Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all 1587 articles
Browse latest View live

Tips Memilih dan Rekomendasi Dompet Wanita Terbaru

$
0
0

Orang menggunakan dompet sebagai tempat penyimpanan uang dan beberapa kartu tanda pengenal serta kartu ATM dan kartu kredit. Bagi sebagian wanita – termasuk saya, dompet tidak hanya untuk menyimpan uang tetapi juga untuk menyimpan smartphone yang mudah dibawa ke mana-mana. Saya punya satu dompet yang nyaris semua barang kecil yang biasa saya bawa, termasuk ponsel bisa masuk ke dalamnya. Dompet untuk wanitamemiliki banyak model, jenis dan warna sehingga para wanita dapat memilih dengan bebas dompet yang diinginkan. Sekarang ini, begitu banyak dompet yang menyatu dalam tas. Biasanya tas yang ukurannya besar memiliki anak tas berupa tas kecil dan dompet.



Situs belanja onlinejaman now sudah banyak menyediakan penjualan dompet untuk kaum hawa. Para wanita dimanjakan dengan berbagai model dan bahan yang ditawarkan. Sehingga wanita hanya perlu memilah dengan teliti lalu melakukan transaksi dengan mudah. Nah, untuk membantu kebingungan memilih dompet, berikut tips yang bisa saya bagi untuk Anda:
  1. Tentukan jenis dompet, apakah ingin membeli dompet yang memiliki tali panjang, dompet seperti tas pesta, dompet yang dapat dilipat atau dompet berukuran panjang.
  2. Tentukan bahan dompet, apakah yang terbuat dari bahan nilon, kain, sintetis, atau kulit. Pilih saja lebih prefer kepada bahan apa karena semua bahan menyediakan aneka model dan ukuran.
  3. Tentukan juga ukuran yang sesuai, ada dompet yang kecil untuk menyimpan uang dan kartu-kartu. Ada juga dompet menyerupai tas sehingga dapat menyimpan beberapa barang seperti make up, HP dan lainnya.
  4. Tentukan desain dan warna, pilih dompet dengan desain dan warna yang diinginkan dan sesuai dengan warna pakaian yang digunakan. Sebaiknya memilih warna netral supaya dapat digunakan untuk segala kondisi.
  5. Pastikan harga dompet sesuai dengan budget. Ini yang paling penting, dong. 😆


Dompet Baellery. Sumber: Bukalapak
Beberapa tips memilih dompet dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan supaya tidak salah dalam memilih. Pastikan dompet yang dibeli nantinya dapat digunakan tanpa harus kurang percaya diri dengan model dan warna dompet. Bagi yang butuh berhemat, membeli tas dengan bonus dompet dapat menjadi pilihan yang tepat. Namun biasanya dengan cara seperti ini dompet yang diperoleh terkadang tidak sesuai dengan keinginan, baik dari desain dompet dan tata letak penyimpanan uang dan kartu dalam dompet. Namanya juga barang gratis, kan. Hal ini tentunya tergantung pada para wanita dengan segala keinginan dan kebutuhannya terhadap dompet tersebut.

Dompet wanita memiliki berbagai varian harga menarik, berikut adalah rekomendasi dan daftar harga dompet terbaru diantaranya:
  • Jims Honey Dompet Lipat Rp55.000.
  • Jims Honey Oliver Black Rp100.000.
  • Kiss Me Dompet Kecil Rp109.000.
  • Yadas Korea Aleena Dompet HP soft green Rp120.000.
  • BEAU Dompet Korea Forever Young PU Leather Rp129.000.
  • La Vie Cantik Mini Rp165.000.
  • Sunny Girl Sanaya Dompet Rp175.000.
  • Dompet Panjang Wanita Buckle Rumbai Rp200.000.
  • Dompet Cewek Bogesi Purse Bag Import Rp204.667.
  • Inficlo Dompet Branded Elegant Rp210.000.
  • Baellerry Dompet Premium Wanita Panjang Rp289.000
  • Louis Clutch Dompet Compack Lipat Wanita Rp299.000.
  • Dompet untuk Wanita Pendek Buram PU Kulit Kopling Rp304.000.
  • New Ladies Wallet Long Paragraph Rp381.500.

Dompet Kiss Me. Sumber: Bukalapak

Varian harga diatas dapat ditemukan pada beberapa situs jual beli onlineterpercaya. Kunjungi beberapa situs untuk membandingkan berbagai harga dari model dompet yang sama, biasanya terdapat perbedaan harga yang cukup berbeda. Memilih harga yang paling murah dapat membantu wanita memperoleh harga paling terjangkau. Selain itu juga kelebihan membeli di situs online, kita dapat menggunakan promo dan memanfaatkan diskon berupa potongan harga.

Dompet wanita yang nyaman digunakan dapat membuat tampilan seorang wanita lebih percaya diri. Memilih dompet yang tepat dengan warna yang tepat sesuai dengan kesukaan bisa saja membuat dompet tersebut menjadi pusat perhatian orang. Selain itu juga, merawat dompet perlu dilakukan supaya dompet tetap terlihat bersih dan tahan lama. Pastikan tidak terkena air dan tidak terkena sinar matahari langsung. Sudah jelas, kawan?

Makassar, 31 Mei 2018


Cerita Omelet Sosis So Good Ceria

$
0
0
Cerita Omelet Sosis So Good Ceria Ternyata, ya … ada satu pertanyaan rutin yang saya harus tanyakan kepada anak-anak dan efeknya bisa bikin saya bahagia bukan kepalang. Pertanyaan itu adalah, “Mau makan apa?” – ini pertanyaan yang timbul dari pembelajaran saya sebagai seorang ibu. Karena zaman dulu, saya tidak pernah ditanyai seperti ini oleh ibu saya. Apa yang ada di atas meja harus dimakan, tidak boleh pilih-pilih 😆.


Kembali ke pertanyaan “mau makan apa” – ya, seremeh itulah kebahagiaan seorang ibu. Dahulu, melihat wajah bayi sang buah hati saja bisa bikin perasaan berbunga-bunga. Makin lama makin banyak hal-hal yang mendatangkan rasa bahagia muncul dari anak-anak. Meski hanya melihat mereka tertawa gembira atau hanya memandangi mereka makan dengan lahap. Bahagia memang sesederhana itu!

Mengapa saya menganggap perlu bertanya kepada anak-anak karena mereka berbeda dengan saya dulu. Kalau ada makanan yang mereka sukai, belum tentu mereka akan menyantap makanan tersebut kapan pun disediakan. Beberapa kali saya merasa keki ketika menyediakan makanan yang mereka sukai tetapi mereka malah tidak menyentuhnya. Dan ketika ditanyakai mengapa tidak memakannya, jawabannya adalah, “Kan, saya tidak minta.” Gemas, toh? 😖

Saat saya masih kecil, kapan pun menemukan makanan kesukaan saya ada di rumah, dengan senang hati saya akan memakannya. Tidak pernah protes atau mogok. Tante yang suka masak di rumah dulu pernah membawakan saya 10 potong hati ayam dari rumah kerabat yang tengah mengadakan kenduri. Senangnya saya, berhari-hari makan hati ayam goreng sampai aromanya agak berubah tapi saya tidak merasa bosan dan tetap memakannya dengan bersemangat.

Makanya, kepada anak-anak milenial ini, saya harus bertanya supaya masakan saya dimakan, supaya saya tidak merasa keki lagi, dan supaya saya bisa merasakan kebahagiaan ketika menyaksikan mereka makan dengan lahap saking menikmatinya. Alasan-alasan yang lagi-lagi remeh namun sarat makna. 😇
 
Bahan utama Omelet Sosis So Good Ceria
Bahan-bahan pelengkap Omelet Sosis So Good Ceria

Well, baru-baru ini, ketika berbelanja di sebuah super market, saya tergerak membawa pulang satu kemasan sosis ayam dan satu kemasan chicken stick. Kali ini saya terpikir membuat omelet spesial dengan isian sosis So Gooddi dalamnya. Kalau omelet dengan banyak isi, biasanya anak-anak suka tanpa perlu saya tanya “mau makan apa”. Maka suatu malam, saya bersibuk-sibuk di dapur menyiapkan makanan sahur. Dengan campuran sosis So Good, saya sudah yakin duluan kalau masakan ini akan terasa spesial nantinya.

Tahu, kan So Good itu kandungan proteinnya baik. Seluruh produknya dibuat dari daging pilihan , (tanpa formalin, bebas dari suntik hormon, dan tidak menggunakan bahan pengawet). Selain itu, So Good diolah secara higienis dengan proses pengolahan yang modern dan pengawasan mutu yang ketat.

Nah, saya share di sini, yah resepnya supaya Anda bisa membuktikan perkataan saya.

Omelet Sosis So Good Ceria


Bahan-bahan:

  • 200 gram chicken sausage (sosis ayam), diiris-iris kira-kira setebal koin. Di sini saya menggunakan 5 buah sosis.
  • 55 gram mi instan, direbus lalu tiriskan.
  • 1 potong tahu putih, hancurkan. Oya, sebelumnya bisa direbus dulu tahunya agar baunya berkurang kemudian menghancurkannya bisa dengan cara meremas-remasnya.
  • 6 butir telur ayam berukuran agak besar, kocok.
  • 1 batang daun bawang berukuran agak besar, iris-iris halus.
  • 1 buah wortel berukuran agak besar, parut.
  • 2 siung bawang putih, iris halus atau ulek.
  • 2 siung bawang merah, iris halus atau ulek.
  • 2 sdm kecap manis.
  • 2 sdt garam halus.

Penampakan adonan Omelet Sosis So Good Ceria

Cara membuatOmelet Sosis So Good Ceria:

  1. Campurkan mi, sosis yang sudah diiris, tahu yang sudah dihancurkan, daun bawang yang sudah diiris, dan kecap manis. Aduk rata.
  2. Panaskan minyak lalu tumis bawang yang sudah diiris halus/diulek. Jika sudah mewangi, masukkan garam, aduk rata lalu masukkan wortel parut. Aduk-aduk hingga wortel agak berubah warnanya. Matikan api, sisihkan.
  3. Campurkan tumisan bumbu dan wortel ke campuran mi – sosis – tahu. Aduk hingga merata lalu masukkan telur. Aduk rata.
  4. Panaskan minyak goreng di atas penggorengan flat. Kalau ada, gunakan yang bisa saling menutup dan dibolak-balik dengan cara membalikkan penggorengannya saja. Kalau tidak, bisa gunakan penggorengan biasa asalkan dasarnya datar.
  5. Jika minyak gorengnya sudah cukup panas, masukkan adonan bahan-bahan tadi. Tentukan sendiri tingkat ketebalannya. Kalau ingin tebal, bisa gunakan semua adonan. Jika tidak, bagi dua adonannya. Kalau saya menggunakan setengah adonan saja, yang dimasak di penggorengan flat dengan dua sisi yang bisa dibolak-balik. Masak hingga matang dan siap dihidangkan.

Taraa, Omelet Sosis So Good Ceria siap disantap
Mengapa saya membagi dua adonannya, alasan utamanya adalah untuk berhemat. Lagi pula rasanya sudah lezat, koq dengan setengah adonan saja. Tapi kalau mau membuat yang lebih tebal lagi, gunakan saja semua adonannya. Oya, setengah adonan itu sudah bisa mengenyangkan 5 – 7 orang, lho (asal dimakan dengan nasi). Kalau dengan setengah adonan saja sudah enak untuk apa memakai semua adonan, kan? Haha, dasar mamak irit 😜 Sisa adonan bisa disimpan di dalam kulkas dan digunakan keesokan harinya. Asyiknya, bisa lebih santai besoknya.

Hasilnya bagaimana? Hm … yummy! Sosis ayam So Good membuat rasa yang berbeda dan melezatkan masakan kali ini. Anak-anak suka, omanya pun suka. Mereka tidak keberatan memakan lauk yang sama selama dua hari berturut-turut.


Oya, sebenarnya saya ingin mencoba memasukkan chicken stick So Good rasa spicy cheeseyang diiris tipis-tipis juga di dalam adonan. Tetapi untuk 6 telur, bahan-bahan yang ada sudah berdesak-desakan di dalam wadah. Bisa juga sih kalau mau dimasukkan lagi tapi telurnya harus ditambah lagi. Yah, untuk kali ini chicken stick-nya dijadikan lauk pendamping omelet saja. Yang jelas, Omelet Sosis So Good Ceria ini sukses menerbitkan senyum puas di wajah anak-anak saya dan mamaknya pun kembali merasakan kebahagiaan receh yang hakiki. 👸

Makassar, 1 Juni 2018


Forum Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan: Menuju Pembangunan Ekonomi yang Lebih Inklusif

$
0
0
Pengalaman yang berbeda saya alami ketika menghadiri Forum Pembangunan Daerah (FPD) Sulawesi Selatanpada tanggal 8 Mei lalu. FPD ini diselenggarakan oleh The SMERU Research Institute (SMERU), bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatandan Yayasan BaKTI. SMERU adalah lembaga independen yang bergerak di bidang penelitian dan studi kebijakan publik. Alasan mengapa Sulawesi Selatan dipilih adalah karena dalam beberapa tahun terakhir mencatat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi – lebih tinggi dari rata-rata nasional namun menghadapi tantangan peningkatan ketimpangan yang juga tinggi. Selain itu, SMERU juga telah melakukan beberapa penelitian di Sulawesi Selatan yang dapat dijadikan bahan masukan untuk diskusi kebijakan.


Sejak didirikan pada tahun 2001, SMERU telah dikenal sebagai lembaga yang mumpuni di bidang penelitian kemiskinan dan ketidaksetaraan di Indonesia. SMERU melakukan studi-studi kualitatif, kuantitatif, dan mix-methoddi bidang sosial ekonomi, khususnya mengenai isu-isu yang memengaruhi masyarakat termiskin dan paling rentan di Indonesia. SMERU juga aktif menerbitkan dan melaporkan hasil penelitiannya. Semua hasil penelitian SMERU dapat diakses masyarakat umum secara gratis dari situs web SMERU (www.smeru.or.id).

Forum yang pelaksanaannya didukung oleh Konsulat Jenderal Australia di Makassar ini diselenggarakan di Ruang Pola Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, jalan Urip Sumoharjo. Tujuannya adalah untuk:
  1. Memfasilitasi dialog kebijakan, pertukaran informasi praktik baik dan pengalaman antara pembuat kebijakan dengan para peneliti, pelaku pembangunan dan pemangku kepentingan lainnya;
  2. Menghadirkan narasumber dan pakar dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk mendapat masukan terkait penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan ekonomi yang inklusif di Sulawesi Selatan;
  3. Memaparkan dan mendiskusikan temuan dan rekomendasi penelitian SMERU di Provinsi Sulawesi Selatan selama periode 2015 – 2018;
  4. Mendapat masukan arah penelitian SMERU di masa depan dan peningkatan manfaat temuan penelitian SMERU bagi penyusunan kebijakan di tingkat nasional yang berdampak pada kebijakan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota Sulawesi Selatan.

Ketua Bappeda Sul Sel membuka forum. Foto: page Facebook SMERU Institute

FPD yang mengambil tema MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIFini diawali dengan menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan kata-kata sambutan dari Dr. Asep Suryahadi (Direktur the SMERU Research Institute), Richard Mathews (Konsul Jendral Australia di Makassar), dan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan – diwakili oleh Drs. H. Jufri Rahman, M. Si. – Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan yang sekaligus membuka acara.

Asep mengharapkan mendapatkan masukan dari forum ini untuk penelitian SMERU di tahun-tahun mendatang agar lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pada tanggal 10 – 11 Juli di Jakarta nanti akan diselenggarakan Indonesia Development Forum (IDF). “Acara hari ini juga menjadi road to IDF. Tujuan IDF adalah mempertemukan para pemimpin dari pemerintahan, masyarakat sipil, dan akademisi, dan juga sektor swasta untuk membahas solusi bagi tantangan utama pembangunan di Indonesia. Dan untuk tahun ini acaranya adalah mengatasi kesenjangan wilayah yang tentunya sangat relevan dengan acara kita hari ini,” pungkas Asep. “Partisipasi Bapak/Ibu sekalian diharapkan dengan mengirimkan abstrak bertema ‘Mengatasi Tantangan Kesenjangan Pembangunan di Daerah’, paling lambat ditunggu tanggal 19 Mei,” tuturnya lagi.

Majid Sallatu, Ferry Irawan, Asep Suryahadi, Since E. Lamba, dan Luna Vidya. 

Menurut Richard, penting bagi para pengambil keputusan untuk memakai hasil penelitian tersebut untuk. “Australia sudah menjadi mitra pembangunan sejak zaman kemerdekaan. Dalam hubungannya dengan negara tetangga – Indonesia, Australia memiliki kepentingan yang jelas, yaitu Australi ingin dan harus menyokong usaha-usaha pemerintah Indonesia dalam mengurangi kemiskinan, mengurangi ketidaksetaraan. Tetangga yang lebih maju adalah tetangga yang lebih penting bagi Australia.

Jufri menyebutkan sebuah hasil penelitian yang memaparkan bahwa Indonesia adalah negara paling timpang keempat di dunia. “Di Indonesia ada 10 persen orang yang menguasai lebih dari 77 persen aset yang ada. Di Sulawesi Selatan seperti itu juga. Dalam kurun 10 tahun terakhir ini kita selalu bangga dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional. Namun dalam tulisannya di sebuah media, Pak Majid Sallatu mengingatkan kita untuk jangan terlena karena gini ratio – ketimpangan kita juga tinggi, di angka 0,4 sementara nasional 0,39. Bagi mereka yang memahami, khawatir karena kalau ketimpangan ini tidak dibenahi, ini sumber masalah. Seperti menyimpan bom waktu,” ucapnya lagi.

Baru sampai di sini, belum masuk ke materi-materi forum, sudah banyak masalah yang ikut berputar di kepala.  Adapun materi-materi yang saya ikuti dibagi dalam 3 sesi, yaitu:

Forum Pembangunan Daerah 2018 - (1) Pembukaan dan Diskusi


Sesi 1: Tantangan Pembangunan Inklusif di Sulawesi Selatan

  1. Dr. Asep Suryahadi (Direktur the SMERU Research Institute) “Tantangan Pembangunan Inklusif di Sulawesi Selatan”
  2. Since Erna Lamba (Kepala Biro Ekonomi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan “Upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam Penyusunan Kebijakan dan Pelaksanaan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif di Sulawesi Selatan”

Pembahas:

  1. Dr. Ferry Irawan SE, MSE (Asisten Deputi Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah dan Sektor Riil, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)
  2. Abdul Madjid Sallatu, MA (Koordinator Jaringan Peneliti Kawasan Timur Indonesia - JiKTI)

Sesi Talkshow 1: Dialog Kebijakan Pembangunan yang Inklusif

  1. Niken Kusumawardhani, M.Sc. (Peneliti Senior the SMERU Research Institute) “Akses Perempuan Miskin Terhadap Program Perlindungan Sosial Dan Pelayanan Publik”.
  2. Ahmar Jalil (Koordinator KOMPAK Sulawesi Selatan) “Pemaparan Peningkatan Pelayanan Publik di Daerah Terpencil”.
  3. Andi Ihsan - Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bantaeng “Pemaparan SIPENAEMAS Melalui BSB Bantaeng – Sistem Penanganan Emergency Masyarakat Melalui Siaga”
Niken Kusumawardhani, Andi Ihsan, Ahmar Jalil, dan Rezky Mulyadi. Foto:
SMERU Institute

Sesi Talkshow 2: Dialog Kebijakan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif

  1. Athia Yumna, M.Sc. (Peneliti Senior the SMERU Research Institute) “Dinamika Ketimpangan Ekonomi di Makassar Raya”.
  2. Dr. Agussalim (P3KM-Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Manajemen UNHAS/Focal Point JiKTI Provinsi Sulawesi Selatan) “Dinamika Pembangunan Ekonomi dan Ketimpangan Antar Kabupaten/Kota Di Sulawesi Selatan”.
  3. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan “Upaya Pemerintah Provinsi dalam mengurangi ketimpangan desa/kota dan ketimpangan antar kabupaten/kota di Sulawesi Selatan”
Belum selesai ketiga sesi tersebut sebelum menyimak pemaparan dari Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas yang membawakan Pidato Kunci dan sekaligus menutup forum.

