan JNE.
Setibanya di bukit Safa akhirnya Sang Kakek bertemu kembali dengan rombongannya. “Ketika tawafsambil menggandeng Kakek tersebut rasanya kedua almarhum orangtua saya menyertai badal umrah yang saya lakukan untuk mereka, ”Yuda mengungkapkan rasa syukurnya.
Bahagia Bersama, Upaya Konsisten dalam Kebaikan
Membaca kisah mereka, lagi-lagi membat saya merinding dan ikut merasakan keharuan itu. Bagi saya, membayangkan berada di depan Ka’bah saja air mata ini sudah menitik, bagaimana jika berada tepat di hadapannya. Makin terharu mengetahui peran JNE dalam connecting happiness dan slogan “bahagia bersama”.
Saya membuka kembali halaman 93 buku Bahagia Bersama. Ada 2 paragraf yang sangat menyentuh di sana[2]:
Dengan segala tantangannya dalam bisnis ini, jaga selalu hubungan baik dengan konsumentetapi itu saja belum cukup. Ada yang lebih utama: jaga hubungan baik dengan Tuhan dan terus berusaha berada di jalan Tuhan, melalui zakat, bersedekah, dan melakukan perbuatan-perbuatan baik lainnya.
Tolok ukur kesuksesan sebuah perusahaan bukan cuma hitungan omzet, hitung income, hitung revenue tetapi berapa jumlah kenaikan jumlah kurban, zakat, dan sedekah kita tahun ini. Dalam keadaan sempit atau luas, dalam keadaan ringan maupun berat, JNE wajib konsisten membantu dan berbuat baik, kalau ingin terus didoakan banyak orang. Saban tahun harus diupayakan meningkat.
Hal-hal yang saya baca dalam buku Bahagia Bersama memang diterapkan oleh JNE. Kebahagiaan yang dirasakan para karyawannya nyata, senyata apa yang dilakukan oleh JNE. Semoga JNE konsisten dalam memberangkatkan karyawannya untuk berumrah.
Makassar, 16 Juni 2022
[1] Halaman 68 buku Bahagia Bersama karya Kang Maman dan Mice, diterbitkan oleh Gramedia Widiasarana Indonesia tahun 2021.
[2] Dalam sub bab “Mohamad Feriadi (Direktur Utama)”, kutipan tersebut merupakan kata-kata beliau.