Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1573

4 Hal, Menembus Batas dengan Internet

$
0
0
Bersyukur sekali saya sekarang berakrab-akrab dengan internet. Sejak kenal internet, di tahun 1997, saya cuma tahu browsing dan e-mail, termasuk mailing list (milis). Saat merantau ke Riau usai prosesi pernikahan, hubungan dengan teman-teman kuliah dan teman-teman sekelas saat di SMA masih terjaga melalui milis alumni. Setelah itu, saya tak bermain mIRC dan Friendster namun masih tetap mengontak kawan-kawan lama melalui e-mail. Kudet (kurang update) sekali, yah.



Akhirnya takdir membawa saya berkenalan dengan dunia media sosial. Dimulai dari Facebook di tahun 2011. Setelah sebelumnya ngeblog di warnet pada tahun 2006. Lama-kelamaan, saya seperti bersahabat dengan internet karena keseharian saya tidak jauh-jauh dari mengelola blog dan akun-akun media sosial yang saya miliki.

Saya merasa sangat beruntung karena saya tahu tak banyak perempuan seusia saya yang terlibat dengan internet seperti yang saya alami. Saya pernah melihat data pengguna internet, di mana pengguna terbanyak adalah yang berusia akhir belasan dan dua puluh tahunan. Jumlah penggunanya menurun dengan semakin meningkatnya usia pengguna.

Menyampaikan tentang Pantai Losari kepada dunia.


Ah ya, saya juga belajar buat video melalui internet. Ini salah satu
video hasil otodidak. Video tentang pisang epe'.

Melalui internet saya mendapatkan banyak pengalaman menembus batas. Batas profesi, batas gender, batas wilayah, dan batas waktu. Saya bisa menjelaskan alasan mengatakan demikian di antaranya karena hal-hal berikut:
  1. Saya yang sehari-harinya sebagai “ibu rumahan” (ibu yang lebih banyak berada di rumah saja)  sering ikut lomba blog, bersaing dengan para lelaki dan mereka yang memiliki profesi di sektor publik. Secara fair tentunya,saya pernah memenangkan satu lomba yang cukup berat temanya (bisa dibaca tulisan saya yang berjudul Pentingnya Orang Tua dan Pendidikan Tinggi Berkolaborasi dalam Membentuk Karakter Positif Anak). Ini yang saya maksud dengan menembus “batas profesi” dan “batas gender”. Bisa berkompetisi dan menang.
  2. Ngeblog membawa saya kepada kesempatan bekerja sama dengan beberapa pihak. Salah satunya dengan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia). BaKTI adalah sebuah lembaga berbentuk yayasan yang menyediakan platform dan alat untuk lembaga donor, pemerintah, dan masyarakat. Diharapkan platform atau alat tersebut bisa dipergunakan untuk mengakses informasi, menyimpannya, bertemu, dan berdiskusi mengenai isu-isu pembangunan serta prioritas apa yang harus diambil agar bisa lebih mempengaruhi pengambilan keputusan dan lebih mendukung aktivitas pembangunan yang berbasis pengetahuan di Kawasan Timur Indonesia. Tanpa mempertanyakan profesi saya, BaKTI mengajak saya bekerja sama untuk beberapa programnya. Dua tulisan dari kerja sama ini adalah: Menuju Layanan Kesejahteraan Anak yang Holistik dan Komprehensif dan Semua Anak Makassar Berhak Punya Akta Kelahiran.
  3. Melalui blog, saya bisa mengabarkan hal-hal baik dari Makassar, Sulawesi, dan Indonesia Timur kepada dunia. Melalui internet, saya menembus batas wilayah dengan membawa kisah dalam bentuk tulisan ke hadapan Anda, di mana pun Anda berada. Bukan hanya informasi berupa tempat, juga berupa kebaikan-kebaikan lainnya. Dengan harapan informasi yang beredar tentang daerah saya dan Kawasan Timur Indonesia bisa menjadi lebih berimbang. Banyak hal baik yang saya kabarkan. Sebagian catatan saya bisa dibaca pada kategori BaKTI, Kabar dari Timur, dan Celebesiana di blog ini. Berikut ini 3 tulisan yang pernah saya buat: Sekolah Kapal Kalabia Membentuk Agen Perubahan di Raja Ampat, Antara Sekolah Politik Perempuan dan Geng Motor iMuT, dan Kisah Sulap Minyak Jelantah Menjadi Bahan Bakar Biodiesel.
  4. Bagaimana dengan menembus batas waktu? Melalui kegiatan ngeblog, insya Allah hal itu bisa terwujud. Kelak, ketika saya sudah tidak ada di dunia ini, anak-cucu saya bisa membaca tentang dan mengenal saya melalui tulisan-tulisan saya. Dalam blog ini ada kisah saya, kisah anak-anak, pembelajaran saya sebagai ibu dan istri, dan ada pesan-pesan saya untuk keturunan saya. Beberapa tulisan yang saya buat: Dalam Perjalanan, Selalulah Ingat untuk Berdo'a, Nak, Memaknai Kelulusan, 17 Tahun Kemudian, dan Pentingnya Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah Maritim.

Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor dan Monitoring PPKAI Kota Makassar
& Kabupaten Gowa yang diselenggarakan oleh BaKTI.
Dulu tak pernah terbayangkan saya bisa hadir pada kegiatan seperti ini.
Ngeblog membawa saya "menembus batas profesi" hingga sampai ke sini.
Selain itu, ada 4 hal menarik yang saya temui. Hal-hal yang tidak bisa saya alami tanpa internet. Beberapa masalah bahkan menemukan solusinya. Berkat internet yang membawa saya menembus batas dari dalam kamar tidur.

1. Mengkritik dengan cara elegan.

Karena tidak setuju pada sebuah tayangan yang diprakarsai seorang artis terkenal pada tahun 2014 lalu, saya membuat tulisan berjudul Mengumbar Rahasia Pribadi Seseorang di Televisi dalam Siaran Langsung Adalah BULLY! Singkat cerita, saya pun berdialog secara baik-baik dengan sang artis melalui direct message Twitter. Untuk menggugah lebih banyak orang, saya membagikan tulisan tersebut di media sosial, mengadukan tayangan yang tak saya setujui di website KPI, dan membuat satu tulisan lagi yang berjudul Menjadi Nyamuk yang Mengganggu Monster Raksasa. Setelah itu, artis tersebut tak pernah lagi membuat acara yang saya kritik. Bahkan dia menjadi salah satu follower akun Twitter saya.

2. Menuntut hak dengan cara elegan.

Hampir saja saya tak menerima hadiah juara 3 sebuah lomba blog. Laptop yang sedianya menjadi hak saya, ditarik kembali oleh event organizer yang menyelenggarakan lomba untuk alasan yang tidak bisa diterima. Kepada salah seorang panitia saya mengirim SMS yang berbunyi, “Saya bukan blogger, Mbak kalau saya tak menuliskan tentang ini.” Saya juga memberikan dia link tulisan ini: ICT USO EXPO 2013: Katanya Saya Memenangkan Notebook Tapi Hadiahnya Diterbangkan Angin. Yah, katakanlah itu ancaman halus hehe. Yang jelas setelah itu, EO berbalik sikap. Dengan segera laptop hadiah dari Jakarta diusahakan terbang ke Makassar. Kelanjutannya baca di: ICT USO EXPO: Hadiah Notebook Itu Akan Terbang Menuju Makassar.

3. Membantu menggerakkan UMKM lokal melalui blog dan media sosial.

Maraknya pengusaha bermodal kuat ke daerah sempat meriuhkan time line media sosial saya. Rasa gelisah dan gemas akan komentar-komentar sinis yang tak memberi solusi membuat saya membuat tulisan berjudul Songsong Tantangan Masa Depan Bersama dengan Oleh-Oleh Khas Kekinian. Sebelumnya, saya pernah beberapa kali menulis tentang UMKM dan startup lokal, di antaranya: Fabya, Abon Ikan Lezat Tanpa 3P Buatan, Klappertaariza yang Lembut dan Lezat, dan Pesan Tiket Bus Makin Mudah dengan Tiketbusku. Saya pikir, sebagai pengguna aktif media sosial, sebaiknya kita membantu para pelaku UMKM dan startup lokal dengan cara membagikannya di akun media sosial. Lebih baik begitu daripada menebar rasa antipati, kan?

Status Facebook tentang UMKM Bandeng Mama Ni'

4. Membantu mereka yang membutuhkan.

Membantu orang menjadi lebih mudah dengan keterhubungan di dunia maya. Tulisan di blog bisa menggerakkan. Anda bisa membaca tulisan-tulisan saya yang ini: Bahagianya Beramal Bersama Setia Karya dan Paket untuk Anak-Anak An-Nur. Tanpa blog pun, melalui media sosial saja banyak yang bisa dilakukan.

Masih banyak kisah saya mengenai bagaimana internet membantu saya menembus batas. Saya tidak bisa menuliskan semuanya. Melalui tulisan ini, saya hanya ingin menyampaikan bahwa di zaman ini, banyak hal yang dulunya tidak mungkin terjadi sekarang menjadi keniscayaan. Seperti yang saya alami. Saya, yang ibu rumah tangga berusia hampir 43 tahun dari dalam kamarnya, bisa mengalami hal-hal yang dulu tak pernah terbayangkan. Tulisan ini bukan bermaksud menyombongkan diri. Saya hanya hendak menyampaikan bahwa saya yang “bukan siapa-siapa” bisa mendapatkan banyak manfaat dan ingin bermanfaat bagi banyak orang melalui internet. Sebagian pengalaman yang saya tuliskan di atas sudah membuktikannya.

Anda punya kisah serupa? Share, yuk di kotak komentar blog ini.

Makassar, 18 Februari 2017

Tulisan ini diikutkan KEB Blogging Competition




Viewing all articles
Browse latest Browse all 1573

Trending Articles