Foto: fan page SMERU Institute.

Begitu banyak data dan masalah yang dipaparkan dalam forum ini menunggu solusi. Peran serta semua pihak diharapkan. Bagi Anda yang menginginkan dokumentasi lengkap berupa presentasi dari masing-masing pemateri dan videonya silakan buka di link : http://smeru.or.id/content/forum-pembangunan-daerah-menuju-pembangunan-ekonomi-sulawesi-selatan-yg-lebih-inklusif. Foto-foto bisa dilihat di page Facebook: SMERU Institute. Videonya bisa dilihat di akun You Tube dengan nama yang sama: SMERU Institute. 

Forum Pembangunan Daerah 2018 - (4) Pidato Kunci dan Penutupan 
oleh Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro


Apresiasi setinggi-tingginya buat SMERU yang sudah begitu bagus mendokumentasikan FPD Sul Sel hingga mempermudah aksesnya bagi siapa saja yang membutuhkan. Semoga saja dengan demikian semakin banyak orang yang bisa berperan dalam memperkecil kesenjangan di Sulawesi Selatan.

Makassar, 3 Juni 2018

Special thank to BaKTI atas undangannya untuk menghadiri forum ini.

5 Tujuan Wisata Dunia yang Akan Naik Daun Tahun 2019

$
0
0
Mengelilingi dunia memang menjadi impian banyak orang terutama traveler. Tentu akan sangat menyenangkan jika bisa melihat langsung keindahan sebuah destinasi dan merasakan atmosfernya sendiri. Namun esensi traveling sejatinya bukan sekadar mengunjungi sebuah destinasi dan menikmati suasananya, namun juga belajar hal baru seperti kebudayaan dan nilai historis. Setuju? Adalah sebuah nilai lebih – semoga menjadi berkah dari suatu kegiatan kalau kita bisa memaknainya dengan pembelajaran yang bermanfaat, kan?

Mengunjungi negara dengan wilayah eksotis menjadi salah satu cara terbaik untuk mendapatkan pengalaman lebih akan nilai aktivitas plesiran. Sebagai panduan, Anda mungkin bisa melihat 5 destinasi wisata terbaik dunia versi Lonely Planet yang membuat pengalaman liburan tak akan terlupakan. Yuk, disimak:

Pemandangan di National Memorial for Peace and Justice, by Kwame Akoto-Bamfo
Foto dari medium.com


1. Amerika Serikat Bagian Selatan


Amerika Serikat tak hanya terbagi dalam dua zona yang kita kenal seperti daerah pesisir pantai timur dan barat. Menyisir sedikit ke bagian selatan, Anda akan melihat sejarah Negeri Paman Sam lebih dekat yang sarat akan nilai filosofis. Tahun 2018 akan menjadi peringatan 50 tahunnya aktivis Martin Luther King Jr dibunuh di Memphis.

Tentunya momen peringatan ini bisa menjadi saat yang baik untuk belajar sejarah dunia dengan mengunjungi berbagai tempat di selatan Amerika. Seperti Memorial for Peace and Justice di Alabama. Atau Anda juga bisa mengunjungi tempat Martin Luther King Jr lahir di Atlanta yang kini telah menjadi pusat wisata. Terakhir adalah motel tempat ia dibunuh yang kini telah berubah menjadi National Civil Rights Museum.

Selain itu, tahun depan juga akan menjadi peringatan 300 tahun New Orleans, pastinya akan digelar pesta yang meriah dan seru di kota yang terkenal akan arsitektur gaya Spanish Creolean tersebut.

2. Lahaul & Spiti, India


Sebuah wilayah dataran tinggi yang mengandung nilai spiritual. Jika liburan ideal Anda adalah menikmati daerah pegunungan yang masih belum banyak terjamah manusia dan hanyut dalam magisnya alam Himalaya, berarti Lahaul dan Spiti di India adalah tempat tujuan Anda berlibur tahun depan.

Anda bisa menikmati suasana kehidupan yang memegang nilai kebudayaan yang sangat kental. Lahaul & Spiti memang dikenal dengan lanskap alamnya yang berada di pegunungan Himalaya. Berbaur dengan warga lokal sembari menikmati keindahan pegunungan tertinggi di dunia bisa menjadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan.

3. Los Haitises National Park, Republik Dominika


Republik Dominika sebuah negara kepulauan yang terletak di kepulauan Karibia bisa menjadi magnet tersendiri dengan kemegahan panoramanya. Taman nasional satu ini terletak di area semenanjung yang terpencil, membuat alamnya masih begitu asri dengan jajaran batu karang dan hutan yang hijau. Sebuah pemandangan langka yang seakan diambil dari lukisan zaman prasejarah.

Los Haitises National Park - by Jörg Bächle - Google Local Guide

Hingga kini Los Haitises masih menjadi area yang tak terlalu ramai, namun dipastikan jumlah wisatawan yang berkunjung kian meningkat. Jadi sebelum terlalu ramai, ada baiknya Anda mulai memesan tiket perjalanan ke Republik Dominika dengan menggunakan American Airlines.

4. Bahia, Brasil


Banyak yang mengenal Brazil dari kota-kota besar seperti Rio The Janeiro, Brasilia maupun Sao Paolo. Kehidupan glamor tepi pantai dengan suasana metropolitan rural urban menjadi tujuan utama pelancong untuk datang ke negara sepak bola ini.

Padahal, Bahia merupakan salah satu surga tropis yang sepertinya wajib untuk didatangi tahun depan. Barisan coral reefs, perkebunan cokelat, dan Parque Nacional da Chapada Diamantina yang terkenal akan air terjunnya menjadi salah satu pusat daya tarik utama Bahia.

5. Kepulauan Aeolia, Italia


Kota-kota besar di Italia didominasi oleh Milan, Turin dan Roma sebagai kiblat fashion dan makanannya yang tersohor. Bila Anda menginginkan suasana pedesaan Italia yang nyaman dengan panorama laut mengagumkan, Anda bisa mengunjungi kepulauan Aeolia.

Kepulauan vulkanik ini berada di Laut Tirrhenia di sebelah utara Sisilia. Tempat ini tentunya cocok untuk dikunjungi saat musim panas. Kepulauan ini sendiri terdiri dari tujuh buah pulau yang masing-masing memiliki pemandangan eksotis dengan gunung berapi dan pantai berpasir gelap. Kepulauan Aeolia juga merupakan salah satu spot menyelam terbaik di benua biru.

Cala Gunco di Aeolian Islands. Foto: Gabriele Scotto di Fasano, Getty Images, from
Lonely Planet

Nah, sudah kebayang akan berlibur ke mana di tahun depan? 😊

Makassar, 6 Juni 2018


Jihad, Bukan Sekadar Perang atau Bom

$
0
0
Jihad, Bukan Sekadar Perang atau Bom - Tanggal 1 Juni, dunia dikejutkan dengan tertembaknya Razan Najjar (21 tahun) – seorang gadis Palestina yang merupakan tenaga medis pada pertempuran di Gaza. Saat ditembak tentara Israel itu, dia sedang mengenakan rompi putihnya yang berlambang bulan sabit, palang merah, dan lambang PMRS yang menandakan bahwa dia bagian tim medis serta mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan sangat jelas sebagai kode tetapi tetap ditembak.

Razan Najjar. Foto: Kaskus.

Berdasarkan Konvensi Jenewa 1949, tim medis yang bertugas – seperti dokter, juru rawat, dan pembawa usungan tidaklah boleh dilukai apalagi dibunuh. Mereka punya hak menjalankan tugas dari profesinya yang diatur dalam konvensi Jenewa itu. Dengan demikian sangatlah jelas aturannya kalau petugas medis harus dilindungi di area perang.

Razan merupakan perawat yang bekerja secara sukarela untuk Palestinian Medical Relief Society (PMRS). Dia ditembak saat tengah berlari menuju pagar perbatasan untuk menolong korban yang terluka di Gaza.

Reaksi saya kurang lebih sama dengan yang lain. Geram. Kejahatan perang yang tidak boleh dibiarkan. Di sisi lain, salut dengan kebesaran jiwa seorang Razan yang berani menempuh jihadnya di medan perang seperti ini.

“Yang syahid tuh yang begini, bukan yang ngebom orang lain,” komentar seorang netizen mengenai Razan. Yup, sebuah tindakan yang mengatasnamakan jihad terjadi di bulan Mei lalu. Jihad salah kaprah yang dikutuk banyak orang, termasuk orang Islam sendiri. Banyak orang Islam yang berteriak, “ISLAM BUKAN TERORIS. TERORIS BUKAN ISLAM!” Bedakan antara agama dan oknum! Saya sendiri ingin sekali memaki para pelakunya: TERKUTUK dan aneka makian lain. Tapi kan tetap saja tak elok. Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam tak pernah memberi contoh kita dengan cara memaki. Saya pun tak mau membiarkan diri saya menjadi tukang maki.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa jihad adalah: 1) Usaha dengan segala daya upaya untuk mencapai kebaikan; 2) Usaha sungguh-sungguh membela agama Islam dengan mengorbankan harta benda, jiwa, dan raga; 3) perang suci melawan orang kafir untuk mempertahankan agama Islam.

Di Wikipedia disebutkan – dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. Sementara Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah mencontohkan perbuatan seperti yang dilakukan para pelaku bom bunuh diri itu – apalagi melakukannya bersama keluarga! Perang suci pun tidak dilakukan saat situasi aman seperti umumnya di Indonesia. Jihad pun bukan melulu perang, bisa dengan pemikiran dan berbuat kebaikan dalam meyakini Islam.

Kekerasan bersenjata tidak menunjukkan tindakan orang Islam. Pic: Pixabay.

Dua ayat di dalam al- Qur’an ini menjelaskan larangan membunuh:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.” [QS An-Nisa’: 29].

“Sungguh rugi mereka yang membunuh anak-anaknya karena kebodohan tanpa pengetahuan, dan mengharamkan rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka dengan semata-mata membuat-buat kebohongan terhadap Allah. Sungguh, mereka telah sesat dan tidak mendapat petunjuk.” [QS Al-An’am: 140].

Maka kalau ada yang melakukan seenaknya dengan mengebom tempat ibadah agama lain tanpa ada situasi yang mengancamnya, bisakah disebut sebagai Islam yang taat? TIDAK!

Karena sesungguhnya makna jihad itu luas.

Membaca lalu mengamalkan atau menulis buku bisa jadi cara berjihad. Pic: Pixabay.

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” [QS Al-Ankabut 69].

Menurut Yusuf al-Qardhawi jihad di sini adalah jihad moral yang meliputi jihad terhadap hawa nafsu dan jihad melawan godaan setan. Sehingga jihad perang tidak termasuk dalam ayat ini[1].

“Dan Sesungguhnya Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan sabar; Sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS An-Nahl 110]

Sehubungan dengan ayat ini, Yusuf al-Qardhawi berkomentar, bahwa jihad dalam ayat ini adalah jihad dengan dakwah dan tablîgh, serta jihad dalam menanggung penderitaan dan kepayahan. Sebagaimana yang dilakukan umat Islam di Makkah sebelum berhijrah ke Habasyah. Di Makkah, mereka mengalami penderitaan, penindasan, pengepungan, dan penyiksaan[2].

Jadi sebenarnya, meyakini diri menjadi ibu rumah tangga yang baik, menjalani peran (sebagai ASN, kepala sekolah, pegawai swasta, dan sebagainya) dengan amanah (di antaranya dengan tidak megejar "uang panas"), berkata-kata yang baik, menyebarkan kabar baik dengan tujuan menegakkan kebenaran seperti yang diajarkan Islam, dan lain sebagainya bisa menjadi jihad. Blog atau media sosial pun bisa menjadi ladang jihad. Menulis di blog atau media sosial bisa menjadi cara berjihad.

Sebuah hadits lain mengungkapkan:

“Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad (berjuang) melawan dirinya dan hawa nafsunya” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Ibnu Najjar dari Abu Dzarr).

Ehm, hawa nafsu bisa banyak hal. Bisa nafsu syahwat, nafsu makan, atau nafsu untuk berdebat yang tak penting di media sosial. Mungkin juga nafsu untuk tenggelam dalam dunia media sosial tanpa jelas apa manfaat yang diperoleh – hei, orang yang aktif di media sosial seperti saya pasti tahu persis bagian ini. Saya pun kadang kala melakukan hal yang unfaedah (istilah jaman now yang berarti tak berguna) dengan menelusuri banyak hal sampai tersadar lalu berhenti dan istighfar.

Berkata baik atau diam bisa jadi jihadmu di antara chaos di media sosial.
Sumber: www.khalidbasalamah.com

Dunia maya seharusnya menjadikan kita makin bermanfaat dengan melakukan yang bermanfaat atau menebar kebaikan. Jadi ingat beberapa orang pernah mengatakan, mengapa saya tidak menggunakan blog untuk berdakwah? Di sini saya tegaskan lagi – seperti yang saya katakan kepada mereka, bahwa kalau orang mengatakan apa yang mereka lakukan itu dakwah, maka saya melakukannya dengan mengatakannya sebagai kegiatan “menebar kebaikan”.

Haruskah selalu saya menyebutkan ayat suci atau hadits? Menurut saya tidak. Kalau Anda mengikuti semua tulisan saya, akan terbaca bahwa saya menulis dengan latar belakang saya yang beragama Islam. Cara pandang saya tidak terlepas dari ajaran Islam yang saya yakini. Dan saya punya satu cita-cita, menjadikan blog ini sebagai ladang amal jariyah – amalan yang akan mengalir terus kepada saya meski saya sudah tak ada di dunia ini kelak. Amal jariyah adalah ujung yang jauh lebih berharga daripada sekadar penghargaan manusia.Saya mungkin akan dikritik sebagian orang jika berani mengatakan inilah jihad – menulis saya dalam rangka jihad tapi sesungguhnya – inilah jihad saya. Apa jihadmu?

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya.” [HR Muslim]

“Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka ia berjuang fisabilillah hingga ia kembali” [HR. Tirmidzi]

Makassar, 7 Juni 2018

Rujukani:
  • Al-Qur’an.
  • http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-44354400.
  • https://www.hipwee.com/feature/5-orang-yang-tidak-boleh-dibunuh-dalam-kondisi-perang-sekalipun-jadi-nggak-boleh-asal-tembak/.
  • https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/kalimah/article/download/488/788.
  • https://muslim.or.id/31073-jihad-yang-paling-dasar.html




[1]Yusuf Qardhawi, Fiqih Jihad..., 74, dari Konsep Jihad dalam Perspektif Islam - Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam oleh Rif’at Husnul Ma’afi dan Muttaqin.
[2]Sama dengan no 1.

Mengapa Makassar Harus Serius Berantas Hoax

$
0
0
Tanggal 1 Juni kemarin, saya menghadiri sebuah acara yang “bukan acara buka puasa biasa” bersama Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah dan Hoax Indonesia) Makassar di Kafe Teras Wirano. Agendanya adalah Penyamaan Persepsi Materi Edukasi dan Bimtek Fact Checking. Acara ini makin menarik dengan kehadiran Plt (pelaksana tugas) Wali Kota Makassar – Daeng Ical (Dr. H. Syamsu Rizal MI, S.Sos, M.Si). Di sini wawasan saya menjadi lebih terbuka mengenai mengapa Makassar harus serius berantas hoax.



Negative Campaign is Real Here

Daeng Ical memaparkan kondisi kekinian kota tercinta. Membuka wawasan, mengapa aktivitas berantas hoax oleh “majelis ijtihad informasi” perlu dilakukan secara pro aktif. Mengutip yang dikatakan Daeng Ical, “Hoax, isu, gosip, fitnah sekarang menjadi hal yang wajar. Bahkan ada eufemisme politik – eufemisme berita. Orang-orang mulai menerima bahwa negative campaign itu wajar. Lama-kelamaan negative campaign boleh asalkan ada datanya. Ini mengkhawatirkan kalau nanti hoax boleh asal ada sumbernya, akhirnya jadi eufemisme politik yang bisa melanggar hak dan kewajiban,” papar Daeng Ical.

Makassar: Besar Tapi Mudah Rapuh

Daeng Ical kemudian menceritakan kepada kami mengenai statistik yang berhubungan dengan sosial – ekonomi di Makassar. Tahun ini pertumbuhan ekonomi 8,2%. Pendapatan per kapita Makassar – berdasarkan statistik yang sudah terverifikasi adalah sebesar Rp. 87 juta per tahun per orang. Di sisi lain, kesenjangan juga besar. Untuk Makassar, gini ratio yang menunjukkan kesenjangan ini 0,4.

Keadaan lain yang disebutkan Daeng Ical adalah mengenai APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dan uang yang berputar di Makassar. Pada tahun ini, APBD Makassar adalah sebesar 4,4 triliun rupiah. Sementara uang yang berputar tidak kurang dari 145 triliun rupiah.

Pada tahun lalu, APBD Makassar adalah 3,7 triliun rupiah dan jumlah uang yang beredar di Makassar adalah sebesar 120 triliun rupiah. Tahun 2016, APBD Kota Makassar adalah sebesar 2,7 triliun rupiah sementara uang yang berputar sebesar 86 triliun rupiah!


Ini artinya apa? Menurut Daeng Ical, ini berarti bahwa semakin lama semakin kurang peran pemerintah dalam men-drive kesejahteraan masyarakat. Lelaki yang dijuluki “the real sombere man” oleh Pak Bastian yang menjadi moderator saat itu tak segan mengatakan kepada para Aparat Sipil Negara di lingkupnya supaya berhenti berpikir bahwa pemerintahlah yang berperan besar menyejahterakan masyarakat karena sesungguhnya keadaannya tidak seperti itu. Pemerintah menjadi “sekadar regulator” supaya semua orang berada dalam koridor yang sama. Pada saat-saat tertentu, pemerintah “hanya” menjadi fasilitator atau motivator, atau justru “hanya” menjadi provokator. Seperti itulah pergeseran peran pemerintah sekarang. Mau tidak mau masyarakat harus mengambil peran aktif. “Jangan ragu. Ini tahapan untuk mengambil peran,” kata Daeng Ical.

Sementara itu, pada kenyataannya tidak semua orang di kota ini yang pendapatannya bisa mencapai 87 juta per tahun meskipun well educated, sekelas doktor atau profesor. Struktur demografi ekonomi di Makassar masih menunjukkan jauh lebih banyak yang tingkat menengah ke bawah yang pendapatannya di bawah rata-rata namun fakta secara empirik menunjukkan angka yang fantastis (87 juta rupiah per kapita per tahun).

Di samping itu, di Makassar, penduduknya menganut agama yang beragam. “Lengkap” kalau kata Daeng Ical – agama-agama besar yang diakui negara termasuk aliran kepercayaan seperti Children of God ada di Makassar. Selain itu, beragam suku ada di Makassar. Selain 4 suku besar di Sulawesi Selatan – Barat, ada pula banyak suku lain. “Semua variabel untuk kita ricuh, ribut, konflik itu ada di Makassar selain kesenjangan ekonomi yang besar. Jadi Makassar ini adalah salah satu kota yang sangat rawan karena gini ratio pun membenarkan itu – nol koma empat,” tutur Daeng Ical lagi.

“Jadi, kita semua yang memiliki wawasan yang cukup, mau tidak mau harus mengambil peran – harus pro aktif. Di sinilah peran pentingnya Mafindo. Penting untuk memastikan apa yang beredar di masyarakat itu tidak melulu arahnya negatif,” pungkas Daeng Ical.


Lebih lanjut, Daeng Ical mengatakan bahwa sekarang ini orang-orang terbiasa banyak terpapar hal-hal negatif di media, termasuk di media sosial. Banyak yang lebih suka melihat yang negatif – yang anti mainstream. Semua hal ini sangat mencemaskan dalam konteks pemerintahan. Karena boleh dibilang hampir semua faktor yang berpotensi membuat kita “menyesal” ada di Makassar. Oleh sebab itu kita butuh relawan yang mengerti betul postur demografi di Makassar supaya tidak terjadi keributan di daerah kita.

Mari Peduli dan Optimis

“Kalau kita tidak sadar dengan kondisi ini berarti kita tidak tergerak untuk mengambil peran dan tanggung jawab. Alhamdulillah Mafindo ada untuk mengambil peran. Nantinya kita tidak akan sembarang menyebarluaskan. Tidak usah jauh-jauh membicarakan kriminalitas atau undang-undang ITE. Kondisi sosial kemasyarakatan kita sekarang jelas-jelas meminta kita semua untuk mengambil peran,” sekali lagi Daeng Ical menjelaskan mengenai pentingnya mengambil peran dalam kondisi kekinian kota Makassar.

Di pemerintahan, semua SKPD diwajibkan mempnyai PPID (Petugas Pengelola Informasi Daerah) – sesuai dengan UU Penyiaran nomor 32. Diharapkan nantinya informasi-informasi tidak nyangkut di pemerintahan kalau informasi itu dibutuhkan publik. Wartawan dan siapa saja yang memiliki keinginan untuk mengakses informasi publik yang ada di pemerintahan daerah Makassar kini lebih mudah mendapatkannya. Masyarakat bisa meminta langsung kepada petugas PPID.

Hal lain yang dilakukan pemerintah adalah mengativasi auditor sosial. Ada 1700-an auditor sosial di Makassar. Mereka terakreditasi dan berasal dari NGO, pemangku kepentingan, dan masyarakat yang dalam berbagai event  dan program pemerintah banyak berpartisipasi. Bentuk komunikasinya dua arah, ada yang dari masyarakat disampaikan ke pemerintah, ada yang dari pemerintah didistribusikan kepada masyarakat.


Auditor sosial ini punya kemampuan untuk mendistribusi informasi dari kedua sisi (dari pemerintah ke masyarakat dan dari masyarakat ke pemerintah). Auditor sosial juga memiliki kemampuan untuk mengolah informasi. Diharapkan lama-kelamaan, dengan keberadaan auditor sosial, makin lama makin banyak masyarakat yang sadar. Begitu pun dengan keberadaan Mafindo, ke depannya masyarakat diharapkan lebih proporsional menerima informasi, dengan memilah mana yang negatif dan mana yang positif dan apa yang dilakukan terhadap informasi yang negatif dan positif.

Makassar, 8 Juni 2018

Bersambung

Mafindo
https://www.mafindo.or.id/
Telpon : +62-895-333-930063
Fax : +62-21-5602810
Email : i n f o @ m a f i n d o . or.id
Twitter : MafindoID
Facebook : https://www.facebook.com/MafindoID/

Lebaran Kali Ini ...

$
0
0
Mohon maaf lahir batin jika ada kata dan laku diri saya yang salah, ya Karib dan Kerabat. Sudah 6 Syawal ketika saya menuliskan ini. Baru kali ini saya bisa duduk tenang dan mulai mengetik. Hari-hari menjelang lebaran kemarin dan hari raya ini sungguh hari-hari yang teramat sangat hectic. Sehari sebelum hari raya, kami jadi berempat belas di dalam rumah. Dan seperti biasa, saya menjadi PJ (penanggung jawab) umum untuk keberlangsungan hidup seisi rumah mengingat kami tak mempekerjakan ART (asisten rumah tangga).



Ada sedikit sesal lagi melepas bulan Ramadhan kali ini, dikarenakan saya merasa belum maksimal memakani Ramadhan. Rutinitas di dalam rumah yang masih berkiblat pada ibu saya mengharuskan 70 – 80 persen hari-hari terakhir Ramadhan berfokus pada persiapan yang akan memuaskan panca indera ketimbang batin. Saya harus mengikuti, dalam rangka birrul walidain (berbakti kepada orang tua). Namun bakti saya, masih saja terasa ada kekurangannya karena satu dan lain hal.

Di usia yang tak muda lagi, yang tengah bersiap menuju setengah abad … in syaa Allah 6 tahun lagi setengah abad, saya sebenarnya berharap porsi keseharian di akhir Ramadhan lebih banyak kepada pengayaan batin bukan sekadar pemuasan panca indera menghadapi lebaran. Namun, yah, sekali lagi tak bisa dihindari, memang harus dijalani. Jadi, mari bergembira menyambut Syawal dengan segala kemeriahannya, termasuk silaturahmi yang harus dilakoni besertanya.

Sehari sebelum lebaran, saya mengambil pesanan ketupat dan burasa’pada Daeng Banna (Ibu Nuraeni di Pasar Baru). Burasa’ adalah makanan khas Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang terdiri atas beras yang dimasak dengan santan lalu dibungkus daun, dengan cita rasa nan legit – saya bisa menyantapnya hanya dengan sambal. Sungguh nikmat, beberapa hari di awal bulan Syawal menyantap makanan ini.

Daeng Banna (Ibu Nuraeni), tiap lebaran menjual ketupat dan burasa'.
Lebaran hari pertama, kami bersilaturahmi ke rumah keluarga dekat. Pulang ke rumah, orang tua saya menerima tamu – rata-rata para ponakan keduanya beserta keluarga mereka. Di antara beragam kesibukan, saya masih sempat bereuni dengan teman SMA seangkatan (SMA Negeri 2 Makassar yang bersekolah tahun 1989 – 1992), dengan alumni kampus (Halal Bihalal Nasional ke-4 Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin), dan dengan sahabat-sahabat semasa SMP, sekelas di SMPN 6..

Pembicaraan yang lebih personal ada di reuni dengan sahabat-sahabat semasa SMP. Dulu kami membentuk geng (ehm, namanya 5 Dara 😝 jiaah). Setamat SMP kami masih sempat bertemu beberapa kali, sih. Yaitu ketika yang sudah tidak berdomisili di Makassar pulang ke Makassar. Namun semakin lama, semakin jarang kami bertemu karena kesibukan masing-masing tidak memungkinkannya. Tentunya sekarang ada begitu banyak kisah personal yang bisa kami bagi – kami saling berbagi tepatnya, saling menguatkan, dan juga mengingatkan. Ya tentang anak, tentang orang tua, dan tentang kehidupan kami masing-masing. Oya, tak ketinggalan tentunya perbincangan tentang masa-masa SMP. 😍

Sayangnya, yang bisa hadir hanya 4 orang di antara kami, saya, Ifayanti, Rini Indrayanti, dan Ira Miranti. Uli – Yulia Ekawati absen kali ini karena ada urusan keluarga di luar kota. Tak ada waktu yang bisa mempertemukan kami berlima karena Ira sudah harus balik ke Jakarta dan Rini masih ada agenda lain lagi di kota lain sementara Uli baru balik beberapa hari kemudian.

Lucunya, kami berempat sudah harus mengenakan kacamata yang ada ukuran plus-nya. Sama-sama tak mau lagi mengonsumsi minuman bersoda dan tak mau minum es. Hanya memilih meminum air putih biasa. Haha, sama-sama sudah berumur. Tapi pertemuan seperti ini selalu mengasyikkan karena makin lama, pembicaraan kami makin “berkualitas”, tidak lagi membicarakan hal-hal yang tak perlu. Senang sekali.

Well, seperti itulah lebaran saya kali ini. Selanjutnya, kehidupan akan berlangsung seperti semula, dengan tugas dan kewajiban seperti semula. Sekali lagi, mohon maaf lahir batin, ya. Taqabbalallahu minna wa minkum.

Makassar, 20 Juni 2018

Ngobrol Sehat dan Flat Lay Bebas Worry Bersama HIJUP dan Softex Daun Sirih

$
0
0
Menjadi perempuan juga berarti ikhlas menerima takdir kodrat siklus bulanan. Bagi sebagian perempuan, menstruasi bukanlah hal yang mudah karena ada banyak hal yang besertanya. Namun bukan juga hal yang sulit diatasi, asalkan punya pengetahuan memadai tentang menstruasi. Pengetahuan saya selama ini bersifat umum saja makanya saya bersemangat menghadiri  HIJUP Bloggers Meet Up X SOFTEX Daun Sirih - Ngobrol Sehat Bebas Worry yang berlangsung pada tanggal 8 Juni lalu.


Justru karena sekarang – di usia yang tidak muda lagi, saya berpikir harus serius memperhatikan hal-hal terkait menstruasi karena saya mendengar, ada perhatian besar soal menstrual hygiene management. Sampai-sampai tanggal 28 Mei kemarin ditetapkan sebagai Menstrual Hygiene Day karena seriusnya hal ini.

Jelas serius kan, ya, soalnya berhubungan dengan organ reproduksi perempuan yang kalau tidak terperhatikan bisa menimbulkan penyakit berbahaya yang menyebabkan kematian. Di samping itu, anak perempuan saya sudah masuk usia remaja yang sebentar lagi juga akan mengalami datang bulan, masak pengetahuan saya masih tetap standard seperti sekian belas tahun lalu? Kalau sampai ada Menstrual Hygiene Day dan ada istilah menstrual hygiene management, pastinya masih ada hal-hal lain yang belum saya ketahui seputar urusan perempuan yang satu ini. Dan ternyata benar, pada  HIJUP Bloggers Meet Up X SOFTEX Daun Sirih ini, saya mendapatkan tambahan wawasan dari para nara sumbernya.

On 20 Bar & Dining Sky Lounge yang terletak di lantai 20 Hotel Aston, tempat pelaksanaan acara ditata dengan sangat artistik. Walau sudah siang hari dan tengah berpuasa, saya tetap merasa adem berada di ruangan tersebut selama acara berlangsung.

Persiapan HIJUP Bloggers Meet Up X SOFTEX Daun Sirih. Beberapa bloger memotret
sekitar.

Tiga orang nara sumber dihadirkan ke hadapan kami – para blogger perempuan di Makassar: Ashri Rizqky Rabani (influenceryang seorang selebgram), dr. Bram Pradipta, SpOG  (dokter spesialis kebidanan dan kandungan), dan Anastasia Erika(Brand Manager Softex Daun Sirih).

Ashri, asal Jawa Barat yang super aktif ini menyempatkan diri untuk berolah raga. Di luar Ramadhan, dia senang lari pagi usai salat subuh selama 30 menit. Untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan, Ashri mengganti pakaian dalam hingga 3 – 4 kali dalam sehari. Kebetulan sedang berada di acara HIJUP Bloggers Meet Up X SOFTEX Daun Sirih, dia juga ingin belajar agar tahu cara tepat memilih pembalut.

Dokter Bram dan Mbak Erika yang tampil berikutnya langsung menjawab pertanyaan Ashry, termasuk menjawab rasa penasaran saya.

Healthy Miss V Healthy You


Healthy Miss V Healthy You adalah judul presentasi yang dibawakan oleh dr. Bram Pradipta. Kelembaban vagina (miss V) harus diperhatikan karena bisa menjadi pemicu awal penyakit jika berlebihan terproduksi. Ada kondisi ketika vagina terasa lebih lembab, misalnya ketika stres dan ada perubahan hormonal. Perubahan hormon terjadi misalnya ketika hamil, atau sebelum/sesudah menstruasi. Kelembaban bisa menimbulkan keputihan. Ada kelembaban dan keputihan yang normal. Namun demikian, kita harus tahu mengenai kelembaban dan keputihan yang tidak normal.

MC dan Ashri Rabani

Belum apa-apa pak dokter mewanti-wanti mengenai penyakit diabetes yang semakin lama semakin muda saja usia penderitanya. Benar-benar harus diwaspadai. Apalagi sel kanker berkembang pesat pada mereka yang kadar gula darahnya tinggi. Di samping itu ada faktor risiko lain seperti seks bebas, HIV, obesitas, pemakaian antibiotik yang tidak rasional, merokok, dan konsumsi alkohol.

Kenapa bicara kanker? Karena kesehatan organ reproduksi perempuan juga bisa terpapar sel kanker kalau tidak tertangani dengan baik. Kanker mulut rahim, kanker ovarium adalah sedikit dari jenis-jenis kanker yang menjadi momok menakutkan bagi perempuan. Nah, salah satu tanda yang harus diwaspadai yaitu adanya keputihan. Kalau menjelang menstruasi, perempuan banyak yang mengalaminya tetapi ada keputihan yang tak wajar, yaitu yang menimbulkan keluhan: gatal, nyeri, bau tidak sedap, dan nyeri atau mengeluarkan darah saat berhubungan intim dengang suami.

Perlu pula diwaspadai perubahan dari keputihan itu sendiri, seperti: jumlah bertambah banyak, konsistensi berubah, dan warna berubah. Warna yang berubah itu bisa menjadi kuning, bahkan merah. Keputihan memang tidak bisa dianggap enteng, belum lagi kalau terjadi komplikasi. Duh, seram, ya.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui perlakuan kesehatan umum bagi organ intim, yaitu:
  • Keringkan vagina setelah buang air kecil.
  • Gunakan pembersih miss V dari bahan alami. Jangan gunakan yang berbahan kimiawi, apalagi yang ada pengharumnya.
  • Don’t DOUCHE! Doucheitu membersihkan vagina dengan alat tertentu.
  • Basuh vagina sebelum dan sesudah melakukan hubungan suami-istri.
  • Jangan konsumsi alkohol.
  • Jangan merokok.

MC, Ashri, Erika, dan dokter Bram.

Nah, selain itu, yang harus diperhatikan adalah penggunaan celana dalam:
  • Hindari penggunaan celana ketat yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat.
  • Ganti baju yang berkeringat usai berolah raga.
  • Tidur tanpa celana dalam. Duh, yang ini rasanya kontroversial, ya. Kata dokter Bram, ada penelitiannya terkait hal itu – saya menyampaikannya saja di sini. 
Nah, waspadai kalau-kalau keputihan berlanjut. Harus memutuskan ke dokter jika mendapatkan tanda-tanda:
  • Perubahan warna dan konsistensi jumlah keputihan.
  • Vagina kemerahan atau iritasi.
  • Perdarahan antar siklus haid atau sesudah berhubungan atau pasca menopause.
  • Terdapat benjolan di vagina.
Selain hal-hal tersebut, dokter Bram mengingatkan pentingnya mengganti pembalut tiga jam sekali. Jangan tunggu penuh atau terasa lembab baru mau menggantinya.

Memilih Pembalut yang Tepat


Pembahasan berikutnya beralih kepada Mbak Anastasia Erika. Mbak Erika menyampaikan bahwa Softex mengadakan penelitian untuk mencari permasalahan perempuan perihal pembalut untuk menemukan formulasi yang pas untuk pembalut. Dan diketahui, keluhan banyak mengenai keputihan.

“Banyak yang belum tahu kalau mengganti pembalut itu 3 jam sekali. Banyak orang Indonesia tahunya pakai panty liner itu dari pagi sampai sore. Hal tersebut, dalam jangka waktu panjang bisa menimbulkan penyakit yang cukup serius,” papar Mbak Erika. Iya sih, ya. Soalnya kan malah lembabnya jadi berlebihan, bertumpu pada panty liner yang ukurannya imut. Bakteri justru senang hidup. Lalu kena ke kita sendiri efek buruknya kalau pemakaian panty liner seperti itu. Softex akhirnya menemukan, apa yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghadirkan Softex Daun Sirih.

Ruris memberikan testimoni Softex Daun Sirih.

Untuk pemilihan ukuran (panjang dan pendek) pembalut, tergantung masing-masing orang. Namun untuk standard kesehatan, Mbak Erika menyarankan memilih pembalut yang:
  • Ada nomor (registrasi) dari Departemen Kesehatan.
  • Memiliki kandungan bahan alami. Jangan pilih pembalut yang mengandung parfum/fragrance.
  • Bagi yang kulitnya sensitif, pilih pembalut yang teruji klinis cocok untuk mereka yang kulitnya sensitif.

Mengapa hal-hal ini penting bagi perempuan? Karena efeknya bisa jadi bukan dalam waktu dekat melainkan muncul sekian tahun ke depan. Seolah ditabung setiap menggunakan pembalut yang tidak tepat, lama-kelamaan jadi parah.

Flat lay Photo Mini Workshop


Menariknya, ternyata selain dokter Bram dan Mbak Erika, panitia menghadirkan satu nara sumber lagi yang mengajarkan kami foto flat lay. Tahu kan flat lay? Itu, lho, foto yang barang-barang diletakkan di bidang datar lalu difoto. Butuh keterampilan tersendiri juga dalam melakukannya. Suka ngiri kalau melihat foto-foto flat lay kece dari teman-teman blogger bertebaran di Instagram. Pengen bisa juga kayak mereka, eh alhamdulillahHIJUP Bloggers Meet Up X SOFTEX Daun Sirih menghadirkan tutorial-nya ke hadapan saya. Ini yang namanya “pucuk dicinta ulam pun tiba”!

Suasana HIJUP Bloggers Meet Up X Softex Daun Sirih. Foto: Zilqiah.

Adalah Sandhy Geta yang menjadi nara sumbernya. Beliau sudah lama malang-melintang di dunia fotografi dan menjadi salah seorang commercial photographer andal. Saya mencatat tips dan trik yang disampaikannya sebagai berikut:
  • Back ground yang biasa digunakan adalah putih atau bertekstur kayu. Kuncinya adalah satu warna kalau memilih alas yang berwarna.
  • Jangan kebanyakan pikir sebelum mengambil foto, nanti tidak jadi-jadi fotonya 😁. Ini seperti halnya menulis, sih. Kalau kebanyakan dipikir, no action, tidak akan ada tulisan yang dihasilkan. Jadi, lakukan saja.
  • Angle-nya? Ya dari atas, dong.
  • Composition is the art. Boleh memilih preppy (teratur) atau messy (berantakan), no problem. Yang penting enak dilihat. Jika memilih messy, kalau alas fotonya berupa kain, boleh saja alasnya di-poca’-poca’ (bahasa Makassar). Eh, di-poca’-poca’ apa ya bahasa Indonesianya, ya … semacam diremas-remas hingga acak-acakan, begitu. Jadi alas fotonya diremas-remas sehingga tidak tampak rata lagi.
  • Jangan terlalu banyak barang yang dihamparkan.
  • The final touch is editing. Selalu buat foto yang bersih dan terang, dengan cara menaikkan brightness dan contrast dan yang terpenting: agar foto kelihatan tajam.

Sandhy Geta

Selanjutnya kami dipersilakan praktik langsung dan mengunggahnya ke Instagram dengan hash tag tertentu. Lalu dipilihlah 5 pemenang yang hasil fotonya terbaik. Bukan saya, dong yang menang. 😆 Acara temu blogger yang diprakarsai HIJUP dan Softex ditutup dengan buka puasa dan foto bersama. Senang deh dapat banyak wawasan di acara ini.

Video pelaksanaan acara

Testimoni Softex Daun Sirih


Softex bukanlah barang baru buat saya. Sejak tahun 1980-an saya sudah tahu Softex. Ketika itu saya masih duduk di bangku sekolah dasar dan di rumah banyak kerabat yang masih gadis tinggal. Setiap haid, mereka pasti memakai Softex karena belum ada merek pembalut lain. Kalau pun ada, saya tidak mengingatnya karena yang selalu saya lihat ada di kamar para kerabat itu hanyalah SOFTEX dan SOFTEX.

Di zaman itu, kalau membeli satu kemasan Softex ada hadiahnya, misalnya berupa gelas atau mangkuk cantik. Demikian ngetop-nya Softex sampai-sampai menjadi kata ganti untuk menyebutkan pembalut setelah brand lain bermunculan. Kalau mau beli pembalut, orang akan menanyakan, “Ada Softex?” kepada pemilik warung/toko. Bahkan sampai sekarang pun masih demikian, Softex masih menjadi kata ganti.


Singkat cerita, setelah sempat menggunakan Softex lalu berpindah-pindah brand pembalut, saya pikir sekarang saat yang tepat untuk kembali lagi ke Softex. Saya terpengaruh komentar-komentar di post Instagram saya yang menyatakan testimoni penggunaan Softex Daun Sirih. Kawan-kawan saya itu merasa nyaman menggunakannya. Komentar mereka tanpa rekayasa lho, tanpa saya minta. Benar-benar berdasarkan pengalaman mereka.


Foto flat lay ala saya. Klik "view all comments" 
untuk melihat semua komentar

Maka saya pun mendapat kesempatan untuk mencobanya. Empat hari terakhir di bulan Ramadhan saya haid dan selama haid saya menggunakan Softex Daun Sirih. Mulanya saya menggunakan yang ukurannya 29 cm (yang panjang) di awal-awal haid karena banyaknya volume haid. Selanjutnya saya menggunakan yang lebih pendek.

Kesan saya selama menggunakan Softex Daun Sirih adalah satu kata: nyaman. Bau yang tidak enaknya pun berkurang dan terasa lebih kering. Apalagi kalau digunakan sesuai saran di atas, setiap 3 jam, hari-hari di kala haid terasa sangat nyaman. Baguslah, putri saya nanti akan saya minta menggunakan Softex juga kalau tiba masa baligh-nya.

Oya, keunggulan Softex sekarang adalah tersertifikasi HALAL dari MUI dan teruji klinis HYPO ALLERGENIC dari Australian Laboratory, lho. Berdasarkan survei Home Tester Club dari 649 responden wanita pada Desember 2017, diperoleh bahwa 9 dari 10 orang mengakui bahwa Softex Daun Sirih menyerap 1 detik (permukaannya kering) dan mengurangi bau selama haid. Cocok, kan dengan pengalaman saya 😇

Para blogger perempuan yang hadir - Foto: Zilqiah

Makassar, 22 Juni 2018

Oya, berita gembira nih buat pembaca blog ini. Ada voucher senilain Rp. 50.000 untuk pembelian HIJUP minimal Rp. 250.000 dengan menggunakan kode HIJUPSFTXMKS  masa berlaku kode voucher hingga 12 Agustus 2018.


Tulisan ini diikutkan kompetisi blog HIJUP Bloggers Meet Up X Softex Daun Sirih



Rokok Harus Mahal untuk Selamatkan Bangsa

$
0
0
Rokok Harus Mahal untuk Selamatkan Bangsa - “Tabe’, asap rokok ta’,” tegur saya tegas kepada seorang laki-laki yang berdiri dekat saya. Tangan saya sibuk menghalau asap dari rokok yang jaraknya kurang dari 50 cm dari hidung saya. Lelaki itu, saya duga dari wajahnya, usianya lebih muda daripada saya. Saat itu saya sedang duduk dan dia berdiri di dekat saya. Kami tengah menonton liga futsal antar angkatan 87 dan 88. Liga futsal yang saya maksud merupakan rangkaian kegiatan HBH (Halal Bihalal) Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, belangsung di Gedung Futsal milik sebuah BUMN pada tanggal 18 Juni lalu. Untungnya lelaki tadi berpindah menjauhi saya. Kalau tidak, dia mungkin akan melihat senioritanya ini mengamuk.


Zaman kuliah dulu, kalau ada teman cowok bertandang ke rumah dan bertanya, “Boleh merokok?” Maka dengan tegas akan saya jawab, “Boleh kalau Kau bisa simpan sendiri asap rokokmu!” Maka teman tersebut urung mengeluarkan rokoknya. Yeah, dulu saya terpaksa jadi perokok pasif sesekali karena lingkungan kampus yang maskulin juga menjadi tempat para perokok mengembuskan asap rokoknya. Alhamdulillah, setamat kuliah saya jauh dari asap rokok karena suami saya bukan perokok. Begitu pun ayah, adik laki-laki, dan suami dari adik saya juga tidak merokok.

Rokok: Berbahaya dan Membius


Sebenarnya sudah banyak contoh kasus mengenai penyakit akibat rokok. Salah satunya adalah yang dialami seorang anggota kesatuan elite militer yang berada di ruang ICCU yang sama dengan ibu mertua saya ketika ibu mertua dirawat akibat serangan jantung dua tahun lalu.

Lelaki berbadan atletis berusia akhir 20-an itu tiba-tiba collapse dan terkena serangan jantung. Pembuluh darahnya hampir saja menutup akibat efek buruk nikotin. Padahal dalam kesehariannya dia adalah sosok yang rajin berolahraga dan menjaga makanannya selalu sehat namun kebiasaan merokok tak dia hentikan. Alhasil, sang perwira langsung mendapat tindakan angioplasty atau pemasangan stent (cincin, kalau kata orang awam) dua buah sekaligus. Dengan demikian, karir lapangannya tidak bisa berlanjut lagi padahal usianya masih muda. Sayangnya, kasus itu tak menghentikan saudara ipar saya yang juga menjaga ibundanya di ruang ICCU dari kebiasaan merokoknya.

Rokok Harus Mahal


Begitu berbahayanya rokok bagi kesehatan – website HaloSehat.com pernah merilis ada 39 penyakit berbahaya yang timbul akibat rokok maka orang-orang yang peduli akan bahaya rokok mengampanyekan gerakan-gerakan untuk sehat. Salah satunya adalah #RokokHarusMahal yang sudah 5 kali menyelenggarakan talkshow Radio dengan 5 tema berbeda. Hari Rabu, 20 Juni lalu temanya adalah Selamatkan JKN dan Kelompok Miskin, Rokok Harus Mahal. Talkshow yang merupakan program radio Ruang Publik KBRini disiarkan pukul 09.00 – 10.00 WIB melalui 100 radio jaringan KBR(Kantor Berita Radio) di seluruh Indonesia.


Nara sumber yang dipandu oleh Don Brady  pada talkshow kali ini adalah Prof. Dr. Hasbullah Thabrany, MPHKetua Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan FKM Universitas Indonesia dan Yurdhina MeilisaPlanning and Policy Specialist Center for Indonesia’s Strategic Development Initiative (CISDI). Pembahasannya adalah mengenai kaitan rokok dengan alokasi dana BPJS dan kualitas generasi penerus bangsa yang terancam kerdil otaknya. 

Menarik untuk disimak karena pada tahun 2016, BPJS Kesehatan defisit Rp. 9 triliun dan pada 2017 diperkirakan rugi Rp. 12 triliun. Ironisnya, pemerintah seolah masih galau untuk menaikkan cukai rokok. Terbukti kenaikan cukai rokok hanya 10,14 persen. 

Rokok Ancaman Besar Bagi Warga Miskin


Mayoritas peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) itu perokok. Parah lagi, mayoritas peserta yang ekonominya kurang mampu, juga perokok. Mayoritas peserta yang yang kita sebut sebagai PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah) seperti tukang ojek, pekerja tani, pekerja kasar yang tak berkantor, banyak yang doyan rokok. Klaim mereka di BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) merupakan yang paling tinggi. Jadinya menimbulkan masalah yang tidak kecil karena seperti yang disebut pak profesor, “Dana di JKN yang memang terbatas, terserap oleh mereka-mereka yang perilakunya tidak baik. Kalau tidak dilakukan kendali, maka ke depan, dana JKN akan semakin tidak memadai.”

Potret kemiskinan di Indonesia. Foto: fahiradanfathan.blogspot.co.id
Maka, CARA EFEKTIF untuk mengatasinya, lanjut pak profesor, “Yang terbukti di dunia, telah diuji, adalah menaikkan harga rokok. Kalau harga rokok itu naik, seperti hukum ekonomi, konsumsi akan turun sedikit, tapi tidak berhenti, karena mereka sudah nyandu. Jadi akan ngurangin sedikit, pelan-pelan in syaa Allah dalam waktu 20-30 tahun akan lebih terkontrol.”

Wih, saya setuju ini. Saya tinggal di lingkungan yang banyak golongan ekonomi menengah ke bawahnya. Di warung sebelah, sering saya lihat anak-anak membelikan ayah mereka rokok. Melihat anak-anak usia sekolah dasar hingga usia remaja merokok pun sering. Bagaimana tidak, harga rokok terlalu murah, bisa seribuan rupiah saja per batangnya!


Dari talkshow bertajuk  Selamatkan JKN dan Kelompok Miskin, Rokok Harus Mahal terkuak bahwa trend data dari survei SUSENAS menunjukkan bahwa trend pada umumnya pada laki-laki, perokok itu ada 64 - 70%. Nah, pada kelompok miskin angkanya di atas 70%. Menyedihkan, ya. Justru kelompok miskin di Indonesia sangat royal membelanjakan uangnya untuk rokok. Boleh dibilang penduduk miskin inilah yang menyumbang orang terkaya di Indonesia. Orang terkaya di Indonesia itu justru konglomerat rokok. Dari data SUSENAS pula, dari survei populasi, menunjukkan kelompok yang pendidikannya lebih tinggi, kelompok yang pendapatannya/penghasilannya lebih tinggi malah mengonsumsi rokok lebih sedikit dibandingkan dengan yang orang miskin.

Rokok: Memiskinkan dan Mengerdilkan


Lebih menyedihkan lagi karena akan berhubungan dengan kualitas generasi bangsa yang dihasilkan. Profesor Hasbullah Thabrany mengatakan, “Kajian-kajian terdahulu oleh kawan-kawan di Kementerian Kesehatan, juga di UI, menunjukkan bahwa beban biaya rokok itu kira-kira 3 ½ sampai 4 kali lebih banyak dari penerimaan negara dari cukai rokok. Jadi sebenarnya kita defisit.”

“Data terbaru yang dikeluarkan oleh bank dunia beberapa minggu yang lalu. Di situ tertulis jelas sekali bahwa kita rugi sekitar 1,2 miliar dolar,” imbuh Yurdhina Meilisa yang akrab disapa Mbak Ica.

Sebenarnya, untuk jangka panjang, untuk biaya berobat, lalu kehilangan produktifitas tidak dihitung sebagai beban negara. Belum lagi yang lebih parah adalah karena merokok terbukti mempengaruhi pertumbuhan anak. Anak bisa jadi kerdil secara fisik dan otaknya.

Lawan pengerdilan akibat rokok. Foto: Pixabay.

“Ini yang lebih berbahaya. Kalau kerdil otaknya, maka anak-anak kita tidak bisa jadi sumber daya, tetapi jadi beban masyarakat, beban negara, karena dididik pun susah. Karena kapasitas otaknya, ibarat komputer chip-nya mash Pentium 1. Kalau dididik dengan software yang sekarang ya hang, gakbisa. Akibatnya bagaimana mau bersaing dengan bangsa-bangsa lain, ini resiko masa depan bangsa yang kita tidak pahami sekarang,” tandas pak profesor lagi.

Berhubungan dengan hal ini, data lain disampaikan oleh Mbak Ica, yaitu bahwa data IFLS (Indonesia Family Life Survey) menunjukkan 22% per kapita pendapatan mingguan masyarakat miskin itu dipakai untuk rokok. Selain itu ada data yang dianalisa dari tahun 1997 – 2014 mengenai konsumsi keluarga di rumah tangga yang kepala keluarganya merokok. Pada periode itu kenaikan konsumsi rokok dibarengi dengan penurunan konsumsi daging dan juga ikan. “Jadi kita lihat bahwa ada substitusi dari yang tadinya dipakai untuk membeli makan dan kebutuhan keluarganya kemudian dipakai untuk membeli rokok,” tandas Mbak Ica.

Ancaman Bahaya Terhadap Bonus Demografi Indonesia


Nah, kalau dihubungkan dengan bonus demografi[1], hal ini sungguh menyeramkan. Pada ajang Side Event Forum Kawasan Timur Indonesia bertajuk Peran Pemuda dalam Pembangunan yang saya hadiri pada bulan November tahun 2015, Margareth Sitanggang dari UNFPA (United Nations Population Fund), pendukung utama acara ini memaparkan bahwa:
Pada sensus penduduk tahun 2010, sebanyak 65 juta jiwa, 28% dari penduduk Indonesia adalah generasi muda usia 10 – 24. Pada tahun 2025 – 2030 mendatang, saat terjadi bonus demografi, bila tak disikapi dengan baik, jumlah penduduk remaja yang jumlahnya akan sangat besar ini dampaknya akan tak baik, bahkan menjadi bencana.

Merokok pada usia muda harus mendapatkan perhatian serius. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan kebiasaan buruk merokok meningkat pada generasi muda. Prevalensi remaja usia 16-19 tahun yang merokok meningkat 3 kali lipat dari 7,1% di tahun 1995 menjadi 20,5% pada tahun 2014. Mengerikannya, usia mulai merokok menjadi semakin muda (dini).  Perokok pemula usia 10 – 14 tahun meningkat lebih dari 100% dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, yaitu dari  8,9% di tahun 1995, naik hingga 18% pada tahun 2013.

Bonus demografi adalah isu yang serius. Anggota DPR Komisi IX, Surya Chandra, dalam Seminar Nasional Masalah Kependudukan di Indonesia, Kamis (22/4/2010) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta memaparkan bahwa jumlah usia angkatan kerja (15 – 64 tahun) pada 2020 – 2030 akan mencapai 70%, sedangkan 30%-nya adalah penduduk yang tidak produktif. Dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekira 180 juta, sementara yang nonproduktif hanya 60 juta. Dengan demikian tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif akan sangat rendah, yakni 44 per 100 penduduk produktif pada 2020 – 2030.

Nah, terbayangkankah oleh kita jika 44 orang yang menanggung 100 orang ini didominasi oleh orang-orang yang – meminjam istilah Profesor Hasbullah – OTAKNYA KERDIL? Terbayangkankah seperti apa masa depan bangsa ini?

Dukung Gerakan #RokokHarusMahal


Oleh karena itu, mari kita dukung #RokokHarusMahal #Rokok50ribu. Supaya para kepala keluarga dari golongan miskin berhenti merokok, juga anak-anak mereka terhindar dari rokok karena harganya mahal. Pengeluaran sekira Rp. 50.000 – Rp. 300.000 per bulan untuk rokok lebih baik dialokasikan untuk kebutuhan lain yang menunjang tumbuh-kembang anak. Dengan menaikkan harga rokok sebungkusnya hingga Rp. 50.000 – kalau bisa lebih dari itu maka mereka akan terpaksa berhenti merokok. Diharapkan dengan demikian kesehatan meningkat, tumbuh-kembang anak menjadi lebih baik. Di samping itu JKN pun terselamatkan. Dukung gerakan ini dengan menandatangani petisi "Rokok Harus Mahal" di http://change.org/rokokharusmahal. Selamatkan bangsa kita dari kualitas buruk jika tiba saatnya menuai bonus demografi!

Makassar, 26 Juni 2018

Nantikan serial talkshow #RokokHarusMahal episode 6 hari Rabu 27 Juni, selanjutnya episode 7 dan 8 di pekan-pekan berikutnya di jaringan KBR seluruh Indonesia. Bisa disimak streaming-nya di KBR.id / KBR Apps atau tonton di FB Live Kantor Berita Radio-KBR. 

Tambahan referensi:


Tulisan ini diikutkan Lomba Blog Selamatkan JKN dan Kelompok Miskin, Rokok Harus Mahal




[1]“Bonus demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya”. Sumber: fan page FB BKKBN.

Mengenal Aplikasi Lawan Hoax

$
0
0
Kelanjutan dari Penyamaan Persepsi Materi Edukasi dan Bimtek Fact Checking Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah dan Hoax Indonesia) Makassar yang saya hadiri pada tanggal 1 Juni lalu di Kafe Teras Wirano lebih bersifat teknis. Ada juga materi yang sudah saya peroleh pada Half Day Basic Workshop “Hoax Busting and Digital Hygiene”yang berlangsung pada tanggal 20 April di Auditorium KH Muhammad Ramly, Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI). Pengurus inti Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah dan Hoax Indonesia) di wilayah Makassar memberikan pengarahan, seperti Ibu Arnidah Kanata, Ibu Chitra Rosalyn, Pak Muanas, Pak Bastian, dan Fajar. (Baca: Mengapa Makassar Harus Serius Berantas Hoax)


Sedikit dari Mafindo Makassar berfoto bersama Daeng Ical (PLT wali kota saat itu).
Foto: dari Ibu Arnidah

Kemudian, Fajar yang banyak membagikan pengetahuan teknis kepada kami mengenai penggunaan aplikasi untuk memberantas hoax. Menurut Fajar, ada 800 ribu situs penyebar hoax. Wow. Agar tetap “waras” (ini istilah saya), kita perlu memverifikasi konten dan akun media sosial. Orang sering kali hanya baca judulnya lalu share. Lalu sebuah berita pun menjadi viral.

Contoh yang diperlihatkan Fajar adalah berita yang viral mengenai muslimah yang meninggal sembari tersenyum padahal sesungguhnya dia adalah biarawati Katolik yang terkena kanker lidah dan meninggal tahun 2016. Pakaiannya saja yang disangka oleh yang nge-share kalau dia muslimah padahal bukan.

Hoax mudah menyebar karena banyak orang sudah memiliki “kebenaran” dalam hatinya. Jika informasi yang datang tidak sesuai dengan apa yang dia yakini atau tidak yakini maka dengan mudah dia terjebak hoax atau tidak percaya dengan informasi yang sebenarnya.

Foto: Ibu Arnidah Kanata
Nah, yang harus kita pastikan adalah:
  • Asal-usul, apakah kontennya asli atau bukan?
  • Sumber. Kalau tidak asli, dari mana sumber aslinya? Siapa saja yang menyebarkannya?
  • Lokasi, di mana kejadiannya?
  • Tanggal, kanan konten itu diambil?
  • Motivasi. Dapatkah Anda menduga kenapa konten itu diambil?

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan audit sosial. Dengan audit sosial kita bisa mengumpulkan informasi sebanyak-banyak dari akun-akun media sosial seseorang. Bagaimana profilnya? Cermati postingannya. Patutkah kita percaya padanya?

Dalam menelusuri profil sebuah akun, kita bisa melakukan penelusuran terhadap:
  • Nama berikut variasinya.
  • User name berikut variasinya.
  • Lakukan reverse research terhadap profile picture, header image, gambar-gambar utama, dan logo.
  • Pencarian kombinasi, misalnya nama dengan lokasi, sekolah atau kantor.
  • Cek teman, keluarga, koneksi.
  • Harus kreatif dan gigih melakukannya.

Fajar, trainer tersertifikasi dari Google. Foto: dokumentasi pribadi

Bila menelusuri akun Twitter, gunakan toolTwitter Advanced Search. Bisa juga menggunakan Twopchartstool gratis yang intuitif untuk menyelidiki akun Twitter. Untuk menelusuri akun Facebook juga ada tools-nya. Bisa gunakan PeoplefindThor dan Intel Techniques. Peoplefind Thor tidak serumit Intel Techniques tapi cukup baik sebagai alternatif. Contoh hal yang bisa dilakukan misalnya adalah mencari orang (tanpa nama) dengan petunjuk minim.

Untuk verifikasi lokasi, bisa menggunakan peta. Layanan peta Google yang bisa digunakan adalah:
  • Google Map dan Google Street View. Banyak lokasi dilengkapi dengan foto-foto lama, ini amat membantu. Bisa jadi di satu foto tanda tanda yang kita cari terhalang mobil, kita bisa pakai gambar di tahun yang lain.
  • Google Earth. Bisa untuk cek foto ber-geo tag. On-kan fitur geo tag di sebelah kiri. Di beberapa wilayah mungkin tidak ada petunjuk jalan. Tapi mungkin tersedia foto yang dilengkapi geo tag.

Beberapa tools (aplikasi anti hoaxlain yang bisa digunakan untuk verifikasi,seperti:
  • Facebook Signal
  • FB Livemap
  • Tweetdeck
  • You Tube Data Viewer
  • Watch Frame by Frame
  • You Tube Geo Search
  • Whois
  • Reverse Whois
  • Bing Maps
  • Wikimapia
  • Suncalc
  • Mapillary
  • Jeffrey’s
  • Get-Metadata
  • Rey Eye Reverse Image Search
  • Wayback Machine
  • FirstDraftNewsCheck
  • Session Buddy
  • Google Translate
  • InVid

Buka puasa bersama. Foto: Ibu Arnidah Kanata

Materi yang tak kalah pentingnya adalah mengenai keamanan dan keselamatan digital. Materinya mirip dengan yang saya dapatkan pada Half Day Basic Workshop “Hoax Busting and Digital Hygiene” yang saya ceritakan di paragraf awal – bisa dibaca di tulisan berjudul Tips Melawan Hoax dan Digital Hygiene.

Sebagai catatan tambahan, saya mencatat 3 hal berikut:
  • Memeriksa “ketahanan password” melalui website www.howsecuremypassword.net. Semakin lama password kita kemungkinan bisa diretas, semakin bagus – misalnya 200 juta tahun. Segera ganti password jika misalnya dalam hanya hitungan detik orang kemungkinan bisa meretasnya.
  • Periksa apakah alamat email sudah pernah di-hack atau belum dengan situs www.haveibeenpwned.com
  • Simpan data password aman di Keepass Password Safe.
  • Lakukan autentifikasi 2 langkah di akun Google, Facebook, dan Instagram agar tak mudah di-hack orang.

Well, tetap saja rasanya pengetahuan saya belum memadai. Semoga bisa belajar perlahan-lahan. Dunia digital memang terlalu luas, kan. Tak bisa mempelajari banyak hal dalam dunia ini dalam sekejap. Dan yang paling penting, berbesar hati menerima kebenaran.

Makassar, 24 Juni 2018
Baca juga:

Mafindo 
(Masyarakat Anti Fitnah dan Hoax Indonesia)

https://www.mafindo.or.id/
https://turnbackhoax.id/
Telpon : +62-895-333-930063
Fax : +62-21-5602810
Email : i n f o @ m a f i n d o . or.id
Twitter : MafindoID
Facebook : https://www.facebook.com/MafindoID/ 
Untuk area Makassar, bisa bergabung di grup FB: Makassar Lawan Hoax.
Seluruh Indonesia, bisa bergabung di grup Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax.

Catatan:
Ada beberapa informasi yang sudah diklarifikasi oleh tim Mafindo. Bisa dilihat di website
https://turnbackhoax.id/ atau di grup Facebook Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax dan grup Makassar Lawan Hoax.k

Cerita Perkedel Kangkung Tumis

$
0
0
Perkedel Kangkung Tumis? Makanan apa itu? Ya … perkedel yang dibuat dari kangkung tumis 😁. Ini jenis lauk karang-karangan saya saja. Mungkin kalau harus memilih keahlian genre memasak, keahlian saya adalah “daur ulang”. Sering kali sayuran yang tidak habis, saya oleh kembali, menjadikannya perkedel. Tentunya sayurannya yang masih bagus, dong. Yang baru dimasak sehari sebelumnya dan disimpan di kulkas. Kalau sudah tidak bagus ya jangan didaur ulang. Kalau adonan yang dibuat tidak habis, bisa dimasukkan ke dalam lemari es. Beberapa jam kemudian masih bisa dimasak lagi.

Biasanya setelah diolah lagi menjadi perkedel, justru malah dimakan secara lahap oleh anak-anak. Seperti beberapa hari yang lalu, sisa sayur kangkung tumis saya campur dengan tepung terigu berbumbu bawang putih halus. Caranya mudah. Tumbuk halus bawang putih dan garam. Kira-kira 1 atau 2 siung. Garamnya secukupnya sajalah, ya. Mamak harus pintar-pintar menakarnya supaya tidak keasinan. Sesuaikan saja kadar keasinan sayur dengan garam di adonan tepung. Kalau sayurnya sudah terasa asin malah bisa jadi tidak perlu tambah garam lagi di adonan perkedel.


Biasanya saya langsung mencampur sayuran dengan bumbu (bawang putih yang ditumbuk dengan garam). Setelah itu baru memasukkan tepung terigu sedikit demi sedikit secukupnya sampai kira-kira bisa dijadikan adonan. Memasukkan terigu harus sambil terus diaduk agar teksturnya pas. Kalau misalkan dianggap perlu, bisa tambahkan air secukupnya. Kalau tidak perlu tambah air ya tidak usah. Sekali lagi, harus pintar-pintar menakarnya.

Campur secara merata, ya. Kalau kira-kira sudah menyerupai adonan perkedel, bisa dibentuk serupa perkedel pada umumnya sesuai keinginan atau bisa juga dicetak kalau punya cetakan di rumah. Panaskan minyak di dalam wajan lalu gorenglah sampai berwarna keemasan atau agak kecoklatan.

Usai saya menggoreng perkedel kangkung tumis, si bungsu Afyad duduk khusyu’ di ruang makan. Dia makan dengan sangat lahap – alhamdulillah, habis tiga piring. Affiq juga makan lahap namun kalah banyak dengan Afyad. Athifah sudah makan jadi hanya dua anak lelaki itu yang makan perkedel kangkung tumis buatan mamaknya.

Memang paling enak perkedel dari sayuran ini dimakan ketika masih hangat dan renyah makanya anak-anak menyantapnya dengan bersemangat. Perkedel dari kangkung ini menimbulkan bunyi KRES saat digigit. Bisa Anda buktikan sendiri. 😅 Oya, saya sudah mencoba beberapa jenis sayuran, seperti sop atau sayur bening. Airnya tak dipakai lagi, sayurannya saja diambil. Enak-enak rasanya, sih, menurut saya.

Bahagia sekali melihat Afyad makan dengan penuh suka cita. “Enak?” tanya saya. Si bungsu mengangguk mantap. Rasanya terbang, deh kalau anak seperti itu reaksinya. Perasaan yang timbul tak bisa ditukar dengan apapun. Rasanya jadi ibu yang paling bahagia sedunia, deh. 😇

Makassar, 2 Juli 2018




Maskulinnya Home Zweet Home 2018

$
0
0
Seperti pada tahun-tahun yang lalu, saya bersama suami menghadiri Halal Bihalal Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin pada tahun ini. Kali ini kami hanya bisa menghadiri dua saja, yaitu Home Zweet Home 5 (pertandingan futsal) pada tanggal 17 Juni dan Malam Ramah Tamahpada tanggal 18 Juni 2018.


Pertandingan futsal diselenggarakan di Lapangan Futsal Telkom Makassar mulai pukul 8 pagi hingga pukul 17. Seperti biasa, kami datang sebagai penonton dan supporter saja ba’da zuhur 😀. Koq ya kebetulan sekali, kami masih sempat menyaksikan angkatan 88 (angkatan pak suami) dan angkatan 92 (angkatan saya) bertanding.

Kalau dipikir, bedanya 4 tahun, ya. Seharusnya angkatan 92 bisa lebih mudah mengalahkan angkatan 88. Ternyata tidak, keren ini kakak-kakak yang memperkuat tim 88. Tapi sudah lebih baguslah teman-teman 92 pada tahun ini sudah lebih serius tanding futsal. Meskipun ada beberapa orang yang seharusnya bertanding tidak datang dan digantikan dengan yang lain, sampai-sampai ada angkatan lain yang “dipinjam” untuk memperkuat tim 92. Tapi lumayanlah sudah bisa masuk semi final. Tahun-tahun sebelumnya kan tidak pernah sejauh ini. Iyalah, ya … tim futsal 92 pada tahun ini sudah pada punya kaos seragam makanya lebih semangat.

Pertandingan berikutnya, tim 88 kemudian melawan tim 87 yang berjuluk The Predator. Jangan menebak kalau kakak-kakak 87 bisa dikalahkan dengan mudah. Kalau berpendapat demikian, salah besar. Tim 87 itu termasuk tim yang terkuat di antara tim-tim futsal Ikatan Alumni Fakultas Teknik Unhas. Mantap kakak-kakak ini. Mereka membuktikan kalau usia tidak jadi penghalang untuk tetap bugar.

Salah satu aksi di laga 87 (biru) vs 89 (kuning). Asal foto: Amril T. Gobel di grup
Di Bawah Panji Fakultas Teknik, dari Ma'rifat Pawellangi
Di Lapangan Futsal Telkom, saya bertemu dengan Nine, Uche, dan Ocha – tema-teman perempuan seangkatan. Nyaris saja bertemu Khuldiah tapi dia sudah pulang saat saya datang. Beberapa tahun ini, saya bertemu dengan mereka di tempat yang sama. Lo lagi, lo lagi, kata orang Jakarta. Tapi saya tidak bosan bertemu mereka. Moga-moga panjang umur bisa bertemu lagi tahun depan. 😘

“Eh, Niar bajunya sama warnanya dengan seragamnya angkatan 94. Membelot ini Niar,” kelakar Nine.

“Ahaha, iya, yaa … harusnya saya tanya-tanya dulu, ya,” pandangan saya bertemu dengan Fardhan dan kawan-kawannya yang mengenakan seragam futsal dengan warna dan motif yang sama dengan baju saya. Haha, lucu juga, koq bisa sama, ya.


Tak lama kemudian Uche pamit pulang. Nine dan Ocha entah ke mana, jadi saya duduk sendiri nonton pertandingan yang berlangsung. Pak suami duduk tak jauh dari saya, sedang ngobrol dengan beberapa teman alumni. Seorang laki-laki mendekat dengan ke arah saya, hendak menonton pertandingan di lapangan yang sama. Di sela-sela jemari tangannya ada rokok. Asap rokoknya mengepul di depan wajah saya. Saya lihat rokoknya sudah berjarak kurang dari 50 centi meter – kira-kira malah hanya 25 – 30 cm dari wajah saya.

Spontan saya menggerakkan tangan menghalau asapnya. “Tabe’, asap rokokta’!” tegur saya dengan tegas. Tangan saya terus bergerak menghalau asap rokoknya. Di rumah kami tak ada yang merokok jadi saya sangat terganggu dan asap rokok. Khawatir juga dengan racun yang menguar dari rokok. Untung saja dia bergeser menjauh. Kalau tidak, terpaksa saya harus bersuara lebih keras lagi. Memang, sih atmosfer maskulin akrab dengan asap rokok tapi ya tolonglah, lihat-lihat juga. Jangan masukkan asap rokokmu ke hidung sister-mu yang penampilannya kayak saya. Sudah datang rapi-rapi, pakai jilbab, blus, dan celana kulot – sudah tentu perempuan kayak saya bukan perempuan yang doyan mengisap asap rokok, kaan. Lagi pula tidak semua laki-laki Antek merokok, lho. 🙏


Jadi ingin mengusulkan kepada panitia HBH berikutnya, please, saya mohon supaya kiranya ada pembagian zona buat mereka yang mau merokok. Jangan sampai yang merokok ke mana-mana membawa asapnya. Andai kanda-kanda, teman-teman, dan dinda-dinda bisa menelan sendiri asap rokoknya tanpa sama sekali mengembuskannya ke udara, bolehlah. Tapi itu tidak mungkin, kan? Tolong hargai hak kami yang tak merokok untuk bisa tetap menghirup udara bersih selama HBH berikutnya. Kita beranjak menua, hidup sehat seharusnya menjadi pilihan yang utama. Pada tahu, dong informasi tentang bahaya rokok yang tersebar meluas itu bukan hoax. Tapi kalau memang ada yang masih tetap mau merokok ya silakan tapi tolonglah supaya areanya dipisahkan. Kayak di bandara dan di hotel-hotel begitu, lho. Kan, bagus. Ini keren, lho, kompetisi futsal IKA Teknik Unhas berlangsung tiap tahun – olah raga yang identik dengan hidup sehat. Alangkah bagusnya kalau udara sehat juga mudah diperoleh di lapangan futsal.


Well, kembali ke pertandingan futsal … tahun ini keberuntungan berpihak pada tiga angkatan. Mengapa? Karena pada tahun ini ada 3 kategori: kategori Super Senior dimenangkan oleh tim 87, kategori Senior dimenangkan oleh tim 99, dan kategori Yunior dimenangkan oleh tim 2011. Keren, kanda dan dinda. Selamat buat kita’ semua. Semoga sehat wal’afiat hingga HBH tahun depan dan bisa bertanding dengan apik lagi. Dan semoga tahun depan tim 92 bisa lebih bagus lagi mainnya. 😇

Makassar, 3 Juli 2018

Bersambung.

Keterangan:
4 foto terbawah dari Ocha Haruna.

Baca juga:

Tips Cerdas Beli Original Jersey, Merchandise Asian Games

$
0
0
Pesta olahraga terbesar seasia akan diadakan dalam hitungan bulan saja, menariknya Indonesia telah resmi diumumkan terpilih sebagai tuan rumah ajang Asian Games2018 ini. Amati saja, “hawa-hawanya” sudah tersebar di media sosial. Para pecinta olahraga sangat antusias dalam menyambut event olahraga ini dan sudah mulai mempersiapkan diri untuk mendukung cabang olahraga serta tim kesayangan masing-masing. Salah satunya adalah dengan mulai mencari pernak-pernik atau beli merchandiseAsian Gamesyang sudah menjadi ciri khas sebagai pelengkap setiap diadakan event olahraga tahunan.

Gambar: bukalapak.com

Ada banyak sekali jenis merchandise Asian Games yang telah dijual luas di pasaran, Anda bisa membelinya dengan mudah baik di toko perlengkapan olahraga langsung maupun di situs belanja online langganan Anda. Salah satu jenis merchandiseyang paling banyak dicari dan tidak pernah sepi peminat adalah jenis jerseyori (original). Hal ini dikarenakan merchandise jenis ini dapat dipakai ketika menghadiri pertandingan tim olahraga favorit. Jika Anda termasuk salah satu orang yang akan membeli jersey ori, berikut ini akan kita bahas tips memilih jersey yang tepat supaya tidak tertipu dan mendapatkan jersey tiruan, antara lain:
  • Badge hologram akan selalu terpasang pada sebelah kiri bawah jersey, pemasangan badge hologram ini biasanya dijahit dengan rapi dan konsisten.
  • Kode barcodepada jersey asli dapat Anda cek melalui situs pencarian Google dengan memasukan format xxxxxx-xxx. Setelah itu, jika jersey tersebut memang asli maka akan ditampilkan semua informasi produksinya.
  • Jersey ori biasanya memiliki bahan berkualitas baik yang lembut dan nyaman ketika dipakai. Bahan jenis ini biasanya juga dapat menyerap keringat dan dapat mengatur suhu tubuh dengan baik sehingga Anda tidak akan merasa gatal maupun kepanasan meskipun memakainya selama berjam-jam.
  • Beli merchandise Asian Games berupa jersey yang ori umumnya akan dibanderol dengan harga yang terbilang mahal yaitu pada kisaran di atas 500 ribu bahkan jutaan rupiah. Oleh karena itu, apabila jersey yang Anda beli harganya murah bahkan tidak mencapai setengah dari harga tersebut, maka dapat dipastikan bahwa jerseytersebut palsu.

Sumber gambar: asiangames2018.id

Setelah mengetahui bagaimana cara membedakan jenis merchandise jersey orisinal dan tiruan agar tidak tertipu pada saat membelinya, berikut ini akan kita bahas cara jitu atau trik cerdas belanja merchandise murah, aman dan terpercaya agar Anda bisa berhemat dan tetap mendapatkan jenis merchandise jersey asli sesuai keinginan dan memiliki kualitas terbaik. Check this out:
  • Belilah di distributor resminya langsung tanpa melalui perantara. Dengan cara ini sudah pasti Anda bisa mendapatkan jenis merchandise jerseyoriginalyang banderol harganya lebih murah.
  • Membeli melalui situs belanja online juga dapat menjadi solusi yang tepat. Umumnya para pelaku bisnis online tidak akan dikenakan biaya sewa toko, sehingga mereka berani memasang produk merchandise jersey ori dengan harga yang lebih murah.
  • Jangan lewatkan harga promo atau moment diskon yang diadakan oleh toko onlineatau toko merchandise tertentu karena momen seperti ini merupakan kesempatan terbaik untuk mendapatkan jersey yang asli dengan harga yang lebih terjangkau.

Itulah tips beli merchandise Asian Games Jerseyoriginal supaya Anda tidak tertipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga malah mendapatkan jenis jerseypalsu. Namun jika mendapatkan jersey ori dipatok dengan kisaran harga yang terbilang mahal namun Anda tidak perlu ragu untuk membelinya karena kualitas kenyamanan dan keawetan pakaian tersebut pastinya sudah terjamin dan sesuai dengan biaya yang telah Anda keluarkan.

Makassar, 4 Juli 2018

Cerita Sinergi di HBH IKATEK UNHAS 2018

$
0
0
Hal yang paling mungkin dalam membangun sinergi dalam berbagai bidang adalah dengan orang-orang yang dikenal baik. Salah satu caranya adalah bersinergi dengan teman-teman semasa kuliah. Maka tidak heran jika tema besar Halal Bihalal (HBH) Ikatan Alumni Teknik Universitas Hasanuddin (IKATEK Unhas) pada 17 – 18 Juni lalu.

Selain Home Zweet Home yang mengusung kompetisi futsal antar angkatan, diselenggarakan pula Sinergi Almamater yang berlangsung pada tanggal 17 Juni di kampus baru Teknik Unhas di Gowa. Pada Sinergi Almamater, panitia Halal Bihalal (HBH) 2018 menyerahkan secara simbolis beasiswa kepada mahasiswa Teknik Unhas beserta sumbangan untuk kegiatan mobil Hemat Energi dan IEIC.




Acara puncak berlangsung pada tanggal 18 Juni di rooftop Nipah Mall, sebuah mal baru di Makassar yang terletak di jalan Urip Sumoharjo. Nuansa berbeda hadir saat itu di ketinggian Nipah Mall. Atap penuh dengan alumni Fakultas Teknik Unhas yang dominan mengenakan baju berwarna hitam – warna yang sejak dulu identik dengan anak Teknik Unhas.

Yang Menarik pada Kata-kata Sambutan


Saya dan pak suami datang terlambat sehingga melewatkan makan malam, hiburan, Opening Tune, dan Opening Act oleh 150 mahasiswa Teknik. Saat saya tiba, ketua panitia M. Jusman Sikkisedang menyampaikan kata sambutannya. Sudah di bagian akhir sambutannya, saya masih mendengar beliau mengatakan mengenai lambang tengkorak yang dahulu digunakan – itu bermakna perjuangan anak Teknik. Serangkaian kata sambutan berikutnya adalah: dari Pulu Niode – Ketua IKA TMUH (Teknik Mesin Unhas – tahun ini Teknik Mesin menjadi panitia penyelenggara reuni), Arsyad Taha – Dekan FTUH, Haidar A. Karim – Ketua Umum IKATEK Unhas, Syarif Burhanuddin – Bendahara IKA Unhas, dan Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu – Rektor Unhas.

Foto: Kak Amril Taufik Gobel

Kak Pulu Niodemembicarakan tentang perlunya ada institut teknologi di Sulawesi Selatan – mengingat gedungnya sudah ada, yaitu kampus baru Fakultas Teknik Unhas di Gowa. Pak Arsyad Taha menyampaikan apresiasinya kepada Kanda Haidar A. Karim – sang ketua umum IKATEK Unhas secara khusus untuk sinergi yang terjadi dengan pihak kampus, di antaranya pemberian bantuan beasiswa. Beliau menyampaikan bahwa Fakultas Teknik Unhas sekarang terakreditasi oleh BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) – A dan akreditasi internasional  untuk Teknik Sipil dan Teknik Geologi.

Kak Haidar A. Karimmenyampaikan mengenai masa kepengurusan yang sudah hampir habis. Lucunya, audiens malah pada berteriak, “Oppo’ kii … oppo’ kii.” Maksudnya, supaya beliau lagi saja yang duduk sebagai ketua umum. Iya, ya kan belum dua periode. Semoga beliau lagi, hehe.

Disampaikan pula mengenai terbentuknya chapters Ikatan Alumni Teknik Unhas yang sudah terbentuk di Sumatera hingga Papua. Sebanyak 26.000 alumni adalah potensi yang luar biasa jika bisa saling bersinergi. Selain itu telah ada perjanjian kerja sama antar alumni dan almamater.

Pak Syarif Burhanuddinmenyampaikan bahwa yang dibutuhkan bukan “sekadar sinergi”. “Kita butuh tenaga kerja terampil. Dari 81 juta tenaga kerja konstruksi, tidak sampai 10 persen yang berserifikat. Standardisasi tidak tergambar dalam bentuk kesejahteraan maka perlu jadi perhatian,” ucap Pak Syarif. Beliau juga menceritakan bahwa sudah ada kerja sama antara pihak kampus dan pemerintah. Di antaranya dengan melakukan pelatihan K3 (Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja).

Ibu rektor. Foto: Kak Amril Taufik Gobel
Dok. pribadi

Yang paling menyenangkan di telinga saya adalah sambutan dari ibu rektor – Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu yang menyatakan “cinta kepada Fakultas Teknik Unhas” sehingga mengatur waktunya agar bisa menghadiri acara reuni nasional ini meskipun suaminya mengajak berlibur, ditangguhkannya dulu karena berniat menghadiri acara reuni ini.

Menurut ibu rektor, Fakultas Teknik Unhas mencapai jumlah paling tinggi untuk publikasi di Universitas Hasanuddin – yang sayangnya baru-baru ini “dikalahkan” oleh Fakultas Kedokteran. Dari Fakultas Teknik sudah ada berbagai macam produk, di antaranya adalah kapal rumput laut. Sudah dibuka program magister baru, di antaranya Magister Rekayasa dan Keselamatan Konstruksi (semoga saya tidak salah dengar dan catat).

Prof. Dwia berharap alumni menjadi marketer untuk Unhas sebab ke depannya laboratorium tidak boleh lagi dibiayai oleh kampus, melainkan harus dibiayai melalui kerja sama kampus dengan pihak lain. Ibu rektor mengakhiri kata sambutannya dengan mengajak alumni Teknik Unhas untuk bersinergi membesarkan Unhas.

Penyerahan penghargaan kepada para dosen purnabakti menjadi acara selanjutnya. Sejak dua tahun lalu penghargaan kepada para dosen yang sudah berakhir masa tugasnya menjadi bagian dari malam puncak reuni nasional Fakultas Teknik Unhas. Walaupun namanya penghargaan, tetap saja tidak akan menyamai dengan jasa-jasa mereka dalam mengajar kami semua, setidaknya bentuk penghargaan ini bisa membuktikan kalau kami tak akan melupakan jasa para bapak dan ibu dosen yang telah mengabdi di FT Unhas.

Suasana dari depan. Foto: Kak Amril Taufik Gobel

Yang Menarik dan Menyedihkan pada Presentasi Infografis Alumni FT Unhas


Selanjutnya, ada yang berbeda di malam puncak HBH tahun ini, yaitu persentasi mengenai data para peserta reuni yang masuk ke panitia. Utrich Farzahyang rupanya yunior saya di jurusan Elektro yang membawakannya. Presenter di stasiun televisi nasional ini mempresentasikan data dalam bentuk infografis yang sudah disiapkan oleh panitia.

Data pendaftar HBH IKATEK Unhas 2018. Sumber: panitia HBH 2018

Well, jumlah alumni yang terdata per 20 Maret 2018 adalah sebanyak 26.228 orang. Lulusan S1 21.484 orang dan lulusan D3 ada 4.744 orang. Yang registrasi di website HBH Teknik Unhas adalah sebanyak 1785 orang. Berdasarkan angkatan, yang paling banyak registrasi adalah dari angkatan 2000. Beda jauh dengan angkatan 2001 hingga 2013, terlebih jika dibandingkan angkatan 99 hingga 65. Secara persentase per jurusan: alumni Teknik Mesin sebanyak 43%, Teknik Sipil 16%, Teknik Elektro 14%, Teknik Arsitektur 13%, Teknik Geologi 6%, dan Teknik Perkapalan 8%.

Data pendaftar HBH IKATEK Unhas 2018 per angkatan. Sumber: panitia HBH 2018

Mungkin karena panitia penyelenggara dari Teknik Mesin, ya jadi kebanyakan yang mendaftar dari Teknik Mesin. Seingat saya sewaktu Teknik Elektro menjadi panitia 2 tahun yang lalu, alumni Teknik Elektro banyak yang mendaftar (kalau tidak salah ingat yang terbanyak, mohon koreksi kalau saya salah). Saat malam puncak, masih banyak yang mendaftar on the spot. Saya sempat menanyakannya kepada Kak Amril Taufik Gobel berapa jumlah hadirin malam itu. Kata Kak Amril mencapai 2000 orang. Wow!

Dari jumlah yang mendaftar untuk hadir di reuni tahun ini, demografi per provinsi, sebarannya paling banyak berada di Sulawesi Selatan (66 %). Lalu berturut-turut Jakarta (8%), Jawa Barat (5%), Kalimantan Timur (4%), dan Sulawesi Tenggara (4%). Berikutnya, di Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah ada 2%. Selanjutnya di provinsi lain hingga luar negeri 1,5 – 0,5 persen.

Sebaran alumni FT Unhas 2018 (dari daftar registrasi). Sumber: panitia HBH 2018

Sebaran alumni yang terdaftar hadir di HBH berdasarkan profesi, yang paling banyak dari sektor swasta untuk kategori konstruksi, energi, tambang, telekomunikasi, dan transportasi, yaitu sebanyak 458 orang. Lalu sektor swasta untuk kategori konsultan, perencanaan, dan pengadaan sebanyak 269 orang. Menyusul sektor swasta lainnya sebanyak 239 orang. ASN lingkup provinsi, kota, kabupaten, dan dinas ada 137 orang. Sementara mereka yang berada di lingkup BUMN, lembaga, kementerian bidang tambang, energi, dan konstruksi berjumlah 131 orang. Wirausaha lain-lain ada 131 orang. Untuk wirausaha dalam bidang jasa telekomunikasi dan digital startup ada 10 orang, wirausaha jasa hiburan, seni, dan travel ada 8 orang, dan wirausaha kuliner, fashion, dan kecantikan ada 29 orang.

Data profesi pendaftar HBH IKATEK Unhas 2018. Sumber: panitia HBH 2018

Saya lupa, tempo hari saya mengisi bagian apa, ya selaku freelancer dengan jasa yang bergerak dalam bidang creative writing dan digital marketing. Sekadar informasi, apa yang saya lakukan bukan sekadar menulis. Saya juga membangun postur agar bisa berdaya di dunia internet melalui blogging dan menulis.

Menarikbagi saya, kategori RUMAH TANGGAada 43 orang yang registrasi. TAPI MENYEDIHKANNYA, terdengar suara tawa dari beberapa orang ketika kategori ini disebutkan . Kenapa sampai tertawa? Kenapa bisa tertawa? Ibu rumah tangga itu hebat! Apakah para perempuan yang punya profesi yang bisa disebutkan itu BUKAN IBU RUMAH TANGGA? Aih aih, semoga jika kategori ini disebutkan lagi di tahun depan TAK ADA LAGI YANG TERTAWA KECUALI BISA MENYEBUTKAN ALASAN LOGIS DAN SANTUN MENGAPA MEREKA TERTAWA! Jujur saja, semua pada malam ini berlangsung menarik kecuali bagian ada yang tertawa itu.

Foto aerial HBH IKATEK Unhas 2018, sumber: Fitra Jaya S.
Tak ingin berpanjang lebar, menyanyikan bersama Mars Fakultas dan Jurusan bisa meluluhkan saya. Namun saya harap dengan tulisan ini, kelak tak terulang lagi insiden tawa itu sebab tak elok terjadi di antara orang terpelajar.

Kembali kepada presentasi infografis, andai data bisa terkoleksi dari semua – 26 ribuan alumni Teknik dan semuanya bisa saling bersinergi, tentunya bakal dahsyat ya impact yang ditimbulkan. Alumni Teknik Unhas hebat-hebat, lho. Tak kalah dengan alumni Fakultas Teknik dari institusi lain.

Aneka Hadiah dan Hiburan



Setelah presentasi data, acara selanjutnya adalah penyerahan sejumlah hadiah. Award IKATEK dianugerahkan kepada Kak Nurhasanyang sekarang menjabat sebagai Vice President PT. Chevron. Wah, selamat. Turut bangga, saya pernah bertemu dengannya sewaktu pak suami masih bekerja di PT. Caltex di kisaran tahun 1999 – 2001 (Caltex itu nama perusahaan minyak di Riau sebelum berganti menjadi Chevron). Selanjutnya, pemberian hadiah kepada pemenang lomba logo HBH 2018, Domino Championship, Socmed #SayahadirHBH2018, dan Home Zweet Home.

Penyerahan “Pataka” Reuni Nasional dan HBH 2019berlangsung dengan dramatis dan epic. Keren, deh konsep panitia. Yang akan menjadi panitia pada Reuni Nasional dan HBH tahun depan adalah Ikatan Alumni Teknik Perkapalan. Istilahnya mirip “petaka” haha, horor kesannya, ya.

Foto aerial HBH IKATEK Unhas 2018, sumber: Fitra Jaya S.
AIMS Bandtampil menghibur hadirin dengan lagu-lagu jaman old. Setelah itu dilanjutkan dengan foto bersama. Untungnya saya belum pulang jadi masih bisa berfoto bersama teman-teman angkatan 92. Sembari menunggu giliran angkatan 92 dipanggil untuk foto bersama, saya menikmati buah-buahan yang masih tersedia di atas meja bundar. Malam itu terasa singkat sekali dengan langit malam di atas Nipah Mall yang juga merayakan reuni nasional tahunan ini dengan atraksi kembang api. Ah, rasanya cepat sekali acara ini berakhir padahal waktu sudah melewati angka 22.30. Sudah waktunya pulang. Jangan sampai anak-anak belum pada tidur karena menunggu bapak dan mamanya pulang.

Foto bersama angkatan 92 yang hadir. Foto dari Kak Sapri Pamulu

Makassar, 5 Juli 2018

Terima kasih kepada Ikatan Alumni Teknik Mesin Unhas yang sudah sukses menyenangkan dan membanggakan hadirin pada tahun ini. Dengan berakhirnya tulisan ini, berakhir pula cerita saya tentang Reuni Nasional dan HBH IKATEK Unhas 2018. Semoga tahun depan bisa terselenggara lagi dengan baik dan seru. Semoga pula semakin banyak sinergi yang terbangun berkat silaturahmi yang terus terjaga. Bravo Teknik!

Oya, jangan lupa baca bagian pertamanya, ya: Maskulinnya Home Zweet Home 2018

Baca juga cerita-cerita terkait Teknik Unhas yang lainnya berikut ini:



Talkshow KerLip untuk Orang Tua Hebat di Jaman Now

$
0
0
Anak dan gadget sudah menjadi problema bersama para orang tua sedunia. Kecuali bagi yang tidak menganggap hal tersebut masalah dan membiarkan buah hatinya dengan gadget tanpa kenal waktu, sih, ya. Oleh sebab itu, selalu saja ada diskusi parenting terait hal tersebut, seperti yang saya hadiri pada hari Ahad tanggal 1 Juli lalu: Talkshow Pendidikan Orang Tua Hebat– Mendorong Sekolah Ramah Anak, Solusi Cerdas Optimalkan Potensi Anak di Era Milenial. Talkshow yang berlangsung di aula Sekolah Islam Athirah jalan Kajaolalido ini diselenggarakan oleh KerLip (gerakan Keluarga Peduli Pendidikan) dengan dukungan beberapa pihak dan nara sumber Nyi Mas Diane WS, Psidan Amal Hasan.


Nyi Mas Diane WS yang akrab disapa Mbak Di, merupakan psikolog yang praktisi perkembangan anak dan remaja. Selain itu, penulis buku Mendidik Anak Sesuai Zamannya ini juga menjadi parenting motivator dengan jam terbang tinggi. Sementara itu Amal Hasan leader of Google educator South Sulawesi. Pak Amal ini berasal dari SMP yang sama dengan saya, SMPN 6 Makassar. Kami satu angkatan tapi beda kelas. Nama bekennya Eyank Vhazolle. Andai saya tak nge-share informasi talkshow ini ke grup kawan-kawan sekelas saat SMP, saya tak tahu kalau beliau sealmamater dengan saya. Dari kawan-kawan sekelaslah saya tahu kalau Pak Amal itu Eyank. Saya tahunya nama Eyank saja, tidak kenal nama Amal Hasan soalnya. 😆

Mengawali acara, Pak Bagus Dibyo Sumantri dari KerLip menyampaikan sambutannya. KerLip merupakan gerakan sosial berbasis keluarga yang pada awalnya mendorong sekolah ramah anak. Sekolah ramah anak adalah sekolah yang bisa menjadi rumah kedua bagi anak, sekolah tanpa hukuman (diganti dengan konsekuensi), sekolah tanpa bully. KerLip sudah melakukan advokasi ke beberapa sekolah, mencoba mengubah mindset para guru. Dampaknya sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak.

Pak Bagus Dibyo Sumantri
“Untuk kali ini kami mendorong di lingkungan rumah, bagaimana orang tua menjadi pendamping, teman, dan motivasi bagi anak,” ujar lelaki yang sedang menjabat sebagai ketua KerLip Maros ini. KerLip juga melakukan pendampingan kepada anak-anak yang dijuluki “anak jalanan”. Anak-anak jalanan ini, di sekolah dianggap anak nakal, di rumah tidak bisa bercerita  atau curhat dengan orang tuanya. Padahal anak-anak perlu mempunyai tempat yang nyaman untuk mengeluarkan uneg-uneg mereka. Sayang sekali jika mereka mencari tempat yang nyaman meskipun itu salah yang membuat mereka terlibat dengan kekerasan.

Menurut Pak Bagus, dengan adanya pakar yang menjadi nara sumber pada talkshow ini, kita bisa belajar menjadi orang tua yang baik dan mempelajari fenomena gawai (gadget) yang sering menjadi kambing hitam untuk kontribusi anak-anak yang kurang baik. “Jangan sampai saat kita mengalami bonus demografi, anak-anak kita belum siap,” pungkas Pak Bagus.

Ibu Diana, Mbak Di, dan Pak Eyank .. eh Pak Amal.

Usai kata sambutan dari Pak Bagus, Ibu Rusdiana selaku moderator segera mempersilakan kedua nara sumber untuk naik ke atas panggung. Ibu Diana memperkenalkan masing-masing nara sumber dan memberikan waktu selama satu jam per orang untuk menyampaikan presentasinya. Waktu selama satu jam ini sangat memadai ternyata. Rasanya “kenyang” dengan pencerahan dari kedua nara sumber. Selain itu, saya kembali merasa masih penuh kekurangan dalam menjalankan peran sebagai ibu, di antara rasa haru dari slide dan quote yang ditampilkan oleh para nara sumber. Bukan hanya menjadi pengingat kembali, ada banyak hal baru yang saya dapatkan dari talkshow ini. Benar-benar, sebagai orang tua kita tak boleh berhenti belajar.

Materi yang diberikan dalam talkshow ini di antaranya mengenai peran orang tua dalam mendampingi anak menggunakan gadget, bagaimana orang tua memantaskan diri menjadi orang tua pada zaman ini, efek gadget bagi anak, aplikasi apa saja yang perlu orang tua ketahui untuk mengontrol anak, aplikasi apa saja yang pantas dimainkan anak, dan lain-lain sebagainya. Anda bisa menyimaknya di tulisan-tulisan saya berikutnya. Do’akan saya sehat ya supaya lancar menulisnya, mengingat akhir-akhir ini lagi banyak interupsi di dunia nyata.

Makassar, Sabtu 7 Juli 2018

Bersambung

Catatan:

KerLip yang terbentuk tahun 1999 ini, sejak tahun 2016 bermitra dengan Pembinaan Pendidikan Keluarga (Bindikkel) Direktorat Jendral PAUD dan Dikmas, Kementerian Pendidikan Nasional. KerLip sekarang menjadi gerakan yang melibatkan para pemerhati pendidikan di seluruh Indonesia.

Pantaskan Diri Menjadi Orang Tua dengan Mempelajari Perkembangan Jaman Now

$
0
0

Nara sumber pertama yang mempresentasikan materinya pada Talkshow Pendidikan Orang Tua Hebat – Mendorong Sekolah Ramah Anak, Solusi Cerdas Optimalkan Potensi Anak di Era Milenial yang berlangsung tanggal 1 Juli lalu adalah Pak Amal Hasan. Pak Amal Hasan yang akrab dengan sapaan Eyank ini aktif di dunia IT, khususnya dalam bidang pendidikan (silakan baca tulisan sebelumnya: Talkshow KerLip untuk Orang Tua Hebat di Jaman Now).



Lelaki 45 tahun berkaca mata yang lulusan Statistik MIPA ini ternyata pernah kuliah di Kedokteran tapi tidak selesai. Dia aktif sebagai relawan TIK Indonesia dan pernah menjadi ketua Relawan TIK Sulawesi Selatan. Relawan TIK ini secara nasional menjadi partner Kominfo. Ssalah satu tugas yang dilakukan Pak Eyank adalah me-review postingan yang dilaporkan ke ICT Watch dan diteruskan ke Google. Selain itu, bapak beranak 7 ini juga menjadi konsultan ICT di beberapa instansi pemerintah dan swasta dan berkedudukan sebagai leaderof Google Educator South Sulawesi (Google for Education merupakan program CSR Google dalam dunia pendidikan yang diberikan gratis kepada institusi pendidikan).

Pak Amal memulai presentasinya dengan beberapa quote, yaitu:
  • Didiklah anakmu sesuai zamannya karena dia akan menghadapi zaman yang berbeda dengan zamanmu.
  • Jangan larang anakmu mendekati sungai karena takut dia tenggelam tapi ajarilah dia BERENANG.
  • Teknologi itu mudah dan memudahkan. Yang membuatnya terasa SULIT adalah karena dia MENGUBAH KEBIASAAN.


Begitu banya perkembangan teknologi sekarang yang tidak orang tua ketahui.Wawasan kita sebagai orang tua begitu terbatas. Sebagai ilustrasi, dicontohkan Pak Amal adalah mengenai mesin cuci piring yang belum tentu semua orang tua paham seperti apa mesin cuci piring itu. Sementara itu, anak jaman now yang belum tahu baca-tulis saja sudah bisa mengoperasi gadget hanya DALAM HITUNGAN JAM. Well, saya mengalaminya juga. Anak bungsu saya yang speech delay, ketika bicaranya masih sangat minim dan belum tahu baca-tulis, sudah paham cara mengubah atribut user di laptop saya. Dia beberapa kali mengubah saya menjadi user biasa dan dirinya menjadi administrator. Bahkan dia pernah mengubah password seseorang yang sampai sekarang tidak ada yang tahu bagaimana caranya dia masuk ke komputer orang tersebut yang password-nya terpasang. Sekali waktu dia bisa masuk ke gadget sepupunya yang terkunci dan men-download aplikasi game untuk anak-anak. Untuk hal-hal seperti ini, dia belajar sendiri, tak pernah kami ajari.

Maka dari itu, alasan TIDAK TAHU bagi orang tua, tidak bisa dibiarkan melainkan harus diatasi dengan cara BELAJAR untuk menguasai teknologi yang sekarang lazim dipergunakan oleh anak-anak. Nah, mengapa pula kita – selaku orang tua perlu belajar?

Penjelasan berikutnya mengenai algoritma BUBBLE SORT dijelaskan oleh Pak Amal. Ambil contoh mengenai fenomena KOTAK KOSONG di Pilkada Makassar. Ketika seseorang berada di “pihak kotak kosong” dan dia hanya me-like dan posting tentang berita kotak kosong maka apa yang muncul selanjutnya hanyalah tentang itu atau Danny Pomanto, berita mengenai Appi – Cicu tidak ditampilkan di time line-nya. Buat yang “Jokowi haters” maka informasi terkait haters yang muncul, kerja-kerja baik pak presiden tak muncul di berandanya. Dari semua teman Facebook, yang muncul di time line kita hanya berkisar 15 – 35%. Mereka adalah yang sering kita like dan komentari statusnya. Jika kita menerima bulat-bulat apa yang kita sukai dan benci tanpa cek dan ricek maka hoax dengan bulat-bulat pula akan merasuki kita melalui internet. Sementara itu, HOAX di masa sekarang menjadi penyebab konflik horisontal di antara kita.


Jika tak belajar, kita akan menjadi orang dewasa pengkonsumsi hoax. For your information, berdasarkan survei Mastel (Masyarakat Telematika), ranking hoax yang masyhur di Indonesia adalah politik, SARA, dan kesehatan. Miris sekali saya ketika melihat orang-orang terpelajar nge-share dengan berapi-api berita hoax lalu ketika ada yang memberitahukan kepadanya itu hoax, dia malah balik berkomentar garang dengan yakinnya bahwa informasinya valid padahal sudah ada bantahan terkait hal itu.

Contoh selanjutnya yang diperlihatkan Pak Amal adalah foto lelaki perempuan yang terlihat sangat akrab. Orang bisa menduga mereka pasangan kakak-adik atau sejoli cinta. Pada kenyataannya, foto tersebut hasil editan. Aslinya, si perempuan berfoto bersama seorang perempuan lain. Lihatlah, betapa mudahnya orang memfitnah orang lain di zaman ini. Pahamkah kita sebagai orang tua? Jangan-jangan kita termasuk orang dewasa yang mudah termakan hoax? Lalu, terbayangkah bagaimana anak-anak kita kalau orang tuanya tidak bisa mempelajari perkembangan zaman, mudah pula termakan hoax?

Makassar, 8 Juli 2018

Bersambung

Jangan lupa baca tulisan sebelumnya: Talkshow KerLip untuk Orang Tua Hebat di Jaman Now


Baca juga:



Tips Agar Anak Aman Menggunakan Gadget

$
0
0
Usai memberikan pemahaman tentang mengapa orang tua perlu terus belajar menghadapi perkembangan teknologi digital, Pak Amal memperlihatkan kepada para peserta Talkshow Pendidikan Orang Tua Hebat – Mendorong Sekolah Ramah Anak, Solusi Cerdas Optimalkan Potensi Anak di Era Milenial daftar aplikasi terpopuler di Play Store. Empat aplikasi terpopuler itu adalah: Hago (game interaktif), Tiktok yang sedang ramai dibicarakan itu, FB Lite, dan UC Browser. Oya, sebelum lanjut ke materi Pak Amal dengan tips-nya mengenai bagaimana agar anak aman menggunakan gadget, silakan simak tulisan-tulisan sebelumnya dulu, ya: Talkshow KerLip untuk Orang Tua Hebat di Jaman Now dan Pantaskan Diri Menjadi Orang Tua dengan Mempelajari Perkembangan Jaman Now, ya.


Kelihatan dari data di atas, ya – dua aplikasi “milik anak-anak” menjadi dua aplikasi terpopuler di jagad Android. Bisa dibilang, betapa anak-anak menguasai dunia digital. Nah, supaya mudah mengontrolnya, Pak Amal menganjurkan untuk ketika memerikan HP kepada anak, katakan bahwa HP milik kita (orang tuanya), kepada anak hanya dipinjamkan dan sewaktu-waktu dapat diambil kembali.

Sebaiknya orang tua juga bisa berenang, ya.

Lalu, agar bisa menjaga keamanan anak dan kenyamanan kita (karena telah memberikan perlindungan yang maksimal) maka lakukan langkah-langkah berikut agar anak aman menggunakan gadget:
  1. Siapkan akun Googleyang aman dan privat di HP kita berikut akun Google anak-anak.
  2. Install Google Map, aktifkan lokasi.Melalui aplikasi ini, orang tua bisa mengecek keberadaan anak-anaknya berikut history-nya. Pilih mode Akurasi Tinggi untuk setting lokasi. Jika fitur lokasi aktif, apabila HP hilang mudah untuk dilacak keberadaannya melalui “Temukan Perangkat Saya” (Google Play product). Jika mengaktifkan lokasi, jaga akun kita. Jika tak dapat menemukan HP kembali, bisa digunakan untuk menghapus data dari jauh.
  3. Aktifkan Google Photountuk melihat semua foto yang masuk. Aktifkan sinkronisasinya (setting: Back up&Synchronize ke akun kita). Dengan demikian kita bisa melihat foto yang ada di HP anak. Jangan lupa mengecek Setelan (setting) untuk mengosongkan ruang penyimpanan secara berkala.
  4. Aktifkan kontrol orang tua pada Play Store. Cek di Play Store, setiap aplikasi ada batasan usianya, misalnya Tiktok untuk 12 tahun ke atas. Kontrol anak supaya tidak men-download aplikasi yang tidak sesuai usianya. Di Play Store, masuk ke Setelan ® Kontrol Pengguna ® Kontrol Orang Tua (aktifkan dan pasang PINsupaya anak tak bisa ubah) ® masuk ke Aplikasi & Game (ada rating seperti 3+, 7+, 12+, 16+, dan 18+).
  5. Untuk mengontrol akun You Tube, masuk ke akun (sudut kanan atas) ® Setelan ® Umum, aktifkan mode Terbatas agar tidak bisa mengakses video yang tidak sesuai usianya.
  6. MengontrolSearching, masuk ke Setelan ® Google ® Penelusuran ® Akun & Privasi ® SafeSearch Filter. Setting ini tidak akurat 100% namun sangat membantu menjaga anak-anak kita, daripada sama sekali tidak ada filter.


Orang tua sangat butuh informasi seperti ini demi bisa mendampingi anak secara maksimal. Dalam waktu dekat aplikasi Google Family Link akan launching di Indonesia. Banyak hal bisa dikontrol orang tua melalui aplikasi gratis ini.

Usai Pak Amal, Mbak Di (Nyi Mas Diane W.S., Psi) membawakan materinya. Mengapa orang tua harus selalu belajar, alasannya adalah karena untuk menjalani peran sebagai orang tua tidak ada sekolahnya makanya penting bagi ayah dan bunda untuk hadir di kegiatan keayahbundaan semacam ini. Selanjutnya, mengapa mendidik anak sesuai zamannya sangat penting untuk diketahui para orang tua, bisa dibaca di tulisan berikutnya.

Makassar, 9 Juli 2018

Bersambung

Tulisan ini merupakan tulisan ketiga. Jangan lupa baca juga tulisan sebelumnya:
  1. Talkshow KerLip untuk Orang Tua Hebat di Jaman Now
  2. Pantaskan Diri Menjadi Orang Tua dengan Mempelajari Perkembangan Jaman Now


Baca juga:


Peran Orang Tua dan Pornografi dalam Gadget

$
0
0
Nyi Mas Diane W.S. (Mbak Di), psikolog yang juga menduduki posisi sebagai Ketua organisasi IPARENT (Ikatan Praktisi dan Ahli Parenting Indonesia) ini menjadi nara sumber kedua pada Talkshow Pendidikan Orang Tua Hebat – Mendorong Sekolah Ramah Anak, Solusi Cerdas Optimalkan Potensi Anak di Era Milenial. KerLip (Keluarga Peduli Pendidikan) berhasil mendatangkan perempuan berusia 42 tahun asal Jawa Barat yang sudah menjadi nara sumber pada lebih dari 200 perusahaan, 300 sekolah, dan lebih dari 6000 orang tua.


Pembicara di segala macam seminar terkait parenting dan motivasi parenting di dalam dan luar negeri yang diselenggarakan oleh berbegai institusi dan instansi ini membawakan presentasi yang berjudul Mendidik Anak di Zaman Sekarang (Mengoptimalkan Potensi Anak di Era Digital) pada talkshow yang berlangsung 1 Juli lalu di aula Sekolah Islam Athirah, jalan Kajaolalido. Tulisan ini merupakan lanjutan dari 3 tulisan sebelumnya: Talkshow KerLip untuk Orang Tua Hebat di Jaman Now, Pantaskan Diri Menjadi Orang Tua dengan Mempelajari Perkembangan Jaman Now, dan Tips Agar Anak Aman Menggunakan Gadget.

Perempuan yang juga menjadi Koordinator khusus pengembangan Sumber Daya Manusia dari Yayasan Bhakti As-Diraa ini memulai pemaparannya dengan menjelaskan mengapa orang tua perlu belajar sungguh-sungguh menjalani perannya. “Ilmu kita untuk mengasuh anak, serba tanggung. Kita terlalu banyak menggunakan kata ‘jangan’ dan kata-kata negatif lainnya,” ucapnya.

Dalam sehari, seorang anak bisa saja menerima ratusan kata JANGAN dan negatif padahal seharusnya anak menerima kata-kata positif, mengingat manusia itu 80 persennya terdiri atas air. Sebagaimana air, manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya (penelitian Dr. Masaru Emoto). Kalau stimulasi yang diterimanya negatif maka negatiflah dia. Jika dia senantiasa menerima stimulasi positif maka positiflah dia.


“Ilmu yang setengah-setengah berujung pada false belief (keyakinan yang salah). Akibatnya, orang tua tidak memiliki kemampuan berpikir,” ucap psikolog yang juga menduduki posisi sebagai Ketua Umum Alumni Lemhanas Provinsi Banten ini. Dengan alasan merasa tidak mampu, banyak orang tua menitipkan anaknya ke pihak lain. False belief akibat ilmu yang serba tanggung dapat menjadi pembenaran bersama atas keputusan orang tua yang keliru.

Sayang sekali sebenarnya karena orang tua merupakan terapis terbaik bagi anak dan benar-benar maksimal pada 5 tahun pertama kehidupan anak-anaknya. Waktu untuk meletakkan pondasi yang kuat adalah pada 5 tahun pertama usia anak. Bukannya setelah itu tak bisa namun effort-nya harus jauh lebih kuat. Anak membutuhkan 80% waktunya untuk pembentukan karakter di rumah dan 20% di lingkungan.

Orang tua jangan mudah merasa pintar sebab begitu merasa pintar maka tertutuplah pembelajaran baginya. Mbak Di mengatakan, ibarat gelas yang penuh, tidak bisa menampung air lagi.

Betapa kita disiapkan menjadi seorang AHLI namun tak disiapkan menjadi ORANG TUA sehingga dari kita banyak yang tak memiliki KESABARAN dan ENDURANCE untuk menjadi orang tua (Nyi Mas Diane W. S.)

Selanjutnya, Mbak Di mengajak hadirin merenungkan, apakah yang sebenarnya dibutuhkan anak?

Benarkah anak butuh gawai (gadget)?

Video lagu HANYA SATU yang dibawakan oleh Mocca diputarkan oleh Mbak Di, mengajak kita untuk merenungkan jawaban dari pertanyaan itu.

Mocca: Hanya Satu


Setelah mendengar lagu yang melelehkan air mata ini, setujukah kita apa yang sebenarnya anak butuhkan menurut lagu ini? PELUKAN!“Sudahkah memeluk anak, istri/suami kita hari ini?” tanya Mbak Di.

Yes, ibu adalah sekolah pertama. Tapi ingat, ayah adalah kepala sekolahnya. Peran ayah yang tak hadir dalam keluarga bisa menyebabkan penyimpangan seksual pada anak. Ayah yang tak segan memeluk anak lelaki dan perempuannya akan membantu si anak punya pandangan yang wajar tentang lelaki dan peran ayah. Pelukan akan meningkatkan hormon oksitosin.

Ada yang belum pernah dengar apa itu hormon oksitosin atau hormon CINTA? Apa itu hormon oksitosin? Dari website alodokter[1], saya share ke sini pengertiannya, ya:
Penelitian baru-baru ini mulai menyelidiki peran oksitosin dalam berbagai tingkah laku manusia, seperti orgasme, kedekatan sosial, dan sikap keibuan. Untuk alasan ini, hormon oksitosin terkadang dianggap sebagai hormon cinta. Dampak oksitosin pada tingkah laku dan respons emosi juga terlihat dalam membangun ketenangan, kepercayaan, dan stabilitas psikologi.

Perkembangan zaman sekarang membuat pemandangan masing-masing orang sibuk dengan gadget terlihat di mana-mana. Termasuk ketika seorang ibu berada dekat anaknya. Berdasarkan data APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia), ibu rumah tangga berkontribusi sebagai pengguna internet tertinggi keempat di Indonesia. Pemakaian benda ini berpotensi menjauhkan ibu dengan anaknya.

“Didiklah anak-anakmu sesuai zamannya karena mereka hidup bukan di zamanmu,”Mbak Di mengutip perkataan Ali bin Abi Thalib. Yes, setuju, kan kalau zaman berubah. Zaman kita kecil dulu berbeda dengan zaman ketika orang tua kita kecil. Begitu pun zaman kita berbeda dengan zamannya anak-anak kita.

“Setiap perubahan meskipun perubahan yang lebih baik, pasti ada ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan itulah yang harus diadaptasi menjadi kenyamanan,”pungkas Mbak Di.

Contohnya apa? Kalau anak kita punya akun Instagram dan Facebook, follow-lah dan bertemanlah dengannya di dunia maya! Belajarlah seperti anak belajar. Anak main Counter Strike? Dampingi anak biar tahu molotov dan terorisme. Jangan biarkan main sendiri tanpa penjelasan. “Boleh kasih gawai tapi kasih imun,” tandas Mbak Nyi Mas Diane.


Bahasan pornografi di internet bisa diperoleh dengan harga murah. Kalau orang tua tak punya kedekatan emosional dengan anak, membiarkan anak mengerjakan PR membuka internet tanpa mengawasinya maka pornografi secara agresif merasuki anak. Mbak Di memberikan contoh, untuk kata JANGKRIK saja bisa keluar gambar seronok. Satu contoh lagi diperlihatkan Mbak Di, yaitu surat seorang anak sekolah dasar yang memesan game animasiGTA 5 seharga Rp. 800.000 padahal game itu penuh dengan adegan seksual dengan PSK.

Indonesia darurat pornografi! Setelah pornografi kemudian dilanjutkan dengan prostitusi, bonusnya HIV/Aids! Simak kelanjutannya di tulisan berikutnya.

Makassar, 10 Juli 2018

Bersambung

Baca juga tulisan-tulisan sebelumnya:
  1. Talkshow KerLip untuk Orang Tua Hebat di Jaman Now
  2. Pantaskan Diri Menjadi Orang Tua dengan Mempelajari Perkembangan Jaman Now
  3. Tips Agar Anak Aman Menggunakan Gadget


Juga tulisan-tulisan berikut ini:


Catatan kaki:


[1]Sumber: https://www.alodokter.com/hormon-oksitosin-hormon-cinta-di-dalam-kehidupan-manusia

Cara Menjalani Peran Sebagai Orang Tua Jaman Now

$
0
0
“Indonesia tidak hanya darurat narkoba tapi sudah darurat pornografi karena belanjanya sudah lebih dari 50 triliun per tahun. Awalnya pornografi, kemudian dilanjutkan dengan prostitusi, bonusnya HIV/Aids dan itu berawal dari satu ujung telunjuk anak-anak Anda dan Anda nggak sadar itu. Begitu ada anak yang kecanduan dalam keluarga yang laku adalah kobokan dan kambing hitam. Suami-istri cuci tangan dan menunjuk kambing hitam,” Mbak Di menjelaskan lebih lanjut pemaparannya tentang peran orang tua di jaman now.

Pemaparan tersebut disampaikannya pada Talkshow Pendidikan Orang Tua Hebat – Mendorong Sekolah Ramah Anak, Solusi Cerdas Optimalkan Potensi Anak di Era Milenia. Penyelenggara talkshow ini adalah KeLip (Keluarga Peduli Pendidikan) – KerLip adalah sebuah gerakan yang melibatkan banyak pemerhati pendidikan di seluruh Indonesia. KerLip terbentuk tahun 1999 ini dan sejak tahun 2016 bermitra dengan Pembinaan Pendidikan Keluarga (Bindikkel) Direktorat Jendral PAUD dan Dikmas, Kementerian Pendidikan Nasional.


Apa dampaknya jika anak tak mendapatkan imun bagus dari orang tuanya dan memainkan gawai sebelum baligh? Anak bisa mengalami pubertas di usia yang sangat dini. Mimpi basah bukan lagi saat tidur malam di usia belasan, melainkan ketika melihat tayangan/gambar aurat perempuan.

Main dengan anak untuk mengasuh dan mengasihnya (asuh dan asih). Asih kepada anak menimbulkan rasa aman, nyaman, dan tenteram. Lima tahun pertama jauh lebih mudah melakukan character building, juga supaya anak tak kerdil (stunting), dan sinapsisnya tak rontok.

Pada setiap bagian otak, terdapat jutaan neuron yang saling terhubung lewat sinapsis. Anak-anak memiliki sekitar 1016 sinapsis (10 quadrillion). Jumlah ini berkurang seiring bertambahnya usia. Orang dewasa memiliki 1015 sampai 5 × 1015 (1-5 quadrillion) sinapsis[1].


Game kekerasan membuat tubuh tegang dan mengeluarkan hormon kortisol[2]dan adrenalin[3] yang bisa merontokkan sinapsis. Sekadar menggambarkan, jika sinapsis berkurang maka fungsi mental berkurang, seperti daya ingat kurang, kapasitas belajar kurang (Santoso dan Yanti, 2004)[4]. Di samping itu, kata-kata negatif dan omelan pun dapat merontokkan sinapsis. Sinapsis yang rontok tidak bisa diperbaiki karena terjadinya satu kali seumur hidup.


Mbak Di mengingatkan bahwa waktu tidak bisa berulang. Usia tidak ada yang tahu. Menyalahkan anak hanya berarti mengarahkan lebih banyak jari kepada diri sendiri. Siapa yang sebenarnya tak becus?

Anak lahir dalam keadaan fitrah. “Mengisi kejiwaan anak kita harus di-detox dengan nilai-nilai Pancasila. Ketuhanan, tanamkan konsep dasar ketuhanan kepada anak sejak kecil. Ajarkan anak menjaga pandangannya, menjaga otaknya. Begitu Anda tidak bisa ajarkan anak untuk jaga otaknya, anak Anda tidak akan bisa jaga kemaluannya. Jaga pandangan, jaga otaknya, jaga kemaluannya.Mengajarkan anaknya bukan sekadar bisa tapi menyukai apa yang kita bagikan kepada anak. Jangan kosong sekali saat masukin anak ke sekolah. Harus isi otak anak dengan hal-hal bermanfaat sesuai nilai-nilai Pancasila. Yang kedua – kemanusiaan, Anda adalah makhluk individu dan makhluk sosial, bukan makhluk media sosial. Menyongsong 2045, kita butuhkan itu. Bersatu walaupun kita beda-beda,” papar Mbak Di.


Mengenai sila kedua ini, lebih lanjut psikolog yang bernama lengkap Nyi Mas Diane Wulan Sari ini menjelaskan bahwa bangsa kita besar, memiliki tujuan rakyat makmur, sejahtera. Anak kita harus punya cara pandang, cara berpikir, dan cara berperilaku yang berbeda. Anak punya JATI DIRI, DI MANA INDONESIA. Banyak anak kita yang tak tahu dan tak punya jati diri di keluarga, bangsa, dan masyarakat. Ini namanya revolusi mental, perubahan itu dari diri sendiri dan dari keluarga. Tantangan yang terbesar adalah kekerasan, narkoba, pornografi, radikalisme/terorisme. Itu yang namanya proxy war, perangnya tersembunyi. Dampaknya lebih parah daripada perang militer. Untuk merusak suatu bangsa, tidak perlu meledakkannya. Cukup rusak otak, mental, dan jiwa anak-anaknya.


Ketahanan pribadi dan ketahanan keluarga menjadi tumpuan ketahanan nasional. Manusia adalah makhluk yang bisa beradaptasi dengan perubahan. Orang tualah kuncinya. Mbak Di membagi konsep untuk menjadi orang tua jaman now:
  1. Menanamkan konsep dasar Tuhan (sesuai keyakinan masing-masing). Pancasila mengajarkan nasionalisme, bukan liberalisme, juga bukan atheisme.
  2. Wajib belajar sejarah kebangsaan. Jangan sampai anak jaman now tidak tahu sejarah bangsanya.
  3. Menghadapai era digital, persiapkan anak menghadapi masa pubertasnya. Berikan pemahaman tentang “Kespro” (kesehatan reproduksi) – seks dan seksualitas. Ini tugas orang tua, bukan tugas guru.
  4. Persiapkan anak menghadapi Revolusi Industri jilid 4. Tak ada rahasia antara anak dan orang tua. Anak dan orang tua bebas saling buka handphone masing-masing (hayo, berani, ndak? 😆, saya, sih berani 😇). Pastikan tidak ada rahasia. Tidak ada pornografi di HP orang tua. “Jangan harap anak bebas masalah kalau orang tuanya bermasalah,” tandas Mbak Di. Perhatikan aplikasi bantuan seperti yang disampaikan oleh Pak Amal Hasan pada materi sebelumnya. Kalau belum proteksi anak tetapi sudah telanjur memberikan HP, diskusikan dengan anak dampak positif dan negatif gadget. Sampaikan pula kasus-kasus tekait gadgetsebagai contoh dampak negatifnya.
  5. Sadar hukum. Sampaikan kepada anak mengenai UU Nomor 19 tahun 2016 sebagai perubahan atas UU Nomor 11 tahun 2008 terkait apa saja yang boleh dan tidak boleh di-share di internet.
  6. Orang tua menjadi teladan buat anak. Percuma disekolahkan kalau role model-nya tidak baik.
  7. Otak dan badan cuma satu, rawatlah sebaik-baiknya.

Secara garis besar, peran orang tua kepada anak ada 3: ASUH, ASIH, dan ASAH. ASUH adalah memenuhi kebutuhan nutrisi, imunisasi, kebersihan diri dan lingkungan, pengobatan, dan bermain. ASIH adalah Menciptakan rasa aman, nyaman, mendapatkan perlindungan dari pengaruh yang kurang baik dan tindak kekerasan. Sedangkan ASAH adalah melakukan stimulasi (rangsangan dini) pada semua aspek perkembangan.


“Mulainya kapan? Sekarang? Mau commit, nggak?” tanya Mbak Di kepada hadirin di aula Sekolah Islam Athirah saat itu. Tidak ada jalan lain, memang harus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi anak. Menjadi orang tua hebat di jaman now harus benar-benar action, bukan sekadar MAU di bibir saja dan keluar dari talkshow seperti sedia kala. Tantangan besar juga buat saya 😌.

Makassar, 11 Juli 2018

Bersambung

Baca juga tulisan-tulisan sebelumnya:
  1. Talkshow KerLip untuk Orang Tua Hebat di Jaman Now
  2. Pantaskan Diri Menjadi Orang Tua dengan Mempelajari Perkembangan Jaman Now
  3. Tips Agar Anak Aman Menggunakan Gadget
  4. Peran Orang Tua dan Pornografi dalam Gadget


Juga tulisan-tulisan berikut ini:





[1]Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sinapsis

[2]Hormon kortisol atau juga dikenal secara luas sebagai hormon stres, karena hormon ini akan diproduksi lebih banyak saat tubuh mengalami stres, baik fisik maupun emosional. Dari: https://www.alodokter.com/5-fakta-hormon-kortisol-yang-wajib-dibaca.

[3]Hormon adrenalin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan beberapa neuron pada sistem saraf pusat. Saat-saat krisis, marah, stres, tertekan, atau takut bisa memicu dilepaskannya hormon yang bernama lain epinefrin ini. Dari: https://www.alodokter.com/hormon-adrenalin-berbahaya-jika-berlebihan-atau-kekurangan

[4]Saya kutip dari halaman 115 buku Defisiensi Yodium, Zat Besi, dan Kecerdasan.

Dampak Buruk Gadget dan Pornografi Bagi Anak

$
0
0
Penekanan mengapa mengapa kita harus belajar dalam mengawal anak-anak di jaman nowdisampaikan oleh Mbak Di (Nyi Mas Diane WS., Psi) pada materi kedua di Talkshow Pendidikan Orang Tua Hebat – Mendorong Sekolah Ramah Anak, Solusi Cerdas Optimalkan Potensi Anak di Era Milenial yang berlangsung 1 Juli lalu. Perbedaan masa di antar kita dan anak-anak. Juga di antara kita dengan orang tua kita, terlebih di antara orang tua kita dengan cucunya begitu nyata. Masa-masa tiga generasi kita punya karakter yang berbeda jauh. Tidak persis antar generasi kita dan anak kita misalnya, bahkan dalam berbeda usia sepuluh tahun saja sudah berbeda karakternya. Hati-hati jika berpotensi menemukan dampak buruk gadget dan pornografi bagi anak.


Generasi Baby Boomers (lahir sebelum tahun 1969), generasi X (1969 – 1980), generasi milenial atau generasi Y (lahir tahun 1981 -1994 ), generasi Z (lahir tahun 1995 – 2010), dan generasi Alpha (lahir tahun 2010 hingga saat ini). Dilihat dari tahun-tahun tersebut – dari slide presentasi Mbak Di, saya masuk generasi X sementara ketiga anak saya adalah produk generasi Z.

Perkembangan internet pada masa saya tumbuh besar dulu sangatlah lambat. Saya baru mengenal internet ketika lulus kuliah (tahun 1997). Saya masih melihat komputer yang dioperasikan dengan sistem DOS saja. Saya masih melihat komputer Pentium 1, bahkan generasi di bawahnya. Saya juga masih menggunakan disket berukuran 5 ¼ inci sebagai tempat penyimpanan data dan masih menggunakan search engine Astalavista. Saya mendengar orang-orang menggunakan mIRC meskipun demikian saya tidak tertarik menggunakannya. Handphone pertama dimiliki suami saya pada tahun 2001, waktu itu SIM card masih mahal sekali. Selain itu, saya dan teman-teman saya sekarang menjadi pengguna email dan WA, juga media sosial seperti Facebook dan Instagram. Dari slide yang ditunjukkan Mbak Di, generasi X berciri ingin menunjukkan kemampuan diri, berorientasi kesejahteraan, dan memenuhi kebutuhan anak (secara positif).

Sementara itu, generasi Z memiliki ciri-ciri perpindahan (khususnya teknologi) antara satu hal dan hal lainnya sangat cepat. Contohnya saja, kita belum terbiasa dengan Revolusi Industri jilid 3 tiba-tiba saja jilid 4-nya sudah di depan mata. Selain itu, generasi ini mudah terganggu fokusnya, multi tasker, berjiwa pengusaha, memiliki jaringan sosial tinggi, dan mengglobal.


Era digital saat ini begitu memesona dan memunculkan banyak perkembangan yang memberi manfaat. Namun selain itu, dampak negatifnya tak kalah besar dari dampak positifnya jika kita tak memerhatikan atau memusingkannya. Gangguan kesehatan dan gangguan psikologi adalah salah satunya.

Gangguan psikologi contohnya NOMOPHOBIA (no-mobile-phone phobia), yaitu kecemasan bahkan ketakutan berlebihan jika hidup tanpa HP. Mengenai gangguan kesehatan – hal ini bisa muncul melalui radiasi antena HP. Mbak Di memperlihatkan sebuah video yang memperlihatkan presentasi dari Dr. Devra Davis– seorang epidemiologist mengenai akibat yang ditimbulkan dari radiasi ini. Saya kasih bocoran, ya: bisa menyebabkan gangguan di syaraf wajah dan otak akibat radiasi tersebut, stroke, gangguan di organ reproduksi laki-laki, hingga kanker payudara! Terbayangkankah jika anak-anak kita yang mengalaminya sementara kita saja yang orang dewasa ini bisa dengan mudah terkena dampak-dampak negatif itu?

Dr Devra Davis - The truth about mobile phone and wireless radiation

Siapkan budget sebesar 10 kali lipat dari harga gawai,” tukas Mbak Di – jika kita membiasakan anak dengan gadget. Perhitungkan biaya dokter-dokternya, semisal dokter ahli syaraf, dokter onkologi, dokter ahli penyakit dalam, dan sebagainya. Bukan dampak penggunaan satu – dua – tiga kali penggunaannya yang merugikan, melainkanAKUMULASI penggunaannya selama berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun!

Nah, kira-kira, apa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi dampak-dampak buruk itu? Dari yang disampaikan oleh Dr. Devra Davis, kita dianjurkan untuk set gadget ke mode AIR PLANE(yang bergambar pesawat terbang). Hal ini dilakukan agar antena tidak mengeluarkan radiasinya karena sibuk mencari sinyal.

Yang perlu disikapi orang tua pula adalah pada Revolusi Industri jilid, banyak tenaga kerja manusia akan digantikan dengan robot. Revolusi Digital ubah perilaku bangsa. Manfaat perkembangan teknologi adalah memudahkan kita. Anak tetap harus dilindungi. “Tapi jangan halangi potensi manfaat agar tak gagal manfaat,” ucap Mbak Di.

Para pemenang game dari Pegadaian Makassar
Sekali lagi, Mbak Nyi Mas Diane mengingatkan mengenai bahaya pornografi, “Banyak orang tua takut anaknya kena narkoba sehingga melarang anaknya bermain di luar rumah namun sebagai kompensasinya, anak-anak diberi kebebasan akses internet (wifi) tanpa ada pengawasan dari orang tua. Anak menjadi kecanduan pornografi yang lebih berbahaya dari narkoba.” Istilahnya NARKOLEMA (narkotika lewat mata).

  • Anak mudah terangsang sehingga sering masturbasi/onani, bahkan berzina.
  • Mengalami kerusakan otak sehingga anak tidak memiliki rasa bersalah dan rasa malu.
  • Melakukan penyimpangan dan kejahatan seksual.
Mbak Di juga memperlihatkan kepada kami video (saya duga dari tangkapan CCTV) yang menunjukkan anak usia sekolah dasar bermasturbasi di dalam warnet. 😰 Ketahuilah, hasil MRI[1](Magnetic Resonance Imaging) otak anak yang terpapar pornografi sama parahnya dengan pengemudi mobil dengan kecepatan sangat tinggi yang mengalami kecelakaan dan cedera otak pada bagian atas alis kanan(Dr. Donald Hilton Jr – 2010).

“Bagian otak yang dirusak adalah Prefrontal Cortex – bagian yang membedakan manusia dengan binatang. Jika bagian ini rusak maka jadi binatang. Sifat kerusakannya seperti kecanduan narkoba tetapi kerusakannya seperti gegar otak,” Mbak Di menjelaskan kerusakan otak akibat pornografi.

Penarikan door prize, Ndy Pada (www.ndypada.com) salah satu pemenang HP

Bukan hanya berhenti pada KERUSAKAN OTAK. Akibatnya kalau otak anak rusak, kata Mbak Di, adalah:
  • Berperilaku tidak wajar kepada masyarakat.
  • Melanggar etika sosial.
  • Memenangkan ego pribadi.
  • Mengucapkan kata-kata yang tidak pantas.
  • Tidak mampu memilih perilaku baik dan perilaku buruk.
  • Tawuran pelajar.
Nah, sasaran tembak pebisnis pornografi internasional ternyata bukan remaja tetapi anak lelaki yang belum baligh. Kenapa anak lelaki yang belum baligh? Alasannya karena:
  • Anak laki-laki cenderung bekerja dengan otak kiri sehingga lebih fokus.
  • Hormon seksnya lebih banyak daripada perempuan.
  • Alat kelaminnya berada di luar sehingga lebih gampang distimulasi.
  • Jauh lebih gampang membuatnya kecanduan ketimbang orang dewasa (kematangan fisik otak manusia pada usia 25 tahun). Jadi, sebelum matang fungsi otaknya sudah dirusak terlebih dulu dengan pornografi.
Bloggers bersama para nara sumber
Pebisnis pornografi internasional melancarkan 4 hal yang diistilahkan 4A ini:
  • Acceptable (dapat diterima)
  • Affordable (terjangkau)
  • Agresif
  • Anonymous (tanpa nama)
Begitu mudah pornografi menghampiri anak kita melalui gadget. Para pebisnis pornografi ini menargetkan anak-anak yang: smart, lonely (kesepian), jiwanya hampa, sedang marah, depresi, dan kelelahan (misalnya dalam menjalani rutinitas sehari-hari, pulang sekolah harus les ini les itu lagi).

“Jangan tanyakan MAU JADI APA kepada anak tapi tanyakan MAU BUAT APA KAMU KE DEPANNYA. Berikan sikap yang baik pada anak Anda. Hargai anak Anda,” ucap Mbak Di. Waspadai sikap-sikap menyepelekan anak, melemahkan, membanding-bandingkan, dan lain-lain seperti yang dipaparkan Mbak Di dalam video ini:



Bagaimana menghadapi anak jaman now, bisa dibaca pada tulisan Cara Menjalani Peran Sebagai Orang Tua Jaman Now.

Makassar, 13 Juli 2018

Selesai

Catatan:
Materi ini penyampaiannya sebenarnya sebelum bagian akhir tulisan yang lalu tetapi saya salah ketika memperhatikan kembali catatan-catatan saya. Tidak apa, ya saya tulisnya sebagai bagian akhir. Manfaatnya tetap bisa diambil. Bahwa gadget itu dampak buruknya bisa besar sekali tetapi manfaatnya pun demikian dan sebagai orang tua, kita perlu waspada.

Sekali lagi, terima kasih banyak kepada Pak Bagus Dibyo Sumantri,
Pak Amal Hasan, dan Mbak Nyi Mas Diane W. S.
Semoga semua ini berkah dan bermanfaat bagi orang banyak.


Baca juga tulisan-tulisan sebelumnya:
  1. Talkshow KerLip untuk Orang Tua Hebat di Jaman Now
  2. Pantaskan Diri Menjadi Orang Tua dengan Mempelajari Perkembangan Jaman Now
  3. Tips Agar Anak Aman Menggunakan Gadget
  4. Peran Orang Tua dan Pornografi dalam Gadget
  5. Cara Menjalani Peran Sebagai Orang Tua Jaman Now

Juga tulisan-tulisan berikut ini:




[1]MRI: pemeriksaan yang memanfaatkan medan magnet dan energi gelombang radio untuk menampilkan gambar struktur dan organ dalam tubuh, dari www.alodokter.com.

Viewing all 1587 articles
Browse latest View